Liga Italia
Kisah Andriy Shevchenko, Singgung Soal AC Milan, Chelsea dan Final Liga Champions
Andriy Shevchenko sedikit membagikan ceritanya mengenai AC Milan, Chelsea dan final Liga Champoins di Istanbul tahun 2005 silam

TRIBUNNEWS.COM - Andriy Shevchenko sedikit membagikan ceritanya mengenai AC Milan, Chelsea dan final Liga Champions di Istanbul tahun 2005 silam.
Bagi Sheva -panggilan akrab Andriy Shevchenko-, karier gemilangnya selama menjadi pesepakbola berada di AC Milan.
Tidak dipungkiri, Sheva mengaku dapat menikmati sepak bola selama 7 musim dengan membela tim yang berjuluk Rossoneri itu.
Terbukti dari 208 penampilannya bersama AC Milan, Sheva mampu mengemas 127 gol.
Baca: Dream Chasers Inter eps 2 - Pekan Sulit Skuat Stefano Vecchi Pasca Kekalahan dari AC Milan
Baca: AC Milan Gaet Theo Hernandez dari Real Madrid Lantaran Mengidolakan Paolo Maldini
Tentu capaian yang terbilang fantastis bagi seorang tukang gedor lini pertahanan tim lwan.
Sederet trofi berhasil dipersembahkan oleh pria asal Ukraina itu bagi tim asal Kota Milan.
Diantaranya ialah gelar Scudetto (2003/2004), Coppa Italia (2002/2003), Supercoppa Italia (2004), Trofi Liga Champions (2002/2003) dan UEFA Super Cup di tahun 2003.
Deretan trofi plus penampilan yang gemilang membuatnya akhirnya di pinang satu diantara raksasa Liga Inggris, Chelsea.
"AC Milan merupakan karier terbaikku selama menjadi pesepakbola."
"Tentu saja semua tentang AC Milan berada di hatiku, aku sangat menyukai itu," terang Sheva seperti yangd ikutip dari Milan News.
Namun penampilan garang bersama AC Milan tak bisa diulang oleh Andriy Shevchenko kala membela The Blues Chelsea.
Dari tahun 2006 hingga 2008, eks pemain Kiev itu hanya mampu membukukan 48 pertandingan di kompetisi Liga Inggris.
Bahkan torehan golnya saat itu tak sampai angka 10.
Performa yang sulit akhirnya membuat sang pemain dipinjamkan ke klub lamanya, yakni AC Milan.
Diharapkan dengan kembali bersama Rossoneri, Shevchenko mampu menemukan ketajamannya kembali.
"Jujru saya tidak mau mengingat masa lalu, namun berada Chelsea merupakan karier sepak bola terberatku saat ini."
"Meskipun demikian, itu tidak semua," tambahnya memperjelas.
Meskipun kembali ke kota Milan, namun sang pemain tidak bisa menemukan kembali ketajamannya saat itu.
Bersama Chelsea, Shevchenko hanya mampu mempersembahkan dua trofi bagi The Blues, yakni Carabao Cup (2006/2007) dan FA Cup (2006/2007).
Disinggung mengenai kenangan pahit bersama AC Milan, Shevchenko menyebut final liga Champions di Instanbul merupakan hal yang paling menyakitkan baginya.
Final Liga Champions 2005 mempertemukan dua tim besar, yakni AC Milan dan Liverpool.
Saat waktu normal, skor imbang 3-3, pertandingan memasuki babak penalti dan Liverpool berhasil meraih juara.
Kekalahan tersebut merupakan tamparan keras bagi Andriy Shevchenko yang menyebut hasil itu sebagai kekalahan terburuk sepanjang kariernya.
Betapa tidak, Milan saat itu merupakan salah satu skuat Milan terbaik sepanjang masa.
Baca: AC Milan Sedang Mencari Pelatih untuk Gantikan Stefano Pioli
Baca: Bek Persija Jakarta, Marco Motta Kenang Gol Indah ke Gawang AC Milan
Dida sebagai penjaga gawang, barisan bek yang dikawal Nesta dan Maldini, lini tengah dikuasai Pirlo, Kaka dan Gattuso, dan dua penyerang yang haus akan gol, Hernan Crespo serta Andriy Shevchenko.
Menurutnya, dari pertandingan final Liga Champions 2005, ia tidak bisa melupakan memori pahit kala peluangnya mampu dimentahkan oleh penjaga gawang Liverpool saat itu, Dudek.
“Saya masih tidak bisa menonton peluang yang saya miliki, namund i sana terdapat Dudek yang mampu mengawal gawangnya dengan baik."
"Tentu saja hasil itu sangat mengecewakan bagiku, namun kita harus menjalani hidup, bangkit dan terus maju," pungkas Sheva.
(Tribunnews.com/Giri)