Liga Champions
Tak Hanya Juve & Buffon yang Jadi Korban, Mourinho Juga Pernah 'Dicurangi' 2 Kali Michael Oliver
Tak hanya Juventus, Klub sebesar Manchester United pun pernah merasa 'dicurangi' oleh wasit 33 tahun asal Ashington, Inggris ini.
TRIBUNNEWS.COM - Keseruan laga lanjutan babak perempatfinal Liga Champions kembali tersaji pada dini hari tadi (12/4/2018).
Salah satu laga yang menjadi sorotan bagi para penikmat sepakbola pada dini hari tadi adalah laga antara 2 tim raksasa eropa yakni Juventus dan Real Madrid.
Dari bentrokan sengit ini, Real Madrid lah yang keluar sebagai pemenangnya.
Los Blancos secara dramatis berhasil lolos ke fase semifinal Liga Champions 2017-2018 menyusul Bayern Munchen, Liverpool, dan AS Roma.
El Real sendiri merebut jatah tiket ke babak empat besar meski kalah 1-3 dari Juventus dalam leg kedua perempat final di kandang sendiri.
Meski kalah, anak asuh Zinedine Zidane berhasil lolos karena unggul secara agregat dengan skor 4-3.
Gol tunggal Madrid datang dari Cristiano Ronaldo, sedangkan gol Juventus diciptakan melalui brace dari Mario Manduzkic dan 1 gol dari Blaise Matuidi.
Dari 4 gol yang tersaji dalam laga ini, gol dari CR7 lah yang mencuri perhatian dan menjadi kontroversi.
Bagaimana tidak?
Gol tersebut tercipta setelah Madrid mendapat penalti usai Lucas Vazquez dilanggar Mehdi Benatia di dalam area terlarang Juventus.
Tak terima dengan keputusan Michael Oliver, kiper Gianluigi Buffon pun mengamuk di hadapan wasit.
Karena protesnya yang dianggap terlalu kasar, sang kiper legendaris itu pun diganjar kartu merah oleh sang wasit
Ronaldo, yang maju sebagai algojo, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Szczesny yang datang menjadi penjaga gawang pengganti Buffon tak berdaya dengan tembakan keras Ronaldo di sisi kiri yang sebenarnya sudah bisa ia prediksi lewat refleksnya.
Menanggapi kejadian ini, tampaknya amarah Buffon berlanjut di luar lapangan.
Hal in bisa dilihat dari komentarnya kepada Michael Oliver seusai laga.
Ia menganggap keputusan Oliver itu murni adalah kebijakan yang begitu salah.
"Saya sangat dekat (dengan kejadian Benatia dan Vasquez), seperti halnya sang wasit dan petugas area penalti," katanya kepada beIN Sports setelah pertandingan.
"Jika Anda menghadiahkan penalti seperti itu di menit ke-93, Anda bukan manusia, Anda adalah binatang."
Bila kita menilik track record-nya, Juventus bukan satu-satunya tim yang pernah menjadi korbannya.
Klub sebesar Manchester United pun pernah merasa 'dicurangi' oleh wasit 33 tahun asal Ashington, Inggris ini.
Kejadian itu tepatnya terjadi pada laga derby Manchester jilid pertama dari musim 2017/2018.
Amarah Mourinho kala itu begitu mendidih saat Oliver mengabaikan banding untuk penalti dalam laga yang digelar pada tanggal 10 Desember 2017 lalu,
Ketika itu Ander Herrera terjatuh di area kotak penalti usai dibayangi Nicolas Otamendi.
Alih-alih menunjuk ke titik putih, Oliver justru mengusir Herrera ke luar lapangan dengan kartu merah karena dianggap diving.
Kerugian yang dialami anaka asuh Mourinho itu memicu kekacauan besar di antara kedua pihak menyusul ditiupnya peluit akhir yang menyebabkan penyelidikan FA secara mendetil kala itu.
Seusai laga, Mourinho pun tak kuasa menahan luapan emosi dari dalam dirinya terhadap Oliver
"Saya merasa kasihan kepada wasit Michael Oliver karena sebenarnya dia memiliki pertandingan yang sangat bagus, sayangnya dia membuat kesalahan yang teramat penting."
"Wasit membuat kesalahan yang bisa saja terjadi. Contohnya pelanggaran Bravo pada Rooney. Tahun lalu kami memiliki kerugian yang sama dengan (Wasit) Mr. Clattenburg."
"Saya merasa kasihan untuk Michael Oliver karena saya pikir dia memiliki kinerja yang baik" ujar Mourinho mencemooh Oliver
Tak hanya sekali, sebelumnya Mourinho juga pernah dibuat uring-uringan karena keputusan Oliver kala berhadapan dengan Chelsea di perempat final FA Cup musim 2016-2017.
Lagi-lagi Ander Herrera yang jadi korban kartu merah dari Oliver dalam laga kontra Chelsea.
Hal ini terjadi usai Ander Herrera mendapatkan kartu kuning kedua dari Oliver karena tackle-nya pada Eden Hazard.
Chelsea yang unggul jumlah pemain pun memenangkan pertandingan kala itu melalui gol dari N'Golo Kante.
Di laga kala itu, Mourinho menyerang sosok Oliver dengan 'pujian' sarkastik.
Ya, bukannya memarahi sang wasit, Mourinho merasa 'berterimakasih' atas keputusan sosok Michael Oliver kala itu.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk Michael Oliver karena telah membuat kami tersingkir di Piala FA, jika kami lolos ke semi final FA Cup itu akan menjadi sebuah bencana total," kata Mourinho menyindir sang wasit.
"Saya tidak tahu apakah kami bisa bermain di semi final FA Cup dengan situasi tim saat ini. Saya tidak pernah mengalami situasi begitu pelik seperti ini ditambah dengan banyaknya cidera yang dialami tim kami." keluh Mourinho kala itu.
Dari komentar Mourinho dan Buffon inilah, sosok Oliver bisa dibilang sebagai salah satu wasit paling kontroversial di Inggris.
Meski begitu, track record-nya sebagai pengadil di lapangan hijau bisa dibilang cukup mumpuni.
Oliver tercata menjadi wasit termuda yang bertugas di Stadion Wembley ketika ia menjadi wasit pada final play-off National Conference 2007.
Jadi pengadil kompetsi prestisius di FA seperti laga final Community Shield 2014 pun pernah juga ia lalui
Sosoknya juga bertanggung jawab atas final Piala Liga 2013 dan menjadi wasit termuda yang memimpin semifinal Piala FA ketika dia bertugas di Wembley pada April 2013 dalam laga antara Wigan dan Millwall.
Sosok Oliver sendiri sudah menjadi wasit kelas atas di Inggris sejak 2010 dan sosoknya telah terdaftar di FIFA sejak 2012, yang berarti dia juga mampu mengampu pertandingan berskala internasional.
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)