Liga 1
PT LIB Cairkan Hak Komersial, Persipura Jayapura Donasi Penanganan Covid-19, Persib Pilih Jualan
Persipura Jayapura donasikan hak komersial tahap kedua dari PT LIB untuk membantu pemerintah memerangi Covid-19, sebesar Rp 509.600.000.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Persipura Jayapura telah mendapatkan hak komersial tahap 2 dari PT Liga Indonesia (LIB) beberapa waktu lalu.
Sesuai dengan keputusan klub, hak komersial yang didapat Persipura Jayapura tersebut akan disalurkan untuk penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19.
Kebijakan Persipura Jayapura disampaikan langsung oleh Rocky Babena yang menjabat sekretaris umum klub berjuluk Mutiara Hitam ini.
Baca: Soal Nasib Liga 1, Komisaris Persib: Ada Penonton Riskan, Tak Ada Penonton Dari Mana Penghasilan?
Baca: Termasuk Persib, Cuma Enam Klub yang Setuju Liga 1 2020 Dilanjut, Ini Kata Umuh Muchtar
"Seperti pernah disampaikan beberapa waktu lalu, bahwa hak klub Persipura tahap kedua dari PT IB akan didonasikan ke Gugus Tugas Pusat, akhirnya terealisasi pada hari ini (Rabu, 27/5)," kata Rocky Babana, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjutnya Rocky menyampaikan, donasi ini merupaka bentuk kepedulian dan komitmen Persipura Jayapura dalam membantu pemerintah memerangi pandemi corona di Indonesia.
"Donasi Persipura sebear Rp 509.600.000 sudah ditransfer per hari ini, Rabu 27 Mei 2020, ke rekening Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, semoga bisa bermanfaat membantu pemerintah menangani penanganan Covid-19 di Indonesia."
"Hal ini sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano bahwa hak klub yang diterima dari PT LIB langsung disumbangkan ke Gugus Tugas dengan harapan bisa membantu mengurangi beban yang dihadapi negara pada saat ini," tambahnya.
Rocky pun berharap agar situasi pelik ini bisa segera berakhir, dan kompetisi sepak bola di Indonesia kembali bergulir.
Persib Pilih Jualan
Beragam cara klub Liga 1 menunjukkan kepedulian mereka terhadap pemerintah dalam memerangi Covid-19.
Sementara bagi Persib, klub Maung Bandung ini mengadakan program yang bernama 'Sauyunan' yang berasal dari bahasa Sunda dengan makna kebersamaan, gotong royong, dan saling tolong menolong.
Program ini dilakukan dengan cara penjualan masker dan jersey Persib edisi khusus, yaang digelar selama periode 9 April hingga 15 Mei 2020.
Semua keuntungan dari hasil penjualan jersey dan masker selama periode tersebut akan disalurkan melalui lembaga resmi supaya tepaat sasaran kepada pihak yang membutuhkan.
Mengutip dari laman resmi klub Persib Bandung, donasi dilakukan pada 19 Mei 2020 melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat dan Kota Bandung sehari setelahnya, dilansir situs resmi klub Persib Bandung.
Melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Persib akan menyalurkan 1 ventilator, 2.500 APD dan 50.000 masker.
Sedangkan untuk Kota Bandung 1 ventilator, 2.000 APD dan 30.000 masker.
Baca: Persik Kediri Minta Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan Digantikan Turnamen Akhir Tahun
Baca: Incar Debut Bersama Persib Bandung, Beni 0ktovianto Ingin Liga 1 2020 Dilanjutkan
Persib Bandung juga sudah menyediakan 10 ribu hand sanitizer dan 20 ribu masker yang akan didonasikan langsung ke masyarakat yang membutuhkan, terutama di wilayah Bandung yang berstatus Red Zone.
“Ini kanyaah (kecintaan) dan kepedulian warga Jawa Barat berasal dari bobotoh untuk bobotoh lagi. Saya mewakili Pak Glenn Sugita menyampaikan terima kasih, bantuan ini sudah diterima,“ kata Umuh dalam kegiatan penyerahan bantuan untuk tim medis penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Selasa, 19 Mei 2020.
Aksi ini pun mendapatkan respon baik dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Saya ucapkan terima kasih kepada PT PBB dan bobotoh yang sudah menyumbangkan ribuan APD, masker dan ventilator untuk perlawanan kami terhadap Covid-19. Besok akan kami kirimkan kepada fasilitas-fasilitas kesehatan," kata pria yang biasa disama Kang Emil ini.
"Kalau mau main sepakbola lagi, itu bisa asalkan daerahnya masuk zona hijau, tapi sekarang masih merah, kuning dan biru. Kalau tren ini tidak dirusak pemudik yang OTG (orang tanpa gejala), bukan tidak mungkin PERSIB bisa main lagi," harapnya.
(Tribunnews.com/Sina)(Kompas.com/Suci Rahayu)
