Liga Italia
Kejutan Liga Italia Jelang Akhir Musim: Melempemnya Tim Raksasa hingga Soal Ronaldo-Immobile
Liga Italia musim 2019/2020 yang menyisakan enam pertandingan kembali ternyata memiliki sisi kejutan, terhitung sejak Serie A bergulir Juni lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Liga Italia musim 2019/2020 yang menyisakan enam pertandingan ternyata memiliki sisi kejutan.
Tepatnya semenjak Liga Italia Serie A kembali bergulir pada pertengahan bulan Juni lalu, berbagai hasil mengejutkan tersaji.
Alhasil, persaingan di kompetisi sepak bola Liga Italia musim dapat dikatakan lebih menarik jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya.
Seperti yang diketahui, dalam delapan musim terakhir, Juventus memang menanamkan dominasinya yang sangat kuat di Liga Italia.

Baca: Sudah Saatnya Sevilla Penuhi Janji pada AC Milan: Soal Suso dan Liga Champions
Baca: Idealisme Ralf Rangnick bisa Buat AC Milan Ukir Hasil Buruk: Revolusi yang Berujung Percuma
Kekuatannya di sepak bola Negri Pizza tak terbantahkan dengan selalu merengkuh Scudetto dalam delapan musim terakhir.
Namun kondisi tersebut kini tak berlaku bagi tim yang berasal dari kota Turin itu.
Bianconeri mendapatkan dua hingga tiga klub penantang yang dapat menghentikan hegemoni Juventus.
Saat ini Juventus berada di puncak klasemen Liga Italia dengan koleksi 76 poin.
Di peringkat kedua, Inter Milan berhak menduduki posisi tersebut dengan koleksi 68 poin.

Diurutan ketiga, Lazio yang menorehkan poin yang sama dengan Inter Milan, namun kalah soal agresifitas gol.
Sedangkan tim kejutan yang tengah naik daun, Atalanta berada di posisi keempat dengan membukukan 67 poin.
Berikut sisi kejutan Liga Italia jelang akhir kompetisi, terhitung semenjak bergulir pada pertengah Juni lalu. Dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Melempemnya Tiga Tim Raksasa
Terdapat tiga tim yang dapat dikatakan performanya mengalami penurunan semenjak Liga Italia ikembali ebrgulir.
Tak tanggung-tanggung, penampilan 'lembek' itu justru dimiliki oleh tiga tim papan atas klasemen Liga Italia.
Di antaranya ialah Juventus, Inter Milan dan Lazio.
Dimulai dari Juventus, dari enam pertandingan terakhir mereka mampu membukukan empat kemenangan sekali hasil imbang, sekali kekalahan.
Nahasnya, dua hasil negatif yang mereka torehkan terjadi dua laga terakhir.
Tepatnya saat dikalahkan AC Milan (4-2) dan ditahan Atalanta di kandang sendiri (2-2).
Alhasil, posisi mereka bukannya tanpa ancaman meski berada di puncak klasemen.

Hasil yang kurang apik juga ditunjukkan oleh Inter Milan yang kini menempati posisi kedua.
Anak asuh Antonio Conte dalam tujuh pertandingan terakhir mampu mengemas empat kemenangan, dua hasil imbang, dan sekali kekalahan.
Penurunan performa yang dimiliki oleh Inter Milan membuat internal klub memanas.
Di mana kabarnya pelatih mereka, Antonio Conte diambang pemecatan.
Ctatan lebih buruk juga ditorehkan oleh Lazio.
Di mana dalam enam laga terakhir, Biancocelesti hanya mampu mengemas dua kemenangan dan empat kekalahan.
Walhasil, mereka harus rela terlempar dari posisi kedua klasemen.
Apa yang ditorehkan oleh ketiga klub tersebut berbanding terbalik ketika kompetisi belum dihentikan.
Baik Lazio, Juventus, hingga Inter Milan mampu mempertontonkan permainan yang konsisten.
2. Persaingan Cristiano Ronaldo-Ciro Immobile untuk Gelar Capocannoniere
Persaingan panas tak hanya tersaji untuk gelar Liga Italia alias Scudetto.
Tensi panas juga tersaji untuk urusan pencetak gol terbanyak di Liga Italia guna memperebutkan gelar Capocannoniere.
Capocannoniere merupakan gelar top skorer disandang oleh pemain yang berhasil menorehkan gol terbanyak di Serie A dalam satu musimnya.
Immobile memang sempat digadang-gadang untuk menyabet penghargaan tersbut.
Mengingat, sebelum kompetisi dihentikan, dalam 24 pertandingan, ia telah mengemas 26 gol.

Namun gacornya striker Lazio itu terhenti ketika Liga Italia dihentikan dan kembali bergulir.
Sejauh ini, Immobile mengemas 29 gol.
Torehannya akan terkejar oleh juru gedor milik Juventus, Cristiano Rondalo.
Pemain timnas Portugal itu sejauh ini telah mengemas 28 lesakan.
Ronaldo sendiri dalam enam pertandingan terakhir mampu mengemas tujuh gol.
Catatan tersebut menujukkan torehan yang kontras dibandingkan dengan tren dari Immobile.
3. Kejutan dari Atalanta
Atalanta memberikan kejutan jelang berkahirnya kompetisi.
Semenjak Liga Itali bergulir, klub yang berjuluk La Dea itu mampu mengemas tujuh pertandingan.
Di mana rinciannya, anak asuh Gian Piero Gasperini itu mampu mengemas enam kemenangan dan satu hasil imbang.

Dapat dikatakan, torehan yang dihasilkan oleh La Dea lebih baik ketimbang Juventus, terhitung sejak restart Liga Italia.
La Dea saat ini menempati posisi keempat klasemen Serie A dengan mengemas 67 poin, berjarak sembilan angka dengan Bianconeri.
(Tribunnews.com/Giri)