Fakhri Husaini Ingatkan Mochamad Iriawan Miliki Pekerjaan Rumah sebagai Ketua Umum PSSI Baru
Fakhri Husaini menilai Iwan Bule miliki tugas berat sebagai Ketua Umum PSSI yang baru periode 2019-2023.
Fakhri Husaini menilai Iwan Bule miliki tugas berat sebagai Ketua Umum PSSI yang baru periode 2019-2023.
TRIBUNNEWS.COM - Fakhri Husaini selaku pelatih kepala Timnas Indonesia U-19 mengingatkan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule miliki tugas berat pasca-terpilih sebagai Ketua Umum PSSI yang baru.
Iwan Bule resmi menjadi Ketua Umum PSSI setelah mengumpulkan 82 dari total 85 suara.
Pemilihan Ketua Umum PSSI tersebut berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/11/2019) kemarin.
Pelatih kepala Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, memiliki banyak harapan terhadap Ketua Umum PSSI yang baru.
Dilansir TribunJakarta, mantan pelatih PKT Bontang itu mengingatkan bahwa tugas berat menanti Iwan Bule.

Tugas tersebut meliputi tata kelola kompetisi Indonesia, kompetisi sepak bola di usia muda, serta memperbaiki hubungan dengan pemerintah yang dinilainya sempat merenggang.
"Banyak pekerjaan rumah (PR) di PSSI. Pertama soal tata kelola liga kita, kasus yang terjadi di liga kita, kemudian kompetisi sepak bola usia muda," ungkap coach Fakhri Husaini.
"Hubungan dengan pemerintah yang sebelumnya belum harmonis juga. Itu tugas yang perlu dibenahi," imbuhnya.
Mengutip TribunJakarta, hal senada juga diungkapkan oleh pelatih TIRA Persikabo, Rahmad Darmawan (RD).

Ia meminta pengurus PSSI yang baru mampu membenahi kualitas sepakbola Indonesia terlebih dahulu.
"Terus sama kualitas kompetisi, sudah harus lebih berbobot dan lebih diperbanyak regulasi yang bisa membantu."
"Misalkan pemain asing standarnya diperketat lagi. Pelatih juga harus diperketat lagi. Seleksi lebih jeli pelatih impor," kata RD.
Selain kualitas Liga, RD juga mengingatkan untuk memperbaiki kualitas perangkat pertandingan.
"Lainnya menyangkut beberapa perangkat pertandingan sangat perlu dinaikan tingkatkan kualitas," tuturnya.
Masih mengutip dari laman yang sama, menyinggung masalah hubungan PSSI dan pemerintah, Fakhri Husaini menilai saat ini menjadi waktu tempat untuk memperbaiki hal tersebut.
Mengingat Indonesia memiliki Menpora yang baru, begitu pula dengan PSSI.
"Mumpung sama-sama baru, Menpora baru pemerintah baru, dan pengurus PSSI yang insyallah akan baru."
"Ini jadi momentum komunikasi dan bangun hubungan baik untuk bermitra dengan pemerintah," jelasnya.

Selain itu, pelatih kelahiran Lhokseumawae, Aceh itu mengharapkan PSSI mau menggandeng para pihak swasta yang kerap kali menyediakan turnamen sepak bola untuk usia dini.
Hal tersebut menjadi satu diantara cara untuk memperbaiki kualitas pembibitan sepak bola sejak muda.
"Pengelolaan khususnya usia muda lah, itu ga bisa jalan sendiri. Kalau untuk profesional, sudah urusan PSSI."
Tapi kalau pembinaan usia muda harus bermitra dengan seluruh stekholder. PSSI, pemerintah bahkan swasta, jadi tidak bisa jalan sendiri," paparnya.
Saat ini, Timnas Indonsia U-19 sedang dalam persiapan untuk mengikuti Kualifikasi AFC 2020 yang akan dimulai pada 6 November 2019.
(Tribunnews.com/Giri, TribunJakarta/Wahyu Septiana)