Liga Inggris
Gary Neville Ungkap Biang Kerok di Balik Penurunan Performa David de Gea
Penjaga gawang utama Manchester United, David de Gea terlihat seperti mengalami penurunan performa dalam beberapa musim terakhirnya.
TRIBUNNEWS.COM - Penjaga gawang utama Manchester United, David de Gea terlihat seperti mengalami penurunan performa dalam beberapa musim terakhirnya.
Kritikan terbaru didapatkan David de Gea ketika ia gagal menghalau sepakan lawan yang berujung gol saat berhadapan dengan Tottenham Hotspur dalam pertandingan terakhirnya.
Sepakan dari Steven Bergwijn yang seharusnya bisa diamankan David de Gea justru harus berbuah menjadi sebuah gol bagi tim lawan.
Beruntung, Bruno Fernandes berhasil menjadi penyelamatan Manchester United dari kekalahan atas Tottenham Hotspur.
Baca: Gagal Datangkan Timo Werner, Liverpool Disarankan Cari Pemain Seperti Penyerang Manchester City
Baca: Alasan Mohamed Salah dan Robertson Tak Perkuat Liverpool Melawan Everton
Walaupun demikian, David de Gea menjadi pemain Manchester United yang paling banyak menuai kritik pasca laga tersebut.
Salah satu kritik datang dari salah seorang legenda sekaligus mantan kapten Manchester United, Gary Neville.
Menurut Gary Neville, kiper berkebangsaan Spanyol itu sudah gagal menunjukkan konsistensi.
Performa De Gea dianggap menurun drastis dari empat tahun belakangan.
"Dia (De Gea) adalah satu-satunya pemain yang bisa diandalkan Man United selama empat tahun terakhir, tetapi sudah berubah," kata Neville dalam podcast-nya, dikutip dari Goal.
"Penilaian buruk yang belakangan ditujukan kepada De Gea menjadi adil untuk dirinya. Dia membuat banyak kesalahan," ujar Neville.
Lebih lanjut, Neville menilai bahwa penurunan performa yang terjadi pada diri De Gea adalah dampak dari hasil buruk tim nasional Spanyol pada Piala Dunia 2018 Rusia.
Kala itu, De Gea terpilih menjadi kiper utama dan harus kebobolan lima gol dari tiga pertandingan saat fase grup.
De Gea juga melakukan kesalahan fatal ketika bersua Portugal.
Dia gagal mengantisipasi tembakan mendatar Cristiano Ronaldo yang meluncur tepat ke arahnya.
Adapun pada babak 16 besar, De Gea gagal menghentikan semua tendangan pemain Rusia dalam drama adu penalti.
Baca: Saran Wayne Rooney untuk Liverpool yang Gagal Dapatkan Timo Werner
Sementara itu, dua algojo Spanyol, Koke dan Iago Aspas, gagal menjalankan tugasnya.
Alhasil, langkah Spanyol di Piala Dunia 2018 harus terhenti pada babak 16 besar.
Kondisi itu kemudian dianggap memengaruhi mental dan kepercayaan diri De Gea.
Terlebih, selama gelaran Piala Dunia 2018, De Gea juga tak luput dari kritik para pendukung timnas Spanyol.
"Situasi yang dia dapatkan di Spanyol telah mempengaruhi dirinya. Dia bahkan dicemooh para penggemar Spanyol ketika mengenakan kostum kebanggaan mereka," ujar Neville.
"Di Piala Dunia 2018, dia benar-benar berjuang untuk keluar dari tekanan dan sejak saat itu dia meragukan dirinya sendiri. Secara mental, dia telah banyak berubah," tutur Neville menegaskan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Piala Dunia 2018 Dianggap Jadi Titik Runtuhnya Performa David de Gea".