Ekspresi Wajah Syok Presiden Real Madrid Saat Zinedine Zidane Putuskan Mundur
Salah satu yang menjadi perhatian netizen, adalah wajah Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dalam jumpa pers.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan dari Real Madrid.
Zinedine Zidane, pelatih yang sukses mempersembahkan 3 trofi Liga Champions hanya dalam waktu 2,5 tahun, yang memutuskan untuk mencopot jabatannya sebagai pelatih Cristiano Ronaldo dkk.
Keputusan tersebut diumumkan Zidane di Santiago Bernabeu, Kamis (31/5/2018) waktu setempat.
Berita mundurnya Zizou (panggilan Zidane), seketika menjadi trending topic.
Twitter bak meledak menyoal pengumuman undur diri paling mengejutkan di dunia sepakbola tahun ini.
Salah satu yang menjadi perhatian netizen, adalah wajah Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dalam jumpa pers.
Lewat ekspresi wajahnya, Perez tak bisa menutupi rasa syoknya.
Ia terlihat terus menundukkan wajahnya, saat Zidane berbicara ke media soal alasannya mundur dari Real Madrid.
Sesekali, ia menutup wajahnya.
"Zidane tahu, dia kusayang lebih dari pelatih Real Madrid mana pun," ujar Perez, dikutip dari SkySports.
Mundurnya Zidane dari kursi pelatih Real Madrid memang mengejutkan mengingat ia baru saja sukses memenangi gelar Liga Champions ketiga secara beruntun dengan mengalahkan Liverpool di final dengan kemenangan 3-1.
Zidane merupakan pelatih yang menangani Madrid selama tiga musim.
"Setelah tiga tahun, dibutuhkan perubahan. Saya tahu ini adalah momen yang aneh, tetapi menurut saya ini keputusan tepat," kata Zidane seperti dilansir dari AS.
Ia membesut Cristiano Ronaldo dkk sebanyak 149 laga dan memenangi 104 di antaranya.
Prestasi terbaiknya adalah memenangi Liga Champions 2015–2016, 2016–2017, 2017–2018.
Siklus Tiga Tahunan
Real Madrid memang bergelimang trofi di bawah Zizou.
Selain tiga trofi Liga Champions, Zidane juga membawa Madrid juara La Liga, Piala Super Spanyol (2x), Piala Super UEFA (2x), dan Piala Dunia antarklub (2x).
Dikutip dari Bolasport, keputusan Zidane ini mirip dengan filosofi siklus tiga tahunan yang diperkenalkan pelatih legendaris Hungaria, Bela Guttmann.
Filosofi ini konon juga dianut pelatih berbanjir gelar lain, Pep Guardiola.
"Tahun ketiga. Jika seorang manajer tinggal di satu klub lebih lama dari itu, para pemain cenderung merasa bosan atau terlena dan lawan-lawan mulai mengembangkan counter strategy," ujar Guttmann seperti dikutip Guardian.
Solusi bagi Guttmann adalah bagi seorang pelatih untuk terus bergerak, mencari tantangan baru dan peruntungan di klub lain.
Hal ini persis dengan yang dikatakan Zidane.
"Saya membuat keputusan ini. Mungkin aneh, tetapi tim ini harus berubah untuk terus menang. Mereka perlu perspektif berbeda dan cara berbeda untuk beroperasi. Saya melakukan ini untuk klub," tuturnya. (*)
