Transfer Pemain
Nasehat sang Mantan agar Manchester United Tak Sembarangan Belanja Pemain
Mantan pemain Manchester United, Rafael da Silva, menyarankan mantan timnya tersebut agar tidak sembarangan dalam urusan belanja pemain.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Manchester United, Rafael da Silva, menyarankan mantan timnya tersebut agar tidak sembarangan dalam urusan belanja pemain.
Apalagi jika Manchester United harus mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain yang sebenarnya kurang cocok dengan permainan tim.
Semenjak ditinggal Sir Alex Ferguson, Manchester United memang gencar melakukan judi dengan menggelontorkan dana besar untuk merekrut pemain bintang.
Hanya saja kebijakan transfer manajemen Manchester United tersebut tidak disesuaikan filosofi tim mereka.
Baca: PSG Tawarkan Di Maria dan Draxler demi Ambisi Datangkan Paul Pogba
Baca: Barcelona Bakal Coba Rayu Manchester United Turunkan Harga Diogo Dalot
Alhasil banyak pemain mahal yang justru gagal tampil menawan ketika diboyong ke Old Trafford.
Mulai dari Memphis Depay, Radamel Falcao, Alexis Sanchez, hingga Angel Di Maria.
Kurangnya arahan yang jelas dari seorang direktur klub dan pergantian pelatih membuat kebijakan transfer tim Setan Merah dinilai kurang terorganisir.
Dibawah komando pelatih Ole Gunnar Solskjaer, kini kebijakan transfer Manchester United terlihat lebih terarah.
Karena Solskjaer memahami bahwa hanya ingin merekrut pemain yang dibutuhkan tim saja.
Selain itu, kualitas permainan dan etos kerja tetap tidak dilupakan begitu saja.
Kedatangan Daniel James, Aaron Wan-Bisakka, Harry Maguire, dan Bruno Fernandes menjadi bukti terbaru bagaimana pergerakan transfer Manchester United.
Belum lagi pengoptimalan para pemain muda lulusan akademi klub yang kini mulai diberi menit bermain.
Baca: Barcelona dan Manchester City Berebut Tanda Tangan Bek Tangguh Benfica
Berbagai hal tersebut yang akhirnya menjadikan Rafael tak segan memberikan masukan kepada timnya.
Utamanya terkait urusan transfer agar Manchester United kembali mampu bersaing di jalur juara.
"Butuh waktu terlalu lama untuk kembali ke jalur juara, sudah tujuh tahun kami tanpa gelar Liga Inggris," ungkap Rafael kepada ESPN.
"Kami melakukan beberapa hal yang salah, kami mulai merekrut pemain mahal dan mengeluarkan banyak uang," tambah pemain yang kini berseragam Lyon tersebut.
"Saya tidak setuju dengan hal itu, hanya karena pemain berharga 150 juta punds tidak berarti itu baik bagi tim," lanjut Rafael.

Pemain berkebangsaan Brasil tersebut mengingatkan karakter seorang pemain juga harus menjadi dasar pertimbangan Manchester United dalam merekrut pemain.
"Mereka harus mencari pemain yang memang ingin bermain untuk tim, bukan hanya karena tim akan membayar dia," tegas Rafael.
Lebih lanjut, Rafael mencontohkan beberapa pemain yang layak dijadikan sebagai contoh tentang kebijakan transfer tepat yang pernah dilakukan timnya, seperti Javier Chicharito Hernandez.
"Lihat Javier Hernadez, seberapa keras dia bermain untuk Manchester United? Dia selalu ingin bermain," ungkap Rafael,
"Berapa banyak Manchester United membayarnya? Tidak banyak, jadi Anda harus pintar," sarannya.
"Sekali lagi, Anda harus melihat bahwa pemain yang datang harus mau berjuang untuk Manchester United," pungkas pemain yang berposisi bek kanan tersebut.
Baca: Manchester United Sudah Tidak Butuh Bek Tengah kata Ole Gunnar Solskjaer
Sebelumnya, kebijakan transfer pasca-era Sir Alex Ferguson juga dikritik habis-habisan oleh mantan pemain Setan Merah, Robin Van Persie.
Robin Van Persie menganggap Manchester United telah bertaruh saat merekrut pemain seperti Paul Pogba dan Alexis Sanchez.
Paul Pogba sendiri didatangkan dari Juventus, sementara Alexis Sanchez direkrut dari Arsenal dengan sistem tukar guling.
Kebijakan transfer Manchester United tersebut disebut Robin Van Persie sebagai bumerang.

Lalu, ia membandingkannya dengan kebijakan transfer Liverpool dibawah asuhan Jurgen Klopp yang lebih bersabar membangun skuatnya.
Hingga Liverpool akhirnya berhasil meraih gelar bergengsi mulai dari Liga Champions hingga Piala Dunia Antar Klub pada musim lalu.
"Jika anda membandingkannya dengan Liverpool, Jurgen Klopp mampu memilih pemain yang cocok dengan filosofi sepak bolanya bukan dari motif pemasaran," ujar Robin Van Persie kepada So Foot, dikutip dari Football London.
"Mereka membangun klub dengan proyek yang jelas, sedangkan Manchester United mereka justru betaruh pada nama-nama bintang seperti Paul Pogba dan Alexis Sanchez," sindirnya.
Baca: Perjalanan Karier Michael Carrick Selama Membela Manchester United hingga Kekalahan Menyakitkan
Baca: Paul Pogba Mengaku Ada Satu Momen yang Membuatnya Bahagia Saat Dilatih Jose Mourinho
Eks pemain Arsenal tersebut kehadiran pemain bintang justru bisa menjadi bumerang jika tidak bisa dioptimalkan secara baik.
Apalagi bukan perkara mudah bagi sebuah klub untuk mendatangkan pemain berlabel bintang.
Gelontoran dana melimpah harus disiapkan oleh para klub jika ingin mendatangkan pemain bintang.
"Itu sangat berisiko dimana jika pemain seperti mereka harus cedera atau tidak fit, seluruh tim terkena dampaknya," lanjut Van Persie.

"Sementar itu filosofi tim seperti Liverpool sudah benar, kini Manchester United perlu menciptakan kekuatan kolektif seperti itu," ungkapnya.
"Tantangan bagi Manchester United kini adalah melihat apakah Solskjaer dapat membangun filosofinya sendiri atau tidak," tantang Van Persie.
Seperti yang kita ketahui, ada satu diantara keberhasilan Liverpool dalam beberapa musim terakhir.
Keberhasilan tersebut didasarkan karena keahlian mereka dalam berbisnis utamanya merekrut pemain-pemain tepat untuk menambah kualitas skuatnya.
Transaksi transfer yang mengesankan telah menjadi bagian besar dari perjalanan Liverpool menjadi jawara Eropa.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)