Liga 1
Harapan Kapten Persela Lamongan Soal Opsi Terburuk Kompetisi di Indonesia
Kapten Tim Persela Lamongan, Eky Taufik berharap untuk kompetisi musim ini tetap dapat berlangsung.
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Tim Persela Lamongan, Eky Taufik berharap untuk kompetisi musim ini tetap dapat berlangsung.
Pandemi virus corona yang tengah merebak di Indonesia membuat kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan hingga 29 Mei nanti.
Bahkan PSSI selaku Organisasi induk Sepak Bola Tanah Air memiliki opsi terburuk untuk menunda kompetisi hingga tahun depan.

Baca: Perbedaan Latihan Mandiri Birrul Walidain & Eky Taufik, Kapten Tim Persela Lebih Ngeyel
Baca: Menebak Peran Anyar Marquinhos & Brian Ferreira Bersama Persela Lamongan
Keputusan berat tersebut dapat diambil dengan catatan pemerintah memperpanjang masa darurat virus corona.
Tentu saja wacana yang dimunculkan tersebut mendapatkan reaksi dari sejumlah insan sepak bola, tak terkecuali dari Eky Taufik.
Kapten Persela Lamongan itu berharap agar kompetisi musim ini tetap berlanjut.
Menurutnya, satu diantara cara menghidupi keluarga dari pemain sendiri berasal dari kompetisi tersebut.
Meskipun demikian, ia hanya menyuarakan apa yang menjadi harapannya.
Terkait keputusan yang dapat diambil kedepannya dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan banyak orang dipercayakan kepada petinggi klub.
"Menurut saya, kompetisi diteruskan atau tidak itu tergantung petinggi klub."
"Kami berharap tetep ada kompetisi pada tahun ini,' terang Eky Taufik seeprti yang dikutip Tribunnews.com dari Surya Malang, Kamis (9/4/2020)
"Minimal kompetisi itu untuk menghidupkan roda ekonomi," ucapnya menambahkan.
Ia juga tidak bisa menutup mata terkait kondisi masifnya penyebaran covid-19 (virus corona).
Menurutnya, segala keputusan terkait jalannya kompetisi dikembalikan kepada PSSI.
Baca: Perubahan Formasi Persela Lamongan Setelah Punya Dua Gelandang Asing
Baca: Perbedaan Latihan Mandiri Birrul Walidain & Eky Taufik, Kapten Tim Persela Lebih Ngeyel
Ia selaku insan sepak bola akan mengikuti terkait langkah kedepannya yang akan diambil oleh PSSI jika kondisi darurat masih diterapkan hingga Juni nanti.
"Kalau masih waspada pada Juni 2020, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami mengikuti keputusan pemerintah dan PSSI," jelas pemain yang berusia 19 tahun itu.
Sang pemain pun mengakui bahwa dengan adanya pandemi virus corona, tak hanya berdampak kepada kompetisi saja melainkan berimbas juga pada roda perekonomian.
Sebagai contoh, PSSI telah menetapkan keputusan terkait besaran gaji yang harus dibayarkan semua klub kepada pemainnya.
Semua klub wajib membayarkan gaji pemain sebesar 25 persen saja, berlaku dari bulan April, Mei hingga Juni nanti.
Wajar saja langkah tersebut diambil oleh PSSI, mengingat klub pun tidak memiliki pemasukan seperti biasa akibat kompetisi yang ditangguhkan.
"Dampak Covid-19 ini tidak hanya pada sepak bola, tapi juga perekonomian," terang Eky.
Baca: Menebak Peran Anyar Marquinhos & Brian Ferreira Bersama Persela Lamongan
Baca: Menebak Peran Anyar Marquinhos & Brian Ferreira Bersama Persela Lamongan
Pemain yang menempati posisi full bek itu berharap agar wabah penyakit yang merebak di Tanah Air tersebut dapat segera berakhir.
"Saya berharap wabah Covid-19 segera selesai sehingga semua kembali normal," terang Eky Taufik.
Persela Lamongan telah meliburkan pemainnya sehubungan dengan kompetisi yang dihentikan sementara.
Kendati demikian, pemain Laskar Joko Tingkir tetap mendapatkan pekerjaan rumah ebrupa latihan mandiri.
Latihan Mandiri wajib dilakukan oleh Eky Taufik dkk untuk menjaga kondisi fisik sekaligus kesehatan.
(Tribunnews.com/Giri)(Surya Malang/Khairul Amin)