Deretan Fakta Menarik Dibalik Kemenangan Chelsea atas Tottenham Hotspur, Kontroversial VAR Berlanjut

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea yang bertindak sebagai tim tuan rumah berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan pekan 27 Liga Inggris, Sabtu (23/2/2020).

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge tersebut, Chelsea menyudahi perlawanan tim asuhan Jose Mourinho dengan skor tipis 2-1.

Dua gol kemenangan Chelsea dicetak masing-masing satu oleh Oliver Giroud (15') dan Marcos Alonso menit (48').

Adapun tim tamu Tottenham Hotspur berhasil memperkecil kedudukan lewat gol bunuh diri Rudiger di menit 89.

Baca: Hasil Liga Inggris: Leicester 0-1 Manchester City, Pinalti Aguero Gagal, Gabriel Jesus Jadi Pahlawan

Baca: Hasil Akhir Chelsea vs Tottenham Liga Inggris, Diwarnai Gol Bunuh Diri, The Blues Menang 2-1

Tambahan tiga poin membuat Chelsea tetap berada di posisi 4 dengan 44 poin sedangkan Tottenham Hotspur tertahan di posisi 5 dengan selisih 4 poin.

Dilansir dari Squawka Football, berikut ini fakta-fakta menarik dibalik kemenangan Chelsea atas Tottenham Hotspur.

1. Pembuktian Olivier Giroud

Olivier Giroud akhirnya mendapat kesempatan bermain sejak menit awal bersama Chelsea dalam laga melawan Tottenham Hotspur.

Pria berkebangsaan Perancis itu pun tidak ingin menyia-yiakan kesempatan emasnya tersebut untuk membuktikan kualitasnya di depan publik Stamford Bridge.

Kehadirannya yang bisa menjadi pemantul bola bagi rekan-rekannya membuat lini serang Chelsea terlihat cukup agresif dalam laga ini.

Giroud mampu menjadi pencetak gol pemecah kebuntuan Chelsea dalam kemenangan timnya melawan tim asuhan Jose Mourinho.

Eks penyerang Arsenal tersebut juga mampu menjadi salah satu pemain yang berperan terhadap gol kedua Chelsea yang dicetak oleh Marcos Alonso di awal babak kedua.

Sepanjang pertandingan tersebut, Giroud mampu melakukan 40 sentuhan dan 4 tendangan ke gawang Hugo Lloris.

2. Kontroversi VAR Kembali Berlanjut

VAR kembali menuai kontroversi dalam laga Chelsea melawan Tottenham Hotspurs di Stamford Bridge.

Kontroversi tersebut terjadi ketika Giovani Lo Celso melakukan injakan terhadap kaki Cesar Azpilicueta dalam situasi perebutan bola,

Terlepas dari apakah ada faktor kesengajaan maupun tidak, pelanggaran yang dilakukan oleh Lo Celso tersebut terlihat sangat berbahaya.

Azpilicueta pun cukup beruntung karena apa yang ia alami tidak membuatnya patah kaki.

Setelah insiden tersebut, VAR langsung bekerja namun teknologi tersebut tidak membuat wasit untuk menghadiahi Lo Celso kartu merah atas pelanggaran berat yang ia lakukan tersebut.

Hal tersebut tentu membuat publik kembali bertanya seberapa efektif alat tersebut membantu kinerja wasit utamanya dalam mengambil sebuah keputusan.

Baca: Perlawanan Mantan Presiden UEFA Atas Keberadaan Video Assistant Referee (VAR) di Dunia Sepak Bola

3. Strategi Jitu Frank Lampard

Frank Lampard tahu dirinya harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri hasil buruk yang tengah dijalani timnya sejak pergantian tahun.

The Blues tercatat baru menang sekali di liga domestik pada tahun 2020.

Bahkan, Chelsea harus dipaksa mengakui keunggulan Manchester United di kandang sendiri pada laga sebelumnya.

Selain itu, kekalahan dari Manchester United juga membuat Chelsea harus kehilangan beberapa pilar andalannya seperti N'Golo Kante.

Frank Lampard pun akhirnya mampu menemukan racikan strategi yang tepat di tengah performa kurang mengesankan timnya dalam beberapa laga terakhirnya tersebut.

Formasi 4-2-3-1 yang sering digunakan oleh Frank Lampard secara mengejutkan diubah menjadi 3-4-2-1 saat melawan Totteham Hotspurs.

Nama-nama pemain yang kerap menghiasi bangku cadangan seperti Olivier Giroud, Marcos Alonso, Ross Barkley, dan Mason Mount diturunkan sejak menit awal.

Semua pemain tersebut mampu menjawab kepercayaan Frank Lampard dengan performa impresifnya.

Giroud mampu mencetak gol pembuka, Barkley mencetak assist pada kedua sekaligus mampu memenang kendali lini tengah.

Mason Mount cukup luar biasa pergerakannya, sementara Alonso juga mampu mencetak gol kedua Chelsea.

Bahkan keempat pemain tersebut sama-sama berperan dalam gol kedua yang dicetak oleh Marcos Alonso.

4. Keberhasilan Matteo Kovacic Gantikan Peran N'Golo Kante

N'Golo Kante tentu menjadi salah satu pemain terbaik dunia di posisi dimana ia bermain baik bersama klub maupun timnas.

Hanya saja, ia harus absen selama tiga pekan kedepan karena masalah cedera hamstring.

Absennya Kante coba diisi oleh Matteo Kovacic, ia berkolaborasi dengan Jorginho di sektor gelandang jangkar.

Sepanjang pertandingan tersebut, Kovacic menorehkan catatan fantastis melawan Tottenham Hotspur.

Akurasi umpan eks Real Madrid tersebut mencapai 95%, dimana ia melakukan sentuhan sebanyak 90 kali sepanjang laga.

Ia juga mampu melakukan 15 ball recoveries ditambah dua intersep krusial.

5. Lampard Kembali Torehkan Kemenangan atas Mourinho

Perseteruan bertajuk guru dan murid akhirnya kembali dimenangkan oleh sang anak didik, Frank Lampard.

Jose Mourinho lagi-lagi dipaksa tumbang oleh mantan anak asuhnya tersebut.

Kini, Lampard telah berhasil mengalahkan Mourinho sebanyak tiga kali dalam kapasitasnya sebagai seorang pelatih.

Pertama, Lampard mengalahkan Jose Mourinho ketika masih membesut Derby County.

Saat itu, Derby County mengalahkan Manchester United yang masih dilatih Jose Mourinho dalam ajang Piala Carabao.

Kemenangan kedua Lampard diraih saat dirinya membesut Chelsea dengan mengalahkan Tottenham Hotspur di pertemuan perdana dengan skor dua gol tanpa balas di kandang Spurs.

Baca: Manchester City Dihukum Tampil di Liga Champions Dua Musim, Akhir Era The Citizen & Sheikh Mansour?

Baca: Preview Arsenal vs Everton Liga Inggris, Ujian Konsistensi The Gunners dan The Toffees

(Tribunnews/Dwi Setiawan)