Selasa, 7 Oktober 2025

Liga 1

Persija & PSS Ajukan Syarat Jika Liga 1 Kembali Bergulir: Tim Ibu Kota Minta Tambah Subsidi

Persija Jakarta dan PSS Sleman mengajukan syarat yang ditujukan kepada PSSI andai kompetisi Liga 1 2020 nanti kembali bergulir.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Liga 1 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Persija Jakarta dan PSS Sleman mengajukan syarat yang ditujukan kepada PSSI andai kompetisi Liga 1 2020 nanti kembali bergulir.

Sebelumnya, PSSI telah membuat usulan terait keberlangsungan kompetisi sepak bola di Indonesia.

Satu di antara keputusannya ialah kembali menggulirkan kompetisi Liga 1 2020 pada bulan September nanti.

Rapat virtual PSSI dengan APPI, pada Selasa 26 Mei 2020
Rapat virtual PSSI dengan APPI, pada Selasa 26 Mei 2020 (Dok: PSSI)

Baca: Pemain Belanda Berdarah Indonesia Beri Pujian Klub Tanah Air, Ada Persib Bandung & Persija Jakarta

Baca: Marko Simic Janjikan Satu Hal Jika Suatu Saat Pensiun di Persija Jakarta

Usulan tersebut mendapatkan bermacam aksi dan reaksi dari kalangan klub Liga 1.

Di antaranya ialah pihak tim Persija Jakarta dan PSS Sleman.

Tim Ibu Kota, Persija Jakarta mengajukan tiga syarat yang ditujukan kepada PSSI.

Usulan pertama, kembalinya Liga 1 dapat berlangsung setelah kurva penyebaran virus Corona di Indonesia melandai.

Selain itu jalannya kompetisi dapat dilakukan di pulau jawa.

Ferry Paulus
Ferry Paulus (tribunnews.com/abdul majid)

“Syarat pertama harus dipastikan Pandemi Covid-19 sudah melandai, oleh karena itu sebaiknya kick off digelar bulan Oktober dan berpusat di Jawa," ujar Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus, dilansir dari laman resmi klub.

Ferry Paulus pun memberikan alasannya mengapa memilih pulau Jawa sebagai pusat digulirkannya kembali Liga 1.

"Jawa menjadi opsi karena dapat menggunakan transportasi darat dan agar mengurangi resiko penyebaran Covid-19 jika menggunakan pesawat."

"Tentunya hal ini diimbangi dengan protokol kesehatan yang baik,” ujar Ferry Paulus.

Kemudian, usulan kedua, Persija Jakarta meminta kenaikan subsidi untuk klub dan peran aktif pemerintah

Alasan Macan Kemayoran meminta kenaikan subsidi ialah tidak adanya kembali pemauskan bagi klub, mengingat kompetisi tak mungkin digelar dengan penonton.

Pemain Persija Jakarta Rohit Chand berlaga melawan Bhayangkara FC dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pertandingan berakhir imbang 2-2 antar sesama tim asal Jakarta tersebut. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pemain Persija Jakarta Rohit Chand berlaga melawan Bhayangkara FC dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pertandingan berakhir imbang 2-2 antar sesama tim asal Jakarta tersebut. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

“Kami juga meminta subsidi dinaikkan karena praktis sudah tidak ada pendapatan dari sponsor dan tiket."

Ferry Paulus pun memintas juga diperingan untuk masalah administrasi lainnya, seperti biaya stadion dan pajaknya.

"Pemerintah juga harus berperan untuk dapat memberi keringanan biaya stadion, pajak dan biaya pertandingan lainnya,” tambah Ferry Paulus.

Sementara syarat terakhir, Ferry Paulus meminta PSSI memutuskan harus ada negoisasi ulang dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Ia tidak ingin muncul masalah baru saat liga kembali berputar.

“PSSI harus dapat memastikan bahwa harus ada renegoisasi dengan pihak APPI.

"Jika tidak maka akan menyisakan masalah baru kaitannya dengan gaji pemain dan ofisial,” lanjut Ferry Paulus.

Ferry pun memberikan ultimatum bahwa dari ketiga syarat yang diajukan terdapat stau yang tak dipenuhi, maka Persija jakarta tidak ingin liga dilanjutkan.

Jefri Kurniawan pemain PSS Sleman
Jefri Kurniawan pemain PSS Sleman (Instagram @Jefrijk)

Selain Persija Jakarta, PSS Sleman juga memberikan syarat terhadap PSSI mengenai keberlangsungan Liga 1 musim ini.

Melalui Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Hempri Suyatna, ia meminta untuk PSSI segara meyusun protokol kesehatan terkait nantinya Liga 1 kembali digulirkan.

Protokol kesehatan dan detail operasional yang dimaksud ialah meliputi teknis pertandingan serta aturannya misal digelar dengan atau tanpa kehadiran penonton.

"Tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi pandemi ini."

"Kalau memang boleh dihadiri penonton, skenarionya di lapangan bagaimana dan ketika tidak boleh dihadiri penonton, dijelaskan seperti apa," tukas Hempri, seperti yang dilansir dari laman Tribun Jogja.

PSS Sleman sendiri masih berharap agar jalannya liga sendiri dapat dihadiri pendukung masing-masing kesebelasan.

Suasana latihan skuat PSS Sleman di lapangan sepakbola YIS, Sleman beberapa waktu lalu
Suasana latihan skuat PSS Sleman di lapangan sepakbola YIS, Sleman beberapa waktu lalu (TribunJogja.com/Almurfi Syofyan)

Baca: Dua Klub Ini Jadi Sasaran Keganasan Striker PSS Sleman di Liga 1 2019

Baca: Tanggapan Manajemen soal Antusias Peserta Lomba Kreasi Logo 44 Tahun PSS Sleman

"Harapan kami ketika kompetisi kembali digelar ya tetap ada penonton agar atmosfer pertandingan terasa," imbuhnya.

Ia juga meminta kepada PSSI, bahwa untuk menggelar kembali jalannya liga, faktor kesehatan dan kondisi menjadi dasar utama dalam mengambil keputusan.

Kesehatan dan keselamatan pemin, wasit, ofisial, hingga pelatih merupakan hal yang tidak bisa dianggap enteng.

Secara garis besar, melalui Hempri, PSS Sleman mengikuti apa yang menjadi keputusan dari PSSI.

 (Tribunnews.com/Giri)(Tribun Jogja/R.Hanif Suryo Nugroho)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved