Liga Inggris Kembali Bergulir, Sejumlah Klub Vokal Serukan Tolak Gelar Laga di Tempat Netral

TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga Inggris musim ini dikabarkan telah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah setempat untuk kembali digelar.

Tanggal kembali digelarnya pertandingan lanjutan kompetisi Liga Inggris sendiri rencananya akan dimulai pada pertengahan Juni.

Ada beberapa opsi yang saat ini tengah dibahas oleh pihak penyelenggara bersama para kontestan.

Salah satu opsi yang mencuat adalah pertandingan sisa Liga Inggris musim ini rencananya akan digelar tanpa penonton serta dihelat di tempat netral.

Opsi tersebut ternyata banyak mendapatkan penolakan dari sejumlah klub Liga Inggris.

Baca: Situasi di China Hampir Normal, Liga Bersiap Bergulir kata Roberto Donadoni

Baca: Juergen Klopp Bawa Liverpool Raih Prestasi Demi Prestasi Bikin Kagum Virgil van Dijk

Belum diketahui, klub mana saja yang menyampaikan penolakannya tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Richard Masters selaku CEO Liga Inggris.

"Saya hanya menegaskan kembali, saya pikir semua tim lebih suka bermain di kandang dan pergi jika memungkinkan," ujar Richard Masters, dilansir Mirror.

"Dan saya pikir itu jelas, beberapa klub telah menyerukan secara vokal hal (red:penolakan ) tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, opsi digelarnya laga di tempat netral bertujuan untuk meminimalisir penyebaran virus corona.

Semua pertandingan sisa musim ini rencananya akan dihelat di beberapa stadion netral seperti Wembley atau lainnya.

Baca: Mikel Arteta Diyakini Mampu Bawa Arsenal Terbang Makin Tinggi

Namun opsi tersebut mendapat penolakan, beberapa tim ingin seluruh pertandingan sisa digelar kandang dan tandang seperti biasanya.

Masters menambahkan pihaknya saat ini masih intens berkomunikasi dengan para kontestan terkait berbagai opsi yang nantinya akan menjadi kesepakatan bersama.

"Kami telah berbicara kepada pihak berwenang tentang kondisi dimana kami bisa memainkan kembali pertandingan Liga Inggris," lanjutnya.

"Saya masih mendengarkan saran sekaligus mewakili pandangan klub dalam diskusi yang tengah dibahas," sambung Masters.

Lampu hijau yang telah diberikan oleh pemerintah akan direspon dengan cepat oleh pihak penyelenggara.

Opsi dilanjutkannya kompetisi musim ini diharapkan oleh Masters bisa berdampingan dengan sistem protokol kesehatan yang wajib dipatuhi semua komponen.

"Pemerintah tadi malam telah memberi tanda untuk mengurangi lockdown dan selama pertemuan dengan kami, ada pengumuman lebih lanjut tentang kembalinya siaran langsung olahraga kami," jelas Masters.

"Kami juga akan bekerjasama dengan klub dan pemangku kepentingan untuk menciptakan sistem yang bertanggung jawab dan aman untuk menyelesaikan kompetisi musim ini," lanjutnya.

Masters menjelaskan langkah pertama yang paling utama bisa diterapkan para klub adalah kembali ke pelatihan dengan penerapan jarak sosial," ungkap sang CEO Liga Inggris tersebut.

Pihak penyelenggara juga menyatakan berharap kompetisi Liga Inggris bisa dilanjutkan mulai pertengahan Juni.

Baca: Andy Robertson Belajar Banyak Dari Eden Hazard Saat Liverpool vs Chelsea

Baca: Legenda Manchester United dan Newcastle Ragu Liga Inggris Dapat Dimulai Bulan Juni

Tetapi harapan tersebut masih perlu pembahasan lebih lanjut terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan.

"Kami memiliki protokol yang baru dibuat dan ditinjau, kami juga berkonsultasi dengan para pemain dan manajer untuk mengambil langkah berikutnya," tegasnya.

"Belum tidak yang disepakati sampai kami telah berbicara dengan para manajer dan para pemain," lanjut Masters.Terakhir, Masters menyinggung masalah kontrak beberapa pemain yang akan habis pada akhir musim ini.

Masters menjelaskan para pemain yang kontraknya akan habis pada 30 Juni boleh diperpanjang hingga selesainya kompetisi ini.

"Apa yang disepakati hari ini adalah para pemain dapat memperpanjang kontrak mereka di luar 30 Juni hingga akhir musim," jelasnya.

"Tetapi hal tersebut perlu disepakati oleh kedua pihak dan diharapkan paling lambat keputusannya 23 Juni," pungkas Masters.

Menarik untuk melihat perkembangan terbaru lainnya soal nasib keberlanjutan kompetisi Liga Inggris musim ini.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)