Inter Milan Punya Masalah yang Harus Benahi Adalah Luciano Spalletti

TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, tampaknya harus segera membenahi empat masalah Nerazzurri yang akan melakoni tiga laga besar.

Awal bulan Desember, Inter Milan akan melakoni tiga laga besar.

Skuat asuhan Luciano Spalletti akan bertandang ke markas AS Roma (3/12/2018) sebelum kemudian melawat ke kandang Juventus (8/12).

Terakhir, Inter Milan akan melakoni partai hidup mati di Liga Champions saat menjamu PSV Eindhoven (12/12).

Jelang tiga laga nanti, Spalletti setidaknya memiliki empat "benang kusut" di Inter Milan yang harus segera ia benahi.

Dalam edisi hari Jumat (30/11/2018), media Italia, La Gazzetta dello Sport, menjadikan empat masalah ini fokus dari halaman depan koran mereka.

Hal pertama yang harus segera dibenahi Spalletti adalah soal pemain berdarah Indonesia, Radja Nainggolan.

Nainggolan kabarnya mengalami cedera engkel saat Inter kalah dari Tottenham Hotspurs pada laga Liga Champions tengah pekan lalu.

Spalletti harus segera menemukan solusi atas absennya Nainggolan dengan Borja Valero kemungkinan besar mengambil alih pos lini tengah milik Nainggolan.

Masalah kedua yang harus dibenahi adalah inkonsistensi Ivan Perisic.

Musim ini Perisic memang sedang tidak dalam kondisi terbaik.

Ia 12 kali bermain di Liga Italia, dengan sembilan kali sebagai starter, tiga kali di antaranya harus ditarik keluar sebelum laga berakhir.

Dengan hanya torehan dua gol, Spalletti sepertinya harus menemukan ramuan khusus untuk mengembalikan performa terbaik Perisic.

Masalah ketiga, masih menurut La Gazzetta dello Sport, adalah permainan Inter Milan itu sendiri.

Menurut mereka, meski saat ini Inter bertengger di posisi ketiga klasemen sementara Liga Italia, permainan Inter masih jauh dari bentuk terbaik mereka.

Masalah terakhir adalah skuat Liga Champions yang terbatas karena cedera.

Laga terakhir babak grup kontra PSV, Inter wajib meraih hasil yang lebih baik daripada Tottenham.

Saat ini kedua tim sama-sama mengoleksi tujuh angka dengan Inter kalah head-to-head (gol tandang).

Inter tentu berharap Tottenham tak meraih hasil apik saat berlaga melawan Barcelona pada laga terakhir babak grup.