Liga 2
Alasan Kiper Sriwijaya FC Pilih Latihan Sore Hari Selama Puasa di Bulan Ramadhan
M Royhan Hafiludin, kiper Sriwijaya FC miliki alasan tersendiri selalu menggelar latihan sore hari selama melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
TRIBUNNEWS.COM - M Royhan Hafiludin, penjaga gawang Sriwijaya FC, punya alasan tersendiri selalu menggelar latihan sore hari selama melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Penjaga gawang muda milik Sriwijaya FC itu memilih untuk melangsungkan latihan mandiri di sore hari lantaran untuk menjaga kondisi tubuh.
Diakui oleh M Royhan Hafiludin, selama menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ia memilih melangsungkan latihan di sore hari karena menyiasati kondisi fisik agar tak dehidrasi.

Baca: Bek Sriwijaya FC Ini jadi Juru Masak untuk Bisnis Kuliner Sang Istri
Baca: Manajemen Sriwijaya FC Masih Simpan Harapan Bekerjasama dengan Ratu Tisha
Anak asuh dari Ferry Rotinsulu tersebut mengaku latihan di sore hari, khusus ia lakukan selama bulan suci Ramadhan saja.
"Iya biasanya di luar bulan puasa saya latihan pagi sama sore, tapi kalau puasa ini latihannya sore aja biar gak dehidrasi," ujar Royhan. dikutip Tribunnews.com dari laman Tribun Sumsel.
Keputusannya untuk menggelar latihan di sore hari didukung dengan pihak klub yang tidak menentukan waktu khusus bagi pemain untuk menggelar latihan selama ibadah puasa bulan Ramadhan.
"Jadi program latihannya sendiri-sendiri Mas, pelatih gak nentuin waktunya mau pagi atau sore kalau saya selama bulan puasa ini ya latihan sore aja," ucap kiper yang menempati posisi keempat di tim yang berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.

Baca: Manajemen Sriwijaya FC Masih Simpan Harapan Bekerjasama dengan Ratu Tisha
Baca: Memilih Menemani Sang Ibunda, Ratu Tisha Tolak Pinangan Sriwijaya FC
Disinggung mengenai kendala yang ia jalani selama latihan di sore hari, penjaga gawang milik Elang Andalas itu menyebut cuaca sedikit menjadi masalah.
M Royhan Hafiludin dalam dua hari terakhir kerap melakukan latihan di dalam rumah akibat seringkali turun hujan ketika sore hari.
"Apa lagi sudah dua hari ini selalu hujan tiap sorenya jadi saya latihan teras aja seperti push up, sit up, dan sejenisnya, selama kurang lebih satu jam itu aja," ungkapnya.
Ia juga sedikit bercerita mengenai kegiatan latihan mandiri yang dilakukannya selama ini.
Eks penjaga gawang PS Bank Sumsel Babel itu mengaku selama melakukan latihan, sang adik selalu membantunya dalam berkegiatan.

Selain itu, latihan mandiri yang dilakukan oleh sang pemain bersifatkan ringan saja, seperti skeeping, joging, push-up, hingga sit-up.
"Tetap latihan di olahraga skeeping, joging, pushup, situp, passing. Umpan bola," terang kiper Sriwijaya FC itu, dikutip Tribunnews.com dari laman Sripoku.com.
"Bisalah dibantu adik. Selama bulan puasa, masih latihan tapi dilakukan sore. Di depan rumah."
"Ada halaman sedikit, terus jalanan juga bisa dipakai," ungkap Royhan.
Baca: Sriwijaya FC Sebut Wacana Kompetisi Pengganti Kurang Menarik, Regulasi jadi Alasan
Baca: Memilih Menemani Sang Ibunda, Ratu Tisha Tolak Pinangan Sriwijaya FC
Penjaga gawang kelahiran Palembang, 22 Juli 2000 itu berharap dalam kondisi seperti ini, wabah Covid-19 dapat segera diatasi.
"Harapan semoga bencana wabah ini cepat selesai, biar cepat hilang," pungkas pemain yang memiliki tinggi 176 cm itu.
(Tribunnews.com/Giri)(TribunSumsel/Novaldi Hibaturrahman)(Sripoku.com/Abdul Hafiz)