Liga 2 2019
Pertadingan PSIM vs Persis Ricuh, Pasoepati Ingin Kawal Bus Pemain Sampai Solo
Para Pasoepati tersebut menunggu dan ingin mengawal Bus yang ditumpangi para pemain Persis hingga selamat kembali ke Solo.
Para suporter tersebut menunggu di Jalan Raya Solo-Jogja hingga pukul 19.30 WIB meskipun pertandingan usai pukul 17.30 WIB.
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Liga 2 wilayah timur antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut membuat ratusan Pasoepati, sebutan pedukung Persis, bertahan di sekitar Prambanan, Klaten, Senin (21/10/2019) malam.
Dikutip Tribunnews dari TribunSolo.com, para Pasoepati tersebut menunggu dan ingin mengawal bus yang ditumpangi para pemain Persis Solo hingga selamat kembali ke kota asal.
Baca: Daftar Lengkap Tim yang Lolos ke Babak 8 Besar Liga 2 2019: 3 Tim Bisa Promosi ke Liga 1 Musim Depan
Baca: Hasil Liga 2 2019 Wilayah Barat: PSMS, Persiraja, Persita, dan Sriwijaya Lolos ke Babak 8 Besar
Para suporter tersebut menunggu di Jalan Raya Solo-Jogja hingga pukul 19.30 WIB meskipun pertandingan usai pukul 17.30 WIB.
Sementara itu, polisi dari Polres Klaten dan TNI terlihat berjaga-jaga di kawasan Klaten dan Yogyakarta untuk mengawasi para Pasoepati.
"Suporter Pasoepati masih bertahan di Prambanan tidak mau kembali ke Solo," kata Kasatintel Polres Klaten, Iptu Panaji Suryo Saputro.

Sedangkan dilansir akun Twitter resmi tim Persis Solo, keadaan para pemain dan official tim dalam keadaan baik baik saja.
Pertandingan antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo yang bertajuk Derby Mataram itu beakhir dengan kemenangan tim tamu dengan skor 2-3 tersebut berakhir ricuh.
Kericuhan dimulai ketika ada oknum suporter yang tidak terima karena pemain Persis Solo mengulur-ulur waktu jelang pertandingan berakhir.
Dari pantauan TribunJogja.com, oknum tersebut mengejar pemain Persis Solo setelah sebelumnya oknum suporter tersebut memasuki lapangan.
Dilansir dari TribunJogja.com, Kerusuhan juga merembet hingga luar stadion.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang enggan disebutkan namanya memberikan kesaksikan keberingasan massa.
Ia melihat sendiri massa mengamuk dan merusak mobil polisi yang terparkir.
"Itu bahkan ada yang mobil terbakar, ada juga yang dijungkir balikkan," tuturnya.

Menurut keterangannya, saat memadamkan mobil polisi yang terbakar, petugas pemadam kebakaran bahkan sempat ikut jadi korban amuk massa.
"Kita dipukuli dan dilempar batu, mobil pemadam juga jadi sasaran sampai kacanya pecah. Ini tadi ada petugas perempuan alami luka di dagu namun saat ini sudah di evakuasi," tuturnya.
Meskipun pada laga tersebut menang, Persis Solo tidak lolos karena kalah head to head dengan Mitra Kukar.
Sedangkan PSIM juga dipasikan tidak lolos karena berada di osisi ke tujuh dengan 27 poin.
(Tribunnews/Haikal) (TribunSolo.com/Eka Fitriani)