Liga 1 2020
Tanggapan Aji Santoso Seusai Persebaya Tumbang, Singgung Formasi Berbeda & Kegagalan Penalti Konate
Persebaya Surabaya dipaksa mengakui keunggulan Bhayangkara FC dalam laga kedua Grup A ajang Piala Gubernur Jatim 2020, Rabu (12/2/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya dipaksa mengakui keunggulan Bhayangkara FC dalam laga kedua Grup A ajang Piala Gubernur Jatim 2020, Rabu (12/2/2020).
Dalam laga yang telah dilaksanakan di Stadion Bangkalan tersebut, Persebaya Surabaya harus takluk dari Bhayangkara FC dengan skor 0-1.
Gol tunggal kemenangan Bhayangkara FC dicetak oleh Dendy Sulistyawan pada menit ke-70.
Kekalahan tersebut membuat peluang tim Bajul Ijo untuk lolos partai semifinal terasa sulit karena harus mengalahkan tim tuan rumah di laga terakhir nantinya.
Dua hal yang menjadi sorotan terhadap kekalahan Persebaya Surabaya yakni perihal percobaan formasi baru hingga kegagalan Makan Konate dalam mengeksekusi penalti.
Pertama, Aji Santoso menerapkan formasi yang berbeda dalam laga ini.
Eks pelatih Persela tersebut biasanya menerapkan skema formasi dengan memasang satu pemain sebagai ujung tombak saja.
Hanya saja, Aji Santoso secara mengejutkan memasang dua penyerang sekaligus dalam laga melawan Bhayangkara FC.
David Da Silva dan Patrich Wanggai yang mengisi posisi starting line-up di sektor lini depan.
Keduanya didukung oleh M. Hidayat, Alwi Slamat, Aryn Williams, dan Makan Konate di sektor lini tengah.
Usut demi usut ternyata ada sebuah alasan khusus dari Aji Santoso dibalik keputusannya tersebut terkait perubahan formasi melawan Bhayangkara FC.
“Memang tadi komposisi agak sedikit darurat. Tiba-tiba si Irfan (Jaya) kondisinya sakit, Ricky Kambuaya juga sakit,” terang Aji Santoso dilansir dari Tribun Jatim.
“Sebenarnya saya mau tetap pakai formasi 4-2-3-1, tapi dalam kondisi darurat, yasudah saya coba gunakan dua striker sekalian Patrick dan David,” tambah pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Padahal, tambah Aji, Irfan Jaya termasuk pemain yang sengaja ia simpan, sudah tidak dimainkan laga sebelumnya saat hadapi Persik Kediri (10/2/2020).
Meskipun, pada laga ini Irfan Jaya akhirnya dimainkan, masuk menit 75 menggantikan M Hidayat.
“Makanya tidak saya turunkan sejak awal, seharunya Irfan itu saya simpen lawan Kediri saya siapkan lawan Bhayangkara, tapi dia sakit,” terang pelatih 49 tahun itu.
Enggan menyalahkan keadaan, pelajaran yang didapat Aji pada laga ini adalah harus terus berlatih agar bisa gunakan dua striker dengan baik.
Sorotan kedua yakni perihal kegagalan Makan Konate dalam menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti.
Seperti yang telah diketahui, Tim Bajul Ijo sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk unggul dalam pertandingan kali ini.
Berawal dari pergerakan Hambali Tholib yang menyusup ke lini pertahanan Bhayangkara FC.
Eks Persela Lamongan tersebut dijatuhkan oleh Nurhidayat di kotak penalti.
Tanpa ampun, sang wasit memberikan hadiah penalti pada Persebaya Surabaya pada menit 67.
Makan Konate yang menjadi eksekutor penaltih gagal menjalankan tugasnya dengan baik seusai tendangan melambung di atas gawang Bhayangkara FC yang dijaga oleh Awan Setho.
Walaupun demikian, Aji Santoso tetap memuji permainan yang telah ditampilkan oleh Makan Konate dalam laga tersebut.
“Konate bagus, secara keseluruhan dia main bagus, skill, dan kualitasnya tidak ada masalah,” terang Aji Santoso seusai laga.
Tentang belum menonjolnya penampilan mantan pemain Arema FC itu, Aji Santoso sampaikan, selain fisik belum 100 persen, juga karena baru bergabung dengan Persebaya Surabaya.
“Sudah saya sampaikan dia kondisinya belum 100 persen, saat uji coba lawan Sabah FA juga kondisinya belum 100 persen,” ucapnya.
Terhitung, Makan Konate baru bermain untuk Persebaya Surabaya dalam tiga laga.
Laga Persebaya vs Bhayangkara FC menjadi yang pertama Makan Konate bermain full sepanjang 90 menit.
(Tribunnews/Dwi Setiawan) (Tribun Jatim/Khairul Amin)