Kamis, 2 Oktober 2025

PSSI

Jelang Kongres 2 November 2019, Pesan Cinta Untuk PSSI

Pesan cinta untuk PSSI jelang kongres yang akan berlangsung Sabtu, (2/11/2019)

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
instagram @najwashihab
Jelang Kongres 2 November 2019, Pesan Cinta Untuk PSSI. 

Pesan cinta untuk PSSI jelang kongres yang akan berlangsung Sabtu, (2/11/2019)

TRIBUNNEWS.COM - Kongres PSSI akan segera berlangsung pada Sabtu, (2/11/2019).

Panasnya kondisi PSSI saat ini mendapatkan pesan cinta untuk federasi sepakbola nomor satu di Indonesia itu.

Salah satunya diungkapkan melalui akun unggahan Instagram miliki Najwa Shihab.

Dalam unggahannya menyatakan bahwa pengutrus PSSI merupakan cermin retaknya wajah kita sendiri.

"Para pengurus PSSI merupakan cermin retaknya wajah kita sendiri," ungkapnya dalam video yang diunggah.

Baca: Pesan Najwa Shihab Jelang Kongres PSSI: Coret Nama-nama Bermasalah

Baca: Akbar Faizal Soal Rencana Kongres PSSI, Saatnya PSSI Satukan Diri Dengan FIFA

Dalam unggahan tersebut, Najwa Shihab menganjurkan untuk mencoret nama nama yang bermasalh dalam kultur sepakbola jika ingin ada perbaikan.

"Satu satunya cara adalah memaksa para pemiliki suara aga mencoret nam nama bermasalh yang itu itu juga," imbuhnya.

Suara suporter dibutuhkan untuk ikut membenahai kondisi sepakbola Indonesia.

Bukan dengan cara anarki melainkan dengan mendesak masing masing klubnya untuk memil9ih dengan mandiri.

"Satu satunya cara ialah suporter mendesak masing masing klubnya sndiri untuk memilih dengan mandiri sesuai hati nurani, agar kongres tidak dijadikan ajang pesta pora menukar suara dengan uang sekian juta," terangnya.

Ia juga menambahkan jika banyak kandidat yang bungkam tentu saja situasi yang mengkhawatirkan.

"Jika sudah jadi kandidat saja masih bungkam apalagi kalau jadi orang dalam, serba diam diam lalu tenggelam dengan sepakbola yang makin karam," pungkasnya.

Ungkapan Najwa Shihab yang diunggah dalam akun instagramnya merupakan hal yang wajar mengingat bobroknya PSSI sejauh ini.

Sebut saja Nurdin Halid yang terkena kasus penyelundupan gula impor ilegal di tahun 2004.

Tidak berhentu di situ, pemilik nama lengkap Muhammad Nurdin Halid itu juga tersandung kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam.

Selanjutnya ialah La Nyalla Mattalitti yang dinilai singkat memimpin PSSI dalam periode 2015-2016.

Ia ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penggunaan dana hibah di kamar Dagang Indonesia Jawa Timur.

La Nyalla di tahun 2011 pernah menjadi Komite Eksekutif.

Baca: Jelang Kongres PSSI Caketum dan Exco PSSI Mengadu Ke Menpora

Baca: Akbar Faizal Soal Rencana Kongres PSSI, Saatnya PSSI Satukan Diri Dengan FIFA

Dalam periode La Nyalla, PSSI diguncang dengan adanya dualisme yang berimbas pada pembekuan PSSI dari FIFA.

Akibat dualisme tersebut, sepakbola Indonesia pun sampai memiliki dua kompetisi, yakni Indonesia Super League dan Liga Primer Indonesia.

Kasus yang terakhir ialah Joko Driyono yang saat itu ditugaskan sebagai penggan Edy Rahmayadi.

Joko Driyono yang saat itu bertugas sebagai pelaksana tugas ketua umum, ia terjerat oleh kasus suap di kompetisi Liga Indonesia.

Ia diduga melakukan perusakan barang bukti milik Satgas Anti Mafia Bola.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved