Minggu, 5 Oktober 2025

Liga 1

Pulang ke Australia, Gelandang Persebaya Surabaya Akui Sulit Lalui Karantina Mandiri

Gelandang Persebaya Surabaya, Aryn Williams mengakui melakukan karantina mandiri cukup sulit.

Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Instagram Persebaya Surabaya
Aryn Williams, pemain asing baru Persebaya Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Persebaya Surabaya, Aryn Williams mengakui melakukan karantina mandiri cukup sulit.

Liga 1 2020 resmi dihentikan oleh Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI setidaknya hingga 29 Mei mendatang.

Hal ini membuat sejumlah klub meliburkan para pemainnya.

Dan karena libur ini lah para pemain asing menggunakannya untuk pulang ke negara masing-masing.

Baca: Makan Konate Akhirnya Tetap Bersama Persebaya Surabaya yang Tidak Pulang

Baca: Curhatan Kapten Persebaya Makan Konate yang Tak Bisa Pulang karena Negaranya Di-Lockdown

Salah satunya adalah gelandang andalan Persebaya, Aryn Willimas.

Aryn kini telah kembali ke Australia untuk menjalani liburan, namun karena negaranya tersebut juga menetapkan aturan mengenai pencegahan virus Corona, maka Aryn tetap harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Hal ini dilakukannya di sebuah hotel di kota Perth, Australia.

Sejak kembali ke Australia pada 29 Maret lalu, Aryn mengakui karantina mandiri ternyata cukup sulit.

“Harus diakui ini cukup sulit, tetapi harus dilakukan. Sisa enam hari lagi. Ya ini sudah separo jalan,” terangnya dilansir laman resmi Persebaya.

Lalu demi mengisi waktunya selama masa karantina, Aryn mengaku banyak meluangkan waktu untuk berolahraga.

Selain itu dirinya juga tidak lupa beristirahat dan menghubungi keluarganya.

Baca: Persebaya Surabaya Belum Mengubah Nilai Kontrak Pemain Sesuai Aturan PSSI, ini Alasannya

Baca: Legenda Persebaya Eri Irianto dalam Kenangan: Canon Ball Super, Meninggal Seusai Benturan di Laga

"Kemudian istirahat sebelum makan siang. Setelah itu menghubungi keluarga menanyakan kabar."

"Ya tak lupa menonton televisi, nonton netflix, main games kartu, cuci baju. Itu saja, tidak banyak pilihan,” terangnya.

Sementara untuk asupan makanan yang dia terima, Aryn mengatakan selalu berbeda-beda.

“Menu makanan ada banyak macam berbeda-beda setiap harinya. Untuk breakfast mulai dari sereal, pancake."

"Waktu makan siang terkadang dapat sandwich atau salad. Sementara waktu makan malam kami mendapat ayam, pasta,” jelasnya.

Lalu pemain berusia 26 tahun ini mengatakan pemerintah Australia pun selalu menyiapkan petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatannya.

“Pemerintah juga menyiapkan petugas kesehatan yang akan datang ke setiap kamar hotel."

"Mereka memeriksa dan menanyakan kondisi kami," terangnya.

"Mereka tidak melakukan tes, mungkin karena kami tidak menunjukan gejala. Kalau misal ada gejala, sepertinya petugas kesehatan akan langsung melakukan tes,” imbuh Aryn.

Sementara itu, selain Aryn, dua pemain asing Persebaya lainnya, Mahmuod Eid dan David da Silva juga memilih untuk kembali ke negaranya masing-masing.

Eid kembali ke Swedia sementara David da Silva pulang kampung ke Brasil.

Sedangkan, pemain asing Persebaya lainnya, Makan Konate memilih untuk tetap di Surabaya alih-alih pulang ke negaranya di Mali.

Alasan Makan Konate tak bisa pulang ke Mali dikarenakan negara tersebut telah menerapkan status lockdown sejak 26 Maret yang lalu.

Seperti yang diketahui, kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan akibat pandemi virus corona hingga 29 Mei 2019.

Sementara pemain yang masih bertahan di Surabaya hanya tersisa empat pemain saja, termasuk Makan Konate.

Persebaya Surabaya dan Makan Konate di Piala Gubernur Jatim 2020
Persebaya Surabaya dan Makan Konate di Piala Gubernur Jatim 2020 (instagram/officialpersebaya)

Diakui oleh Makan Konate bahwa negara asalnya telah menerapkan lockdown dan menutup semua penerbangan.

“Hingga tadi malam (kemarin-red) sudah ada 39 kasus. Bahkan bandar udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” terang Makan Konate.

Diakui oleh pemain yang pernah merumput bersama Arema FC dan Persib Bandung bahwa dirinya sangat merindukan dengan seluruh keluarganya.

Baca: Persebaya Surabaya Belum Mengubah Nilai Kontrak Pemain Sesuai Aturan PSSI, ini Alasannya

Baca: Pelatih Fisik Persebaya Surabaya Masih Bisa Memantau Pemain Berlatih Mandiri Lewat Video

Kendati tak bisa untuk pulang kampung ke Mali, namun Makan Konate mengaku bersyukur dapat melepas kerinduan dengan keluarganya melalui sambungan video call.

"Saya rindu sekali sama istri. Setiap hari saya komunikasi lewat telepon maupun video call sama dia terus."

"Istri tahu situasinya sekarang, dia juga rindu sama saya," ucapnya menambahkan.

Diketahui oleh Konate bahwa saat ini baik istri dan keluarganya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

"Alhamdulillah, istri dan keluarga semua (kondisi) baik," terang pencetak 16 gol bagi Arema FC di musim lalu.

(Tribunnews/Haikal, Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved