Liga 1
Gede Widiade: Sekali Pertandingan di GBK Kami Dapat sekitar 4,5 Miliar
Gede Widiade turut hadir dalam acara diskusi yang diadakan PSSI PERS terkait citra negatif sepakbola Indonesia yang diadakan di Kawasan Kemang, Jakart
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade turut hadir dalam acara diskusi yang diadakan PSSI PERS terkait citra negatif sepakbola Indonesia yang diadakan di Kawasan Kemang, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Dalam kesempatan itu, Gede Widiade yang merupakan sosok petinggi klub pun tak luput dari pertanyaan mengenai apakah dirinya mengenal sosok Vigit Waluyo yang namanya mulai mencuat dibalik permasalahan pengaturan skor di Indonesia.
Apalagi mantan pelaku pengaturan skor Indonesia, Bambang Suryo juga sempat mengatakan bahwa orang-orang lama di PSSI pasti mengenal sosok yang disebutnya Sontoloyo itu.
“Kalau saya seumur hidup tidak pernah dihubungi sama tukang judi, yang kedua saya itu orang lama, saya itu pegang sepakbola tahun 2002 pegang Persebaya, CEO Direktur Utama saya. Apakah saya termasuk kategori orang lama (tahu match fixing), tidak. Banyak orang lama itu yang mempunyai integritas yang punya pemikiran bagus untuk sepakbola,” kata Gede Widiade.
Namun, saat ditanya apakah dirinya tahu sosok Vigit Waluyo. Gede Widiade pun menjawab dirinya memang tahu Vigit tapi tidak mengenalnya.
“Saya tahu (Vigit Waluyo), ya kaya saya tahu Bill Clinton gitu saja. Kaya saya tahu Pak Jokowi, saya tahu fotonya. Tapi dia pake baju apa kalau tidur saya tidak tahu,” jawab Dirtu Persija itu.
Gede pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah dihubungi seseorang pengatur skor, menurutnya itu terjadi lantaran tim yang dibawanya secara bisnis sudah mendapat pemasukan yang lumayan besar.
“Kalau match fixing saya tidak pernah dihubungi, karena mungkin ngapain ya hubungin saya,” kata Gede.
“Sepakbola itu perputaran uangnya gede sekali. Klub bisa menghidupi dengan cara bisnis yang bagus. Seperti saya pegang Persija, jualan marchandise buka tenda saja bisa 50 juta satu pertandingan. Belum lagi sekali pertandingan kami dapat sekitar 4,5 Miliar (di SUGBK),” jelasnya.