Kamis, 2 Oktober 2025

Liga 1

Sinyal PSSI Lanjutkan Liga Saat Pandemi Covid-19, Langkah Tepat atau Nekat?

Rencana PSSI melanjutkan kompetisi itu disambut beragam oleh berbagai kalangan. Ada yang mendukung, ada pula yang menilai itu langkah nekat berisiko

net/google
Ilustrasi sepakbola 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI memberi sinyal melanjutkan kembali kompetisi sepak bola di Indonesia mulai Oktober 2020.

Opsi itu kemungkinan diambil demi menjaga citra Indonesia yang akan menggelar Piala Dunia U-20 2021.

Opsi melanjutkan kompetisi bergulir dalam rapat virtual yang digelar PSSI dengan klub- klub peserta Liga 1 dan Liga 2 pada Selasa (2/6/2020).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dan dihadiri petinggi PSSI lainnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Tim Medis PSSI.

Baca: Daftar Klub yang Setuju Vs Klub yang Tak Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan di Situasi Pandemi Covid-19

Baca: Opsi Liga 1 2020 Lanjut Tanpa Degradasi, Umuh Muchtar: Ini Mah Turnamen Hiburan Bukan Liga Namanya

Pelaksana Tugas Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut pihaknya menggulirkan beberapa opsi kepada klub Liga 1 dan Liga 2. Opsi yang diberikan berupa rencana kompetisi dimulai, penambahan subsidi, dan venue pertandingan.

”Hal-hal penting dalam pertemuan kita tersebut dan ada kesepahaman bersama. Semua perwakilan klub dan PSSI sepakat untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2,” kata Yunus dalam video singkatnya yang diterima Tribunnews.com, Rabu (3/6).

Yunus menyebut klub-klub Liga 1 dan Liga 2 sepakat melanjutkan kompetisi pada Oktober 2020.

"Menyangkut jadwal, teman-teman klub liga 1 dan liga 2 sudah menawarkan kepada APSSI bahwa dilaksanakan di bulan Oktober. Begitu juga dengan liga 2. dua minggu setelah liga 1. Itu hal-hal yang sudah dibahas di rapat kemarin,” sambungnya.

Yunus menambahkan, PSSI memberikan opsi melanjutkan kompetisi untuk melihat kepentingan yang lebih besar yakni Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.

"Jadi opsi untuk status kompetisi Liga 1 dan 2 adalah kompetisi lanjutan. Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tadi dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub," ucap Yunus.

Baca: Setuju Opsi Liga 1 Bergulir, Persija Ajukan 3 Syarat Khusus Kepada PSSI

Tak hanya membahas jadwal kompetisi, Yunus juga menjelaskan hal-hal yang menyangkut teknis dan regulasi.

Salah satunya mengenai promosi dan degradasi Liga 1 dan Liga 2 2020.

Sebelumnya dalam rapat ada masukan bahwa Liga 1 2020 tidak ada yang didegradasi.

Sementara di Liga 2 hanya dua klub saja promosi ke Liga 1 dan tidak ada degradasi.

Dengan demikian, di Liga 1 2021 akan ada 20 tim lantaran tak ada degradasi tahun ini.

"Setelah itu terkait nominal penambahan subsidi, dan pertandingan dimainkan di Pulau Jawa, konsep degradasi dan promosi," kata Yunus seperti dikutip situs resmi PSSI.

PSSI sendiri siap memberikan payung hukum kepada pemain dan pelatih terkait kontrak begitu kompetisi bergulir lagi. Untuk itu, PSSI berencana melakukan diskusi lanjutan untuk membahas hal itu.

Rencananya, diskusi tersebut akan dilakukan PSSI dengan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI).

PSSI juga terus berkomunikasi dengan Pemerintah yang diwakili Menteri Pemuda dan Olahraga.

PSSI juga akan melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Kepolisian Republik Indonesia, dan lainnya.

Yunus menjelaskan PSSI telah menyiapkan protokol kesehatan yang nantinya akan dibagikan ke klub-klub Liga 1 dan Liga 2 2020.

“Kami juga ada protap kesehatan covid-19 kita sudah punya protapnya mengadopsi arahan dari FIFA, dari Kemenkes dan Kemenpora,” kata Yunus.

“Protokol kesehatan PSSI sudah punya sudah dibukukan dan itu akan dibagikan klub juga termasuk suporter dan untuk timnas kita,” sambungnya.

Baca: Ingin Bermain di Indonesia, Kiper dari Eropa Ini Beri Kode ke Persib Bandung?

Polemik Berlanjutnya Liga 1 2020

Rencana PSSI melanjutkan kompetisi itu disambut beragam oleh berbagai kalangan.

Anggota Komite Eksekutif Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APPSI), Rahmad Darmawan mengaku sangat mendukung Liga 1 2020 kembali digulirkan.

Terlebih tahun depan Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Ikut mendukung, semoga bisa dilanjutkan dengan segala keterbatasan. Karena memang penting juga arti meneruskan kompetisi untuk terus kita semua bisa mengasah kemampuan profesi kita dan demi sepakbola yang butuh kesinambungan program menuju prestasi Timnas,” ujarnya.

Namun demikian, Rahmad tidak setuju jika liga diadakan di Pulau Jawa saja.

