Sepakbola Indonesia Punya Potensi kata Paul Munster
Paul Munster memang belum lama tinggal di Indonesia. Ia datang pada pertengahan musim 2019 dan langsung menangani Bhayangkara FC.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster memang belum lama tinggal di Indonesia. Ia datang pada pertengahan musim 2019 dan langsung menangani Bhayangkara FC.
Di bawah arahannya selama setengah musim selanjutnya, The Guardian tampil sangat baik. Ia mampu mengantarkan dari peringkat ke-12 hingga akhirnya finis pada peringat keempat.
Kini pelatih, asal Irlandia Utara itu pun kembali dipercaya manajemen Bhayangkara FC untuk melanjuti kinerjanya di Liga 1 2020 ini. Sejumlah pemain berkualitas didatangkan demi target menjadi juara.
Jika belum mengenal dekat, sosok Paul Munster memang terlihat mengesalkan. Gaya melatih yang ‘meledak-meledak’, belum lagi kerap mengkritik wasit saat bertanding.
Tak hanya itu, fasilitas juga tak luput dari perhatiannya. Akan tetapi, apa yang dikritik itu dikatakannya hanya untuk memajukan sepakbola Indonesia.
“Saya lihat sepakbola Indonesia sangat punya potensi, lebih besar dari India dan Vanuatu yang saya pernah melatih di sana sebelumnya,” kata Paul Munter kepada Tribunnews saat ditemui di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
“Selain masalah wasit dan fasilitas, pembinaan pesepakbola dari usia muda dini juga sangat penting. Saya lihat kendala pemain Indonesia saat ini masalah fisik kurang dan banyak yang belum bisa ambil keputusan dengan cepat, itu harus diajarkan sejak dini,” nilai dia.
Sementara itu, pelatih yang memegang linsensi kepelatihan UEFA Pro itu merasa betah tinggal di Indonesia, lebih khusus di Jakarta.
Ia pun berencana tinggal selama mungkin di Indonesia, untuk bisa memajukan sepakbola Indonesia melalui caranya menjadi pelatih.
“Ya, saya suka tinggal di sini (Jakarta –red), kota besar dan orangnya ramah-ramah. Mau kemana-mana dekat. Saya sama kekasih saya di sini merasa betah, dia juga bisa melakukan aktivitasnya dengan senang,”
“Kalau ditanya sampai kapan (di Indonesia –red) lihat nanti, tapi ya mungkin saja sampai lima tahun ke depan saya tetap di sini (Indonesia –red),” pungkasnya.