Melihat Kerangka Tim Persebaya untuk Liga 1 2020, Benahi Lini Tengah dan Belakang

TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya telah mengantongi 12 nama pemain yang bakal mengarungi Liga 1 2020.

Dari 12 nama tersebut, 3 diantaranya baru didatangkan dalam bursa transfer pemain Januari 2020.

Mereka adalah Arif Satria (Persela), Bayu Nugroho (PSIS), dan Ricky Kambuaya (PSS Sleman).

Untuk slot pemain asing, Persebaya sudah memiliki dua nama yang dipertahankan dari musim lalu, Aryn Williams dan David da Silva.

Itu artinya, tim berjuluk Bajol Ijo menyisakkan dua slot pemain asing dan kuota 16 pemain lokal, jika manajemen ingin memaksimalkan 30 slot pemain yang mengikuti kompetisi Liga 1 2020.

Melihat daftar pemain yang dipertahankan Aji Santoso selaku pelatih, mayoritas dari mereka yang berhasil membawa Persebaya promosi ke Liga 1 pada musim 2017 lalu.

Yakni, Oktafianus Fernano, Rendi Irwan, Abu Rizal Maulana, M Syaifuddin, Irfan Jaya, dan Hansamu Yama.

Nama-nama di atas rata-rata berusia di bawah 30 tahun. Terkecuali Rendi Irwan yang memasuki usia 32 tahun pada April 2020 mendatang.

Dan David da Silva yang akan menginjak usia 31 tahun pada 2020.

Seperti yang diungkapkan oleh Aji Santoso beberapa waktu lalu terkait kerangka tim yang dia inginkan untuk Persebaya musim depan.

Mantan pelatih Persela itu menginginkan skuat yang memiliki usia di bawah 30 tahun.

"Nanti rata-rata usia pemain di bawah 30 tahun," jelas Media Officer Persebaya, Nanang Prianto, dikutip dari Surya Malang.

Nanang mengungkapkan, coach Aji ingin Persebaya lebih perkasa musim depan dengan mempersiapkan tim lebih awal.

Memberikan peluang terhadap pemain muda bisa memberikan kepercayaan diri yang baik untuk mereka.

Selain itu, memberikan kepercayaan kepada mereka yang masih berusia muda bisa meningkatkan kualitas pemainan tim bahkan untuk level timnas.

Komposisi Pemain Persebaya

Persebaya Surabaya terakhir mendatangkan tiga pemain, yakni Arif Satria, Bayu Nugroho dan Ricky Kambuaya.

Pelatih Aji Santoso sejak awal merekomendasikan Arif untuk direkrut.

Aji Santoso sangat mengenal sosok dengan tinggi 183 cm itu, karena dialah yang mengorbitkan Arif.

Stoper berusia 24 tahun itu menjadi pilar yang hampir tak tergantikan di lini pertahanan Persela musim lalu.

"Kehormatan bagi saya bisa gabung ke Persebaya. Klub besar yang diimpikan banyak pemain,” kata Arif di laman resmi Persebaya.

"Karena itu, saat Coach Aji menawari, tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan,"

"Apalagi, Coach Aji bisa dibilang yang menemukan saya,” lanjutnya.

Selain Arif, Persebaya hari ini mengumumkan dua rekrutan baru lainnya, Bayu Nugroho dan Ricky Kambuaya.

Bayu sebelumnya membela PSIS Semarang, sedangkan Ricky musim lalu memperkuat PSS Sleman.

Bayu sendiri mengawali karir amatirnya di Kompetisi Internal Persebaya.

Lalu dia membela klub kota kelahirannya Persis Solo sebelum ke PSIS.

”Bayu adalah gelandang serang yang punya potensi besar,” kata Aji.

”Kita butuh kedalaman skuad yang bagus karena banyak kompetisi yang akan kita ikuti tahun ini. Bayu akan menambah solid lini tengah,” imbuhnya.

Bayu sendiri senang bisa bergabung Persebaya. Dia bertekad untuk memberikan yang terbaik.

”Saya kenal baik atmosfer sepak bola Surabaya, kebetulan, saya pernah merintis karir amatir di sini bersama salah satu klub internal.

"Saat itu, siapa pun yang bermain, pasti suatu ketika ingin bermain di Persebaya. Alhamdulillah, akhirnya merasakan kesempatan itu kendati harus lewati ke beberapa klub lain,” jelas pemain dengan tinggi 174 cm itu.

Sementara itu, Ricky Kambuaya akan menambah solid lini tengah Persebaya musim ini. Sudah sejak 2018 Aji terpikat dengan penampilan pemain asal Sorong, Papua, itu.

Belum lama ini, Persebaya kabarnya menaruh minat kepada 3 pemain Tira Persikabo, Angga Saputra, Manahati Lestusen, dan Abduh Lestaluhu (26 tahun).

Kehadiran ketiga pemain ini bisa memenuhi kekuatan lini pertahanan Persebaya yang ditinggal Otavio Dutra. Belum lagi Ruben Sanadi yang sudah berkepala tiga.

Sementara Angga Saputra dibutuhkan untuk mengisi plot yang ditinggalkan Miswar Saputra dan Imam Arif.

(Tribunnews.com/Sina, Gigih)