Liga 1
Dokter Bhayangkara FC Beberkan Cara Konsumsi Kopi yang Benar Untuk Atlet
Budaya minum kopi beberapa tahun terakhir memang sudah sangat masif khususnya di kota-kota besar Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Budaya minum kopi beberapa tahun terakhir memang sudah sangat masif khususnya di kota-kota besar Indonesia.
Keda-kedai kopi menjamur hampir di setiap ruas jalan besar maupun kecil.
Minum kopi memang mempunyai khasiat bagus. Zat kafein yang ada di kopi salah satunya berperan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari serangan penyakit, terutama kanker.
Namun efek meminum kopi berlebihan juga tak bagus untuk kesehatan tubuh khususnya bagi atlet.
Hal itu dijelaskan oleh Dokter tim Bhayangkara FC, Alfan Nur Asyhar yang Tribunnews kutip dari instagram resmi Bhayangkara FC.
“Kopi itu memang ada manfaatnya antitoxic untuk tubuh tapi efek kopi ini kalau berlebihan dia bisa menyebabkan dehidrasi, contoh, kan kalau habis minum kopi jadi sering kencing itu kalau tidak diimbangi dengan minum yang cukup itu pasti dehidrasi,” kata Dokter Alfan.
“Kemudian yang kedua dia punya efek untuk meningkatkan denyut jantung. Ketika minum kopi kemudian orangnya melakukan aktivitas jadi lebih enak. Ya memang denyut jantung cepat sirkulasi darah beredar lebih banyak oksigen masuk ke otak bagus, oksigen masuk ke otot bagus jadi kerja bagus,” jelasnya.
Akan tetapi, bagi seorang olahragawan, mengkonsumsi kopi ternyata punya waktu yang tepat sehingga kopi yang telah dikonsumsi tidak berdampak buruk bagi dirinya.
Jeda waktu yang lumayan panjang dari mengkonsumsi kopi hingga waktu latihan atau pertandingan hingga perut sudah dalam keadaan terisi jadi salah hal yang sangat dianjurkan.
“Disarankan sebelum minum kopi itu makan dulu kemudian waktunya tidak mendekati saat jam-jam pertandingan,”
“Jangan mendekati jam-jam mendekati olahraga. Kalau bagus misalnya olahraga jam 4 sore, paling tidak bagus mengkonsumsi kopi setelah makan siang jam 12. Itu tidak masalah. Atau di pagi hari, habis sarapan dan latihannya di sore. Yang penting jangan terlalu mepet dengan latihan atau pertadingan,” pungkasnya.