Menurutnya, hal itu akan merugikan tim-tim di luar Jawa.

“Dalam keadaan darurat, tentu sulit menentukan format degradasi. Contoh kalau kompetisi diselenggarakan hanya di
Jawa, praktis tim-tim luar jawa merasa dirugikan. Artinya ada kondisi tidak normal yang terjadi,” kata Rahmad.

“Makanya kebijakan tidak ada degradasi tidak masalah, saya rasa semua tetap punya spirit untuk menjaga profesinya sebaik mungkin dalam situasi seperti ini. Artinya semua tetap fight untuk itu,” sambungnya.

Berbeda dari Rahmad, pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, justru menolak rencana melanjutkan Liga 1 2020 pada Oktober mendatang.

Menurutnya, itu adalah rencana yang penuh dengan risiko.

Aji menyebut sangat riskan jika tetap menggelar kompetisi saat ini. Wabah virus corona di Indonesia sendiri belum benar-benar usai.

Tercatat, per Rabu (3/6) sore saja, jumlah positif kasus corona di Indonesia bertambah lagi menjadi 28.233 kasus.

"Misal corona belum tuntas dan kompetisi diputar, kemudian di tengah kompetisi ada pemain yang terkena virus corona, siapa yang bertanggung jawab?" ujar Aji, dilansir Emosijiwaku.

"Di saat seperti ini, yang setiap hari masih ada yang meninggal karena corona, kesehatan dan keselamatan lebih penting dari sepak bola,” lanjutnya.

Kritik Aji ini juga makin masuk akal tatkala melihat perkembangan wabah virus corona di Kota Surabaya.

Saat ini, Surabaya menjadi daerah yang paling parah terdampak virus corona di Jawa Timur. Hal itu tentu akan mempersulit izin latihan Persebaya.

Menurut data dari infocovid19.jatimprov.go.id, per Selasa (2/6) malam, jumlah kasus positif virus corona di Surabaya berjumlah 2.748 orang.

Selain itu, total ada 3.082 orang di Surabaya yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Surabaya saat ini sudah zona hitam. Apakah kira-kira boleh Persebaya menggelar latihan oleh pemerintah daerah?" ujar Aji.
 

Subsidi Klub

Di sisi lain Presiden klub Persik Kediri, Abdul Hakim memberikan tiga masukan kepada PSSI terkait kelanjutan kompetisi.

Salah satunya meminta subsidi atau hak komerisial klub dinaikan menjadi Rp 1,2 miliar – Rp 1,5 miliar.

Sebelumnya, subsidi yang diusulkan naik menjadi Rp 800 juta per bulan atau sekali pencairan.

Mengenai usulan tersebut, Hakim sudah menghitungnya dengan melihat kapasitas stadion di Indonesia rata-rata sebanyak 25.700 orang.

Jika terisi setengah dengan harga tiket normal sebesar Rp 50 ribu, hitung-hitungannya menjadi Rp 9,6 miliar.

“Jika dibagikan dalam delapan bulan, ketemunya jadi Rp 1,2 miliar. Itu hitungan kami,” kata Hakim dalam keterangan resminya, Rabu (3/6).

Permintaan Hakim mengenai subsidi bertujuan untuk membantu finansial klub-klub Liga 1 2020 yang akan jalan di tengah pandemi Covid-19.

Pria yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI itu mengaku setuju berlanjutnya Liga 1 sebagai upaya untuk
menyiapkan Indenesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

“Jika pertimbangannya adalah untuk menyiapkan timnas U-20 dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan, kami akan mengikuti keputusan federasi,” kata Hakim.

Jangan Buru-buru

Untuk menyetujui semua opsi yang ada seperti yang tertuang dalam rapat virtual, Ketua Umum PSSI melakukan rapat khusus bersama para Exco.

Namun, sampai dengan saat ini belum ada informasi lanjutan dari Mochamad Iriawan untuk melaksanakan rapat tersebut.

"Rapat Exco belum diagendakan," kata salah satu anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/6/2020).

Menurut Yoyok, saat ini Ketua Umum PSSI masih menunggu laporan resmi dari Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Yunus Nusi dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) perihal hasil rapat yang sudah dilakukan.

Jika semuanya sudah selesai, PSSI akan langsung mengagendakan rapat bersama para Exco membahas keberlangsungan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

"Iya. Plt Sekjen PSSI dan PT LIB sedang menghimpun aspirasi dan skema terbaiknya. Kalau sudah selesai, akan diajukan saat rapat Exco," tambahnya.

Pria yang juga menjabat CEO PSIS Semarang, itu meminta kepada publik bersabar dalam menantikan hasil rapat yang dilakukan PSSI.

Menurut Yoyok, semuanya harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan tidak boleh terburu-buru.

"Saya belum tahu. Kita tunggu saja Plt Sekjen dan PT LIB supaya bekerja. Tidak usah dikejar-kejar. Malah tidak baik kalau buru-buru," ucap Yoyok.

Nantinya jika sudah selesai menggelar rapat Exco, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akan langsung mengumumkan kepada publik sepak bola di Indonesia.

"Mestinya begitu. Nanti akan diumumkan langsung oleh Ketua PSSI," katanya. (tribun network/jid/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved