Klub yang Kehilangan Momen Kebangkitan Akibat Virus Corona, dari Lazio hingga Liverpool
Banyak klub yang kehilangan momen-momen mulai dari performa bagus hingga kesempatan meraih gelar juara akibat liga dihentikan dan karena wabah Corona
TRIBUNNEWS.COM - Wabah pandemi virus corona memang megerikan hingga membuat dunia serasa lumpuh baik dari kegiatan perkantoran hingga event olahraga.
Virus corona yang berawal dari Wuhan, China ini kini sudah menjangkit lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.
Akibatnya, banyak event-event olahraga yang harus dihentikan, mulai dari Olimpiade Tokyo yang harusnya digelar pada Juli 2020 ini hingga sebagian besar liga sepak bola domestik, khususnya di Eropa.
Untuk sepak bola sendiri dengan adanya pandemi ini, membuat liga-liga banyak yang menunda dan membuat klub rugi secara material karena tidak adanya pemasukan dari pertandingan dan sponsor.
Baca: Burnley Terancam Bangkrut di Bulan Agustus, Apabila Liga Inggris Dihentikan
Baca: Dimitar Berbatov Anggap Liverpool Pantas Dinobatkan sebagai Jawara Liga Inggris Musim Ini
Sementara mereka tetap harus membayar gaji pemain dan staff pelatih yang rata-rata tidaklah kecil.
Namun di luar kerugian secara material tersebut, beberapa klub juga harus kehilangan momen mereka berupa performa bagus hingga kesempatan mendapatkan gelar juara liga domestik.
Berikut Tribunnews rangkum dari berbagai sumber sejumlah klub yang mendapatkan kerugian secara momen performa mereka:
RB Leipzig
Klub asal Jerman ini sebelum liga dihentikan, merupakan salah satu tim yang tampil mengejutkan baik di Liga Jerman maupun di Liga Champions.
Anak asuh Julien Nagelsmann ini memilik performa yang ekplosif.
Terbukti, di Liga Jerman, mereka berada di urutan ketiga dengan 50 poin, hanya tertinggal lima poin dari Bayern Munchen yang berada di puncak klasemen.
Jika liga tidak dihentikan, bukan tidak mungkin Leipzig memiliki kans kuat untuk menjadi penantang serius meraih gelar juara.
Terlebih mereka mereka masih menjadi tim yang paling sedikit menelan kekalahan, yaitu hanya tiga.
Sementara dua tim diatasnya, Borussia Dortmund dan Bayern Munchen sudah menelan empat kekalahan.
Tim yang baru terbentuk 10 tahun silam ini memang penuh kejutan.
Di Liga Champions, mereka mampu mencetak sejarah dengan lolos untuk pertama kalinya ke babak delapan besar, setelah mengalahkan Tottenham Hotspur yang notabene adalah finalis Liga Champions musim lalu.
Baca: Krisis Tottenham dan Miskin Taktik Mou, Buat RB Leipzig Kandaskan Finalis Liga Champions Musim Lalu
Selain itu, Nagelsmann mencatatkan menjadi pelatih termuda, yakni 32 tahun yang mampu membawa timnya lolos ke babak perempat final.
Sayang, rajutan mimpi tim berjuluk Die Roten Bullen ini harus terhenti secara paksa oleh wabah virus corona yang membuat mereka kehilangan momentumnya.
Atalanta
Satu lagi tim kuda hitam yang mengejutkan persepakbolaan Eropa dengan capaian impresif mereka baik di Liga Italia maupun di Liga Champions.
Bagaimana tidak, Atalanta kini menjadi tim dengan gelontoran gol terbanyak kedua di lima liga besar Eropa dengan 70 gol.
Mereka hanya kalah dari Munchen yang sudah mencetak 73 gol di Liga Jerman.
Selain itu, Mereka juga tampil superior di Liga Italia dengan menekuk beberapa tim dengan skor mencolok.
Baca: Presiden UEFA Bantah Laga Atalanta vs Valencia jadi Sebab Penyebaran Corona di Italia & Spanyol
Tim berjuluk La Dea ini menekuk Torino 7-0, membantai Udinese 7-1, mempermalukan Lecce 2-7 hingga membuat salah satu tim besar Italia, AC Milan takluk dengan skor 5-0.
Kini mereka duduk di posisi keempat klasemen sementara Liga Italia dengan 48 poin.
Lalu di Liga Champions pun Atalanta tidak berhenti membuat penggemar sepak bola berdecak kagum.
Papu Gomez dkk mampu tampil memukau di gelaran Liga Champions pertamanya.
Meski sempat terseok-seok di fase grup, anak asuh Gian Pierro Gasperini mampu lolos ke 16 besar .
Di babak 16 besar, mereka bertemu salah satu langganan Liga Champions asal Spanyol, Valencia.
Namun meski begitu, mereka tidak tampak grogi, malah tampil trengginas.
Di leg pertama mereka melibas El Che dengan skor 4-1.
Sementara di leg kedua, meski memiliki keunggulan agregat, Atalanta tetap tidak bermain santai dengan menang 3-4.
Total agregat mereka adalah 8-4.
Bahkan di leg kedua, semua gol Atalanta dicetak oleh Josip Ilicic.
Kini, sama dengan Leipzig, Atalanta harus menunda mimpi mereka berlaga di babak perempat final untuk pertama kalinya akibat kompetisi ditunda dan belum tahu kapan akan diselenggarakan kembali.
Lazio
Jika melihat nasib Lazio musim ini, mungkin kata kecewa adalah yang paling tepat untuk mewakili perasaan fans dan para pemain serta pelatih mereka, Simione Inzaghi.
Bagaimana tidak kecewa, Lazio saat ini berada dalam posisi yang bisa mewujudkan cita-cita mereka untuk meraih Scudetto atau gelar Liga Italia setelah berpuasa sekian lama.
Performa Ciro Immobile dkk saat ini dibilang cukup bagus, dan membawa mereka sekarang berada di posisi kedua klasemen Liga Italia sementara.
Tim berjuluk Il Aquilani ini hanya terpaut satu poin dari Juventus yang berada di posisi puncak.
Baca: Penyesalan Mauro Zarate Tinggalkan Lazio Gabung Inter Milan di 2011
Selain itu, lima laga terakhir tak terkalahkan salah satunya menang atas Inter Milan membuat mereka semakin percaya diri mampu melewati Juventus dan merengkuh Scudetto pertama mereka sejak tahun 2000 atau dua puluh tahun silam.
Terlebih saat ini mereka hanya mengikuti satu kompetisi, yaitu Liga Italia.
Berbeda dengan Juventus yang fokusnya terpecah karena masih bermain di Liga Champions dan Copa Italia.
Sehingga, Lazio bisa fokuskan kepada mimpi mereka mengejar Scudetto yang ketiga sepanjang klub ini berdiri.
Selain itu, Lazio pun sudah menggengga satu gelar Supercopa Italia setelah mengalahkan Juventus di final.
Namun sayangnya, performa bagus mereka terhenti akibat Liga Italia dihentikan dan belum pasti akan dimulai lagi kapan.
Hal Ini mengingat Italia menjadi salah satu negara yang paling terdampak virus corona di Eropa selain Spanyol.
Liverpool
Mungkin dari deretan klub sebelumnya, Liverpool bisa dibilang paling sial akibat kompetisi dihentikan.
Bagaimana tidak, musim yang bisa dibilang hampir sempurna bagi tim asuhan Jurgen Klopp ini di Liga Inggris harus terhenti atau setidaknya tertunda akibat virus corona.
Mereka hanya kalah dan imbang satu kali di Liga Inggris dan sudah mengalahkan semua 19 lawannya di Liga Inggris musim ini.
Baca: Liverpool Rumahkan Sementara 200 Staff dan Akali Aturan Pemerintah, Carragher Kritik Kebijakan Klub
Baca: Liverpool Berharap Liga Inggris Contoh Liga Belgia Juara Ditentukan Klasemen Sementara
Dan saat ini memuncaki klasemen Liga Inggris dengan 82 poin, serta mereka unggul 25 poin dari peringkat kedua, Manchester City.
Sudah tidak ada lagi halangan yang bisa menghentikan mereka untuk menjuarai Liga Inggris yang didamba-dambakan para fansnya sejak 30 tahun lalu.
Namun ternyata musuh yang mampu menghentikan atau menunda pesta perayaan mereka kali ini adalah virus corona.
Seharusnya, jika Liga Inggris tidak dihentikan, skenarionya Liverpool bisa mengangkat trofi gelar juara pada saat laga melawan Crystal Palace di pekan 31.
Sayang, ini urung terjadi akibat Liga Inggris menjadi korban penangguhan akibat virus corona.
Hingga saat inipun masih belum ada solusi jelas kapan Liga akan kembali bergulir.
(Tribunnews/Haikal)