Curhatan Rodri Soal Pep Guardiola dan Sulitnya Bermain di Liga Inggris

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Manchester City, Rodri membagikan kisahnya mengenai sosok Pep Guardiola dan sulitnya bermain di Liga Inggris.

Rodri sendiri bergabung dari Atletico Madrid ke Manchester City di musim lalu.

Meskipun berstatus sebagai pemain anyar dan baru berusia 23 tahun, gelandang asal Spanyol itu langsung diberikan kepercayaan penuh oleh pelatih.

Bahkan transformasi posisi sering dilakukan oleh Pep Guardiola kepada Rodri.

Baca: Gelandang Manchester City Akui Performa Liverpool yang Luar Biasa

Baca: Alasan yang Bisa Bikin De Bruyne Tinggalkan Manchester City

Pemain yang menempati posisi natural sebagai gelandang bertahan itu, kerap kali bermain di posisi jantung pertahanan Manchester City bersama Fernandinho.

Tak pelak apa yang menjadi keputusan Pep Guardiola itu memiliki berkah tersendiri bagi pemain yang memiliki nama lengkap Rodrigo Hernandez Cascante itu.

Praktis, Rodri saat ini mampu bermain di tiga posisi, yakni gelandang tengah, bertahan dan palang pintu di jantung pertahanan The Citizens.

Pemain yang juga tergabung di Timnas Spanyol itu menyebut Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik dunia saat ini.

"Bagi saya ia (Pep) merupakan pelatih terbaik dunia saat ini,"

"Keberhasilannya dalam dunia sepak bola telah mewujudkan representasi bagaimana kualitasnya, baik sebagai pemain maupun pelatih."

"Dari semua tim yang pernah ia latihan, ia membawa tim tersebut meraih berbagai trofi," puji Rodri seperti yang dikutip dari laman Sportskeeda.

Diakui oleh eks Atletico Madrid itu, Guardiola merupakan sosok yang banyak memberikan masukan ketika ia pertama kalinya bermain bagi Manchester City.

"Saya mecoba dan berusaha banyak belajar dari Pep (Guardiola)."

"Ia telah membantu banyak sejauh ini, terutama dalam hal taktik permainan," terang pemain Timnas Spanyol itu.

Selain itu ia tidak lupa kesan pertma yang diberikan oleh Pep Guardiola ketika menaruhnya sebagai gelandang bertahan seorang diri.

"Ini adalah pertma kalinya dalam karier sepak bolaku bermain sebagai gelandang bertahan seorang diri saya harus beradaptasi dengan situasi seperti itu," paparnya menambahkan.

"Jujur saya akui saya senang dan kerasan untuk bermain bagi tim ini."

"Saya merasa setiap waktunya tumbuh dan berkembang," terang Rodri.

Selain itu, ia juga sedikit membagi kisahnya mengenai sulitnya pertandingan di Liga Inggris.

Selain itu, Rodri juga memandang bahwa Liga Inggris memiliki tensi permainan yang sangat tinggi.

"Tidak mudah bagi saya sebagai pemain yang berkultur Spanyol masuk dan bermain di Liga Inggris,"

"di mana hampir semuanya menggunakan kekuatan dan fisik untuk bertarung," jelasnya.

Gelandang bertahan Manchester City itu mengatakan bagaimana sulitnya untuk bermain sepak bola di kompetisi Ratu Elizabeth tersebut.

"Ini gaya sepak bola yang lain (dari Spanyol), anda bahkan tidak bisa mengambil napas atau bersantai selama 90 menit pertandingan," ceritanya.

Baca: Kevin De Bruyne Ancam Tinggalkan Manchester City jika Gagal Banding ke UEFA

Baca: Hindari Kejaran Manchester City, Milan Skriniar Dipatok Banderol Tinggi

Liga Inggris memang terkenal dengan gaya kick dan rush-nya yang banyak mengandalkan kecepatan dan kontak fisik.

Berbeda dengan Liga Spanyol maupun Italia yang banyak mengandalkan teknik maupun skill pemain.

"Saya langsung menyadari bahwa di liga ini saya harus dapat bermain cepat, tentu saja saya masih belajar untuk beradaptasi dengan gaya yang seperti itu," tutur Rodri.

Meskipun demikian, Rodri mengakui bahwa perannya sebagai gelandang bertahan memang sangat vital.

"Meskipun tim ini mengusung gaya permainan yang menyerang, namun kami juga dituntut untuk mampu bertahan dengan baik."

"Itu menjadi salah satu tugasku untuk dapat membantu pertahanan," bebernya.

Musim ini Rodri memang menjadi satu diantara pilar yang tak tergantikan di era Pep Guardiola.

Ia mampu membukukan 39 penampilan dari semua kompetisi dan mengemas 4 gol.

(Tribunnews.com/Giri)