Senin, 6 Oktober 2025

Liga Champions

Mohamed Salah tak Ingin Puasanya Batal hanya karena Final Liga Champions

Selain karena menjalankan perintah agama, Mohamed Salah juga yakin puasa tidak akan mempengaruhi performanya.

Penulis: Muhammad Barir
Editor: Sapto Nugroho
Twitter @ChampionsLeague
Pemain Liverpool, Mohamed Salah melakukan sujud syukur usai mencetak gol keduanya ke gawang AS Roma dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (25/4/2018) dini hari WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian besar pemain mungkin akan melakukan apa saja untuk memenangkan trofi liga Champions.

Tapi tidak bagi bintang Liverpool, Mohamed Salah.

Striker asal Mesir itu menegaskan, dia akan terus menjalankan ibadah puasa Ramadan sampai tuntas meski hari itu bertepatan dengan final Liga terbaik di benua Eropa.

Dikutip Marca, Mohamed Salah telah menegaskan dia akan terus memelihara puasa Ramadannya menjelang bentrokan Liverpool melawan Real Madrid di Kiev pada Sabtu waktu setempat.

Ramadan yang dimulai pada 17 Mei adalah periode di mana umat Islam memiliki kewajiban berpuasa selama sebulan penuh.

Diwajibkan bagi umat Islam untuk tidak makan, minum, dan hal-hal lain yang dilakukan selama siang hari.

Menurut media Mesir, Al Masry, pemain berusia 25 tahun itu bersikeras bahwa ia tidak akan membatalkan puasa menjelang pertandingan pada Minggu dan telah meyakinkan para penggemar bahwa puasa akan berdampak kecil pada kinerja di lapangan.

Liverpool akan bertemu Real Madrid di laga final kompetisi Liga Champions musim 2017-2018.

Kedua tim akan saling berhadapan di Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, pada Minggu (27/5/2018) dini hari pukul 01.45 WIB.

Partai final tersebut digelar pada bulan Ramadan.

Bulan Ramadan adalah bulan dimana setiap Muslim menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali duo pemain Liverpool, Mohamed Salah dan Sadio Mane.

Sumber dari Mesir seperti dilansir dari Metro menyebutkan bahwa Mohamed Salah tidak punya niatan untuk tidak berpuasa di hari melawan Real Madrid tersebut.

Sang pemain tidak akan makan ataupun minum sampai matahari tenggelam pada hari itu.

Meskipun, Mohamed Salah bisa mendapat keringanan karena laga tersebut dilaksanakan di Kiev, Ukraina, yang artinya Salah tengah bepergian dari rumahnya di Inggris.

Dalam agama Islam, seseorang yang tengah bepergian jauh boleh tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.

Namun, Mohamed Salah tetap bersikukuh untuk berpuasa.

Selain karena menjalankan perintah agama, Mohamed Salah juga yakin puasa tidak akan mempengaruhi performanya.

Untungnya, kick-off partai final tersebut dilakukan pukul 09.45 waktu setempat atau 30 menit setelah waktu berbuka.

Sehingga Mohamed Salah paling tidak mempunyai sedikit waktu untuk mengisi energi setelah 17 jam berpuasa.

Kedua pemain tersebut akan membantu Liverpool membuyarkan mimpi Real Madrid meraih tiga trofi Liga Champions secara beruntun. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved