Minggu, 5 Oktober 2025

Liga 1 dan Liga 2 Tidak Lama Lagi Bakal Bergulir, Gugus Tugas Covid-19 Ragu Beri Rekomendasi Izin

Federasi Sepak bola Indonesia, PSSI memastikan dalam waktu dekat kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 akan segera bergulir lagi.

Editor: Toni Bramantoro
Istimewa
Doni Monardo 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Sepak bola Indonesia, PSSI memastikan dalam waktu dekat kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 akan segera bergulir lagi.

Keputusan tersebut turut dibarengi dengan Surat Keputusan (SK) terbaru PSSI Nomor: SKEP/053/VI/2020 perihal Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaaan Luar Biasa Tahun 2020 tertanggal 27 Juni 2020.

Bahkan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, sudah mengeluarkan surat bernomor 244/LIB-COR/VII/2020 berisikan tentang 'Penyampaian Tindak Lanjut Surat Keputusan PSSI SKEP/053/VI/2020'.

Salah satu isi poin dari surat PT LIB menyebutkan kompetisi Liga 1 2020 akan bergulir lagi pada 1 Oktober 2020 dan berakhir bulan Februari 2021.

Namun, keputusan menyelenggarakan lagi kompetisi sepak bola di Indonesia masih belum pasti dan harus ditinjau oleh beberapa pihak-pihak terkait.

Salah satu pihak yang berhak memberikan rekomendasi izin penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia adalah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih belum menunjukan tanda-tanda memberikan izin kompetisi sepak bola bergulir.

Hal tersebut disebabkan karena masih tingginya penyebaran Covid-19 dibeberapa daerah di Indonesia.

Selain itu, beberapa daerah di Tanah Air masih ditetapkan sebagai kawasan zona merah karena masih tinggi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, PSSI dan PT LIB sudah memberikan lampu hijau agar kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 bisa digulirkan lagi.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengaku sudah mendengar permintaan dari PSSI yang untuk menyelenggarakan lagi kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2.

Saat ini, pihaknya belum bisa memutuskan apakah layak untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola di tengah situasi seperti sekarang.

Saat dikonfirmasi awak media, Doni mengatakan, pihaknya memang sudah berkonsultasi dengan unsur-unsur penting di pemerintahan, dalam hal ini Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Marciano Norman.

"Saya sudah bicara dengan Menpora (Zainudin Amali) kaitannya dengan kompetisi dan Ketua KONI (Marciano Norman),” kata Doni Monardo.

Menurut Doni, yang menjadi perhatiannya saat ini adalah wabah Covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Sampai dengan saat ini, belum ada pihak manapun yang berani menjamin penyebaran Covid-19 bisa cepat dihentikan.

Pemain naturalisasi Tira Persikabo, Silvio Escobar mengikuti latihan perdana seusai 4 bulan kompetisi Liga 1 2020 dihentikan. Mantan berlatih di lapangan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Hambalang, Senin (06/07/2020) pagi. (Dokumentasi Pribadi)
Pemain naturalisasi Tira Persikabo, Silvio Escobar mengikuti latihan perdana seusai 4 bulan kompetisi Liga 1 2020 dihentikan. Mantan berlatih di lapangan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Hambalang, Senin (06/07/2020) pagi. (Dokumentasi Pribadi) (IST (Dokumentasi Pribadi))

Semua pihak masih berupaya mencari formula yang tepat untuk menghentikan pandemi tersebut.

Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih terus mempertimbangkan semuanya, sebelum memberikan rekomendasi izin.

"Sejauh ini kita tidak tahu Covid-19 akan berakhir. Belum ada satupun pakar yang jamin COVID ini akan berakhir," tegasnya.

Doni menuturkan, pihaknya memang sudah memberikan rekomendasi izin kepada beberapa cabang olahraga di Indonesia.

Namun, hal tersebut sifatnya kegiatan olahraga yang tidak berkontak fisik secara langsung.

Muhammad Hidayat gelandang Persebaya Surabaya di Liga 1 2020
Muhammad Hidayat gelandang Persebaya Surabaya di Liga 1 2020 (Instagram @Muhammadhidayat2696)

Dalam hal ini, olahraga sepak bola memang olahraga permainan yang sering melakukan kontak fisik di lapangan.

Hal tersebut menjadi catatan dan juga pertimbangan khusus dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Salah satu olahraga berisiko adalah permainan. Antara lain basket, sepak bola, yang pasti ada body contact. Termasuk voli walau tidak ada kontak dengan lawan, tapi dengan satu tim bisa terjadi gesekan badan, makanya harus ada perhatian khusus," ucap Doni.

Jika PSSI memaksakan kompetisi sepak bola tetap bergulir, maka perlu peraturan dan juga protokoler kesehatan yang sangat ketat.

Doni menjelaskan, seluruh elemen yang terlibat di sepak bola mulai dari harus rutin melakukan serangkaian tes Covid-19.

Selain itu, setelah menjalani pertandingan perlu melakukan karantina dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat umum.

Pemain PSS Sleman, Irfan Bachdim (kiri) berebut bola dengan pemain PS Tira Persikabo dalam laga lanjutan Liga 1 2020 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (8/3/2020) malam. Pada pertandingan tersebut PSS Sleman ditahan imbang oleh tim tamu dengan skor 0-0. Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali
Pemain PSS Sleman, Irfan Bachdim (kiri) berebut bola dengan pemain PS Tira Persikabo dalam laga lanjutan Liga 1 2020 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (8/3/2020) malam. Pada pertandingan tersebut PSS Sleman ditahan imbang oleh tim tamu dengan skor 0-0. Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali (Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali)

Hal tersebut menjadi salah satu contoh yang perlu diterapkan andai saja kompetisi sepak bola di Indonesia kembali dilanjutkan.

"Kalau seandainya PSSI menyelenggarakan kompetisi dengan catatan seluruh pemain, wasit, semua termasuk suporter yang ada di dalam satu area itu dilaksanakan PCR test dan semua negatif," ujar Doni.

"Setelah negatif, mereka harus isolasi semua. Mereka tidak boleh ketemu orang lain, harus dikarantina. Kemudian seluruhnya dikarantina dan tak boleh berhubungan dengan siapapun juga. Artinya dalam kondisi aman," tambahnya.

Lebih lanjut, pada pelaksanaan kompetisi perlu melakukan tes Covid-19 secara rutin dan berkala.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti kondisi seluruh elemen yang terlibat di dunia sepak bola tidak terpapar Covid-19.

"Kalau tidak ada yang positif Covid-19, itu paling tidak pemeriksaan tidak bisa sekali. Sepanjang kegiatan berlangsung berapa hari sekali harus ada swab test, bukan rapid test," kata Doni.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memang sudah menyarankan kepada pemerintahan agar kompetisi sepak bola diselenggarakan tanpa dihadiri penonton.

"Mereka bisa kompetisi tanpa penonton. Itu sudah disampaikan ke Menpora, rasanya sulit," pungkasnya.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved