Liga 1
Mengingat Sosok M Fakhrudin, Si Goyang Gergaji yang Pernah Perkuat Arema Indonesia
Bagi pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Aremania tentu tak asing dengan nama M Fakhrudin.
TRIBUNNEWS.COM - Bagi pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Aremania tentu tak asing dengan nama M Fakhrudin.
Pemain asal Sidoarjo itu pernah memperkuat Arema Indonesia di musim 2009/2010 saat kompetisi masih menggunakan format Indonesia Super League (ISL).
Kala itu, M Fakhrudin didatangkan manajemen Singo Edan dari Persisam Putra Samarina untuk mengisi posisi sayap.
Baca: Persib Bandung Tak Terkalahkan di Liga 1, Dedi Kusnandar Sebut Lawan Arema FC Paling Berkesan

Baca: Soal Kebijakan PSSI, Pelatih Arema FC, Mario Gomez Prioritaskan Keselamatan
Kala itu Arema FC masih ditangani oleh sang juru racik handal dari Belanda, Robert Alberts.
M Fakhrudin terkenal dengan goyang gergajinya.
Pasalnya, pemain yang memiliki skil di atas rata-rata itu selalu melakukan goyang gergaji setelah ia berhasil mencetak gol.
Arema Indonesia di musim 2009/2010 dapat dikatakan dipandang sebelah mata dalam kompetisi ISL.
Pasalnya Robert Alberts selaku juru taktik tim memilih untuk mengandalkan deretan pemain muda.
Selain itu, pelatih yang kini menukangi Persib Bandung itu lebih suka mengandalkan pemain yang memiliki kecepatan.
Diantaranya ialah M Ridhuan, TA Musafri, Roman Chamelo, Zulkifli Syukur hingga M Fakhrudin.
Musim tersebut, baik sektor kanan maupun kiri penyerangan Singo Edan ditempati pemain yang memiliki kecepatan.
Jika winger kanan Singo Edan memiliki M Ridhuan, maka posisi sayap kiri penyerangan Arema Indonesia menjadi milik M Fakhrudin.

Posisinya kadang kala bergantian dengan TA Musafri yang juga memiliki kecepatan dalam menyisir sektor sayap.
Sedikit menegok kebelakang, M Fakhrudin merupakan pemain yang malang melintang di sepak bola Indonesia pada eranya.
Sebut saja tim sekaliber Deltras Sidoaro, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, Persebaya Surabaya, Persisam Samarinda hingga Arema Indonesia pernah diperkuat oleh si Goyang Gergaji itu.
Secara permainan, Fakhrudin merupakan winger yang memiliki tipikal hampir sama dengan M Ridwan.
Baca: Soal Kebijakan PSSI, Pelatih Arema FC, Mario Gomez Prioritaskan Keselamatan
Baca: Arema FC Hormati Keputusan Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSI
Pemain kelahiran Sidoarjo itu merupakan pemain sayap yang lebih sering melakukan tusukan sekaligus melebar dan melayani penyerang Arema.
Ia banyak menyisir sektor sayap dan melakukan umpan crossing yang ditujukan kepada Noh Alam Shah kala itu.
Tentu kemampuannya menyisir sektor sayap tak perlu diragukan kembali.
Sepanjang memperkuat Arema di ISL 2009-2010, dan ISL 2010-2011, Fakhrudin melesakkan total sembilan gol.
Di mana delapan gol dibuatnya di musim pertamanya, dan satu gol lagi di musim kedua.
Secara permainan, Fakhrudin memang sedikit teringgal dari M Ridhuan yang menempati sektor sayap kanan.
M Ridhuan merupakan winger yang bertipikal modern dengan manuver dan tusukan kedalam kotak penalti tim lawan.

Namun bukannya di Goyang Gergaji tak memiliki kualitas sama sekali.
Memiliki umpan tarik yang mumpuni, pemain yang kini berusia 38 tahun itu dilengkapi dengan tembakan cannon ball dari luar kotak pinalti.
Pergerakannya yang sulit dihentikan oleh pemain bertahan tim lawan menjadi nilai tersendiri bagi eks Deltras Sidoarjo itu.
Sebagai catatan, bersama Arema, M Fakhrudin menjadi pilar utama mengantarkan tim asal Jawa Timur itu menjadi kampiun ISL musim 2009/2010.
Permainan ciamik yang dimiliki oleh M Fakhrudin harus disia-siakan oleh SIngo Edan pada musim keduanya.
Kala itu tim kebangaan Aremania itu dilatih oleh Miroslav Janu.
Pelatih yang kerap disapa Mijan itu banyak memberikan kepercayaan kepada Ahmad Amirudin maupun Dendi Santoso untuk mengisi posisi kanan penyerangan.
Alhasil, si Goyang Gergaji lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan.
Di musim keduanya, Fakhrudin hanya tampil sembilan kali, dengan enam kali masuk line-up utama, dan 14 kali duduk di bench.
Deretan Klub yang Pernah di Perkuat M Fakhrudin
- Deltras Sidoarjo
- Persegi Gianyar
- Persiba Balikpapan
- Persijap Jepara
- Persisam Samarinda
- Arema Indonesia
- Sriwijaya FC
- PSS Sleman
- Persik Kediri
(Tribunnew.com/Giri)