Tujuan Pemain Naturalisasi Berbelok, Awalnya Demi Prestasi Timnas Kini Dimanfaatkan Tim Liga 1
Prestasi Timnas Indonesia yang tak kunjung membaik pernah dijadikan sebuah dalih utama PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain.
TRIBUNNEWS.COM - Prestasi Timnas Indonesia yang tak kunjung membaik pernah dijadikan sebuah dalih utama PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain.
Naturalisasi pemain diharapkan menjadi langkah instan agar prestasi Timnas Indonesia di kancah sepak bola Internasional bisa semakin membaik.
Seakan-akan naturalisasi pemain menjadi langkah instan bagi sebuah tim untuk menorehkan prestasi terbaik.
Kehadiran para pemain naturalisasi seakan-akan menjadi jaminan bagi sebuah tim bisa tampil lebih baik dan kuat.
Hal ini dikarenakan pandangan terhadap seorang pemain naturalisasi cukup tinggi ekspetasinya.
Mulai dari kualitas permainan, daya tahan, pehamanan permainan, hingga ketahanan fisik yang lebih baik kerap dijadikan sebagai keunggulan para pemain naturalisasi.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Persija Jakarta vs Madura United, Farias Ingatkan Lawannya Harus Hati-hati
Baca: Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Hanya Lirik Dua Pemain Naturalisasi
Baca: Ferry Paulus: Proses Naturalisasi Marc Anthony Klok Sudah Tahap Akhir
Salah satu nama yang paling diingat dalam hal urusan pemain naturalisasi adalah Cristian Gonzales.
Eks penyerang Persik Kediri tersebut secara resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada tahun 2010.
Dalam tahun yang sama, Cristian Gonzales menjadi salah satu pemain yang diharapkan mampu mengangkat performa Timnas Indonesia yang saat itu berlaga dalam ajang Piala AFF 2010.
Kehadiran Gonzales pun terlihat sangat terasa karena ia mampu menjadi andalan utama Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Alfred Riedl di lini depan.
Berbagai gol menawan dan krusial mampu diciptakan oleh El Loco dalam perhelatan tersebut.
Cristian Gonzales pun pada akhirnya mampu membantu Timnas Indonesia menempati posisi runner-up dalam ajang Piala AFF 2010.
Dampak instan yang ditunjukkan oleh Cristian Gonzales sebagai salah seorang pemain naturalisasi pun seakan membuat federasi menilai langkah tersebut sangat tepat dan akan dilanjutkan.
Alhasil dalam beberapa tahun setelahnya, ada banyak sekali pemain yang ingin berganti kewarganegaraan sebagai WNI.
Salah satu dasar alasan para pemain maupun federasi melakukan langkah tersebut adalah ingin membantu Timnas Indonesia bisa menorehkan prestasi terbaik di ajang Internasional.
Tercatat nama-nama seperti Raphael Maitimo, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Illija Spasojevic, Beto Goncalves, Fabiano Beltrame, Herman Dzumafo, Osas Saha, hingga Diego Michiels menjadi deretan para pemain asing yang telah resmi dinaturalisasi oleh Indonesia.
Awalnya kehadiran para pemain naturalisasi diharapkan mampu mengangkat performa Timnas Indonesia agar bisa bermain lebih baik sekaligus mendulang prestasi.
Baca: Persija Jakarta Ingin Percepat Naturalisasi Marc Klok, Bruno Matos Berpeluang Kembali?
Kini, orientasi tersebut seakan berubah ketika sepak bola semakin populer di mata masyarakat tanah air.
Kehadiran para pemain naturalisasi kini justru secara tersirat dimanfaatkan oleh para kontestan Liga 1 untuk memperkuat skuatnya.
Aturan kompetisi Liga 1 yang hanya memperbolehkan setiap tim hanya menggunakan empat pemain asing kini coba dimanfaatkan para kontestas berlomba-lomba mendatangkan pemain naturalisasi.
Pemain naturalisasi seakan menjadi cara lain bagi sebuah klub untuk menambah kualitas timnya dengan cara tidak melanggar aturan yang berlaku.
Beberapa tim Liga 1 yang akan berlaga pada musim depan bahkan tak segan cukup aktif dalam mendatangkan maupun mempertahankan pemain berlabel naturalisasi.
Bahkan ada beberapa klub juga yang sedang mengurus proses naturalisasi salah seorang pemainnya agar bisa menjadi WNI.
Baca: Begini Nasib 5 Pemain Naturalisasi Indonesia yang Kini Justru Menghilang
Misalnya, Persija Jakarta yang dikabarkan tengah berjuang agar Marc Klok bisa mendapatkan status WNI jelang bergulirnya kompetisi musim depan.
Jika tim Macan Kemayoran mampu menyelesaikan proses naturalisasi Marc Klok secara tidak langsung Persija Jakarta masih mempunyai satu slot pemain asing lagi.
Baca: Kelebihan Stok Pemain Asing, Bhayangkara FC Berencana Naturalisasi Satu Pilar
Padahal, tim Macan Kemayoran yang kini diarsiteki oleh Sergio Farias telah memiliki pemain naturalisasi yakni Otavio Dutra.
Selain Persija Jakarta, Persib Bandung dan Bali United menjadi dua klub yang cukup banyak dihuni para pemain naturalisasi.
Persib Bandung menjadi tim yang paling banyak memakai tenaga pemain naturalisasi di Liga 1 2020.
Ada empat penggawa Persib Bandung yang sebelumnya berpaspor negara lain dan kini menjadi warga negara Indonesia.
Kim Jeffrey Kurniawan merupakan pemain naturalisasi paling lama yang membela Persib Bandung.
Persib Bandung menambah satu pemain naturalisasi, Esteban Vizcarra.
Pemain berposisi gelandang sayap itu sebelumnya bermain untuk Sriwijaya FC.
Kembalinya Victor Igbonefo semakin menambah aura kental pemain naturalisasi Persib Bandung.
Terbaru, Fabiano Beltrame juga telah berhasil mendapatkan status kewarganegaraanya setelah menunggu satu tahun lamanya.
Alhasil kini tim Maung Bandung diperkuat delapan pemain asing, empat diantaranya pemain naturalisasi.
Dilansir dari Tribun Jabar, Selain Persib Bandung, ada sembilan tim lain yang memakai pemain naturalisasi di Liga 1 2020. Barito Putera juga masuk di dalamnya. Tim Laskar Antasari memakai tenaga pemain lokal rasa asing, OK John.
Tim lainnya adalah Bali United dengan Stefano Lilipaly dan Spasojevic, Bhayangkara FC dengan Dzumafo Herman.
Kabarnya, helandang asal Korea Selatan, Yoo-joon Lee juga tengah menjalani proses naturalisasi.
Di kubu lainnya, Borneo FC memiliki Diego Michiels dan Guy Junior.
Baca: Persija Jakarta Bakal Ajukan Marc Anthony Klok Sebagai Pemain Naturalisasi
Kemudian, Madura United memiliki Greg Nwokolo dan Alberto Goncalves.
Persebaya Surabaya mendatangkan Zoubairou Garba setelah melepas pemain naturalisasi sebelumnya Otavio Dutra ke Persija Jakarta.
Dua tim lain yang memakai jasa pemain naturalisasi adalah PSM Makassar dan Tira Persikabo.
PSM memiliki Ezra Walian dan Osas Saha, sedangkan Tira merekrut Silvio Escobar.
Berbagai kehadiran pemain naturalisasi di tim-tim kasta tertinggi sepak bola nasional tersebut pun mendapat sorotan khusus dari pelatih Barito Putera, Djajang Nurdjaman.
Komentar Djajang Nurdjaman tersebut dilontarkan seusai timnya dikalahkan Persib Bandung dalam sebuah laga ujicoba beberapa waktu lalu.
Saat itu, Persib Bandung menurunkan empat pemain asing ditambah tiga pemain naturalisasi dalam pertandingan tersebut.
Nama-nama seperti Fabiano Beltrame, Victor Igbonefo, dan Kim Jefrey Kurniawan masuk dalam skema permainan Maung Bandung.
Pria yang akrab disapa Djanur tersebut menganggap langkah yang dilakukan oleh tim untuk mendatangkan para pemain naturalisasi akan semakin menambah persaingan menghadapi kompetisi musim depan.
"Katakanlah Persib, menurut saya, mereka memainkan delapan atau tujuh pemain asing, hanya menyisakan tiga pemain lokal di lapangan saat laga melawan Barito Putera," ungkap Djajang Nurdjaman.
"Kemudian Bali United juga sama. Saya kira seperti itu, mereka juga memiliki banyak pemain asing dan naturalisasi," tambahnya.
Djanur pun juga mengamati pergerakan tim lainnya yang juga berlomba mendatangkan para pemain naturalisasi untuk menambah skuatnya.
"Belum lagi Madura United, Persebaya, kemudian Persija, luar biasa banyak sekali. Kalau ditanya siapa pesaing, saya kira semuanya menjadi pesaing," pungkas Djanur, mantan pelatih Persib Bandung itu.
Menarik untuk melihat bagaimana dampak dan kontribusi yang akan diberikan oleh para pemain naturalisasi bersama klubnya dalam ajang Liga 1 musim 2020/2021 nantinya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)