Liga 1
PSSI Tidak Hadir di Evaluasi Tengah Musim Liga 1, Ini Respons BOPI
ada beberapa persoalan yang menjadi tanggung jawab PSSI, salah satunya mengenai hadiah Piala Indonesia 2018/2019.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) hari ini, Jumat (6/9/2019) mengadakan pertemuan dengan operator Liga 1, PT LIB guna membahas evaluasi putaran pertama Liga 1 2019.
Sejumlah masukan dari BOPI antara lain permasalahan jadwal pertandingan, kualitas wasit dan kesiapan Panitia Penyelenggara pun telah diterima PT LIB.
Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra dan Direktur Media PT LIB Hanif Marjuni menerima evaluasi yang disampaikan BOPI dan berjanji akan memperbaiki kualitas penyelenggaraan liga pada tiga bulan tersisa.
Baca: Seputar Kekalahan Menyakitkan Timnas Indonesia dari Malaysia: Simon Salah Taktik? Lelah Jadi Alasan
Baca: Bocoran Pemain Anyar Incaran Persebaya, Wolfgang Pikal: Berkualitas, Dia Pemain Lokal
Baca: Timnas Indonesia Ditekuk Malaysia, Manahati Lestusen: Liga Kita Berbeda dari Liga Malaysia
“Kami ucapkan terima kasih atas banyaknya masukan yang diberikan oleh BOPI. Sesuai kesepakatan awal, memang akan ada evaluasi berkala. Kami berharap pelaksanaan kompetisi ke depan bisa lebih baik, terlepas memang jadwal memang akan sangat padat karena kompetisi harus selesai pada 22 Desember tahun ini,” kata Asep.
Selain itu, BOPI juga mengundang pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada kesempatan yang sama.
Namun, pihak PSSI tak hadir pada pertemuan ini tanpa adanya konfirmasi.
Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera sangat menyayangkan absennya PSSI di pertemuan ini, pasalnya ada beberapa persoalan yang menjadi tanggung jawab PSSI, salah satunya mengenai hadiah Piala Indonesia 2018/2019.
“Kami sangat menyesalkan ketidakhadiran pengurus PSSI, karena sebenarnya ada beberapa hal akan kami sampaikan. Termasuk evaluasi pelaksanaan Piala Indonesia, misalnya terkait belum lunasnya uang hadiah dan pembayaran wasit,” kata Richard.
Baca: Seputar Kekalahan Menyakitkan Timnas Indonesia dari Malaysia: Simon Salah Taktik? Lelah Jadi Alasan
Baca: Bocoran Pemain Anyar Incaran Persebaya, Wolfgang Pikal: Berkualitas, Dia Pemain Lokal
Baca: Timnas Indonesia Ditekuk Malaysia, Manahati Lestusen: Liga Kita Berbeda dari Liga Malaysia
Kendati demikian, BOPI menilai jalannya pertandingan di Liga 1 hingga paruh musim ini lebih baik dari musim sebelumnya.
Ia pun berharap di paruh musim kedua, Liga Indonesia berjalan dengan aman tanpa adanya korban.
“Positifnya memang tingkat kerusuhan kurang, intensitas kerusahan tersebut juga berkurang, bisa kami banggakan kalau dibandingkan musim lalu. Kali ini belum ada korban, semoga tidak ada kedepannya. paruh kedua berjalan mulus, sukses ke depannya,” harapnya.
Saksi Lebih Tegas
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengadakan pertemuan denga opertort Liga 1 2019, PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Pada pertemuan yang mengevaluasi paruh musim berjalannya Liga 2019, BOPI melalui Ketua Umum Richard Sambera menyampaikan beberapa catatan penting terkait empat bulan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan tiga bulan perhelatan Liga 2.
“Kami memberi perhatian serius pada penundaan jadwal beberapa pertandingan yang meleset dari agenda kompetisi, sehingga berdampak buruk secara berantai pada jadwal selanjutnya. Selain itu juga terkait kuantitas dan kualitas wasit, serta titik lemah pada panitia pelaksana lokal,” kata Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera.
Baca: Seputar Kekalahan Menyakitkan Timnas Indonesia dari Malaysia: Simon Salah Taktik? Lelah Jadi Alasan
Baca: Bocoran Pemain Anyar Incaran Persebaya, Wolfgang Pikal: Berkualitas, Dia Pemain Lokal
Baca: Timnas Indonesia Ditekuk Malaysia, Manahati Lestusen: Liga Kita Berbeda dari Liga Malaysia
Ia memaparkan, bentuk-bentuk kurang sigapnya panitia lokal misalnya pertandingan antara Perseru Badak Lampung menjamu Persela Lamongan yang harus dijadwalkan ulang, padahal tim tamu sudah mendarat di Lampung.
Laga yang semestinya berlangsung 3 Agustus 2019 itu tertunda karena bentrok dengan penyelenggaraan ‘Pekan Raya Lampung’.
Adapun beberapa jadwal Arema FC yang sedianya berlaga di Stadion Kanjuruhan Malang harus digeser ke Stadion Gajayana Malang karena bersamaan waktunya dengan perhelatan pemilihan kepala desa.
Laga Persebaya Surabaya menjamu Madura United pun diajukan jam pertandingannya karena berbarengan dengan malam takbiran jelang Idul Adha.
Baca: Seputar Kekalahan Menyakitkan Timnas Indonesia dari Malaysia: Simon Salah Taktik? Lelah Jadi Alasan
Baca: Bocoran Pemain Anyar Incaran Persebaya, Wolfgang Pikal: Berkualitas, Dia Pemain Lokal
Baca: Timnas Indonesia Ditekuk Malaysia, Manahati Lestusen: Liga Kita Berbeda dari Liga Malaysia
“Kami berharap PT LIB dan panpel lokal lebih intens berkomunikasi, termasuk dengan pemangku kepentingan keamanan setempat, sehingga hal-hal seperti ini bisa diantisipasi lebih baik,” ungkapnya.
BOPI juga detail mencatat beberapa kasus selama pelaksanaan paruh musim Liga 1 dan Liga 2, yakni empat peristiswa penonton masuk lapangan, tiga pelemparan kepada bis tim tamu, delapan intimidasi dan protes secara berlebihan, serta empat kali rusuh di dalam stadion.
Meski masalah pemberian sanksi bukan ada pada wilayah LIB, BOPI berharap ada peningkatan sanksi yang lebih tegas, sehingga efek jera pada pelaku pelanggaran hukum lebih terasa.
“Sebaiknya Komisi Disiplin PSSI tidak hanya menjatuhkan denda, tapi bisa berubah hukuman lain lebih keras, misalnya pengurangan poin pada klub yang melanggar,” kata Richard.