Dapat Penalti dan Kartu Merah, Pelatih PSM: Tanyakan Saja Pada Wasit!

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Ungkapan peribahasa ini sangat tepat diberikan kepada tim PSM Makassar, setelah kalah telak 3-0 atas tuan rumah Bali United (BU) pada laga pekan ke-16 Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (23/7/2017).

Betapa tidak, selain gagal mencapai target tiga poin, peringkat PSM di klasemen juga turun lagi.

Setelah sebelumnya di posisi ke-4, kini Hamka Hamzah dan kawan-kawan harus puas sementara berada di peringkat ke-5.

Tambahan tiga poin untuk Bali United membuat tim berjuluk Laskar Tridatu itu sukses menggeser posisi PSM dengan mengoleksi 30 poin.

Ditambah, ini kali pertama tim asuhan Robert Rene Alberts itu tidak mencetak gol sejak putaran pertama dimulai.

Gol kemenangan BU dicetak oleh Marcos Flores (58 pen), Sylvano Comvalius (73') dan Miftahul Hamdi (88'), PSM pun dibuat ‘babak belur’.

Padahal sejak babak pertama, kedua kesebelasan saling jual beli serangan namun tiada gol tercipta hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Bali memberikan tekanan lebih kuat dibanding babak pertama. Wasit Djumadi Effendi menilai Reva Adi Utama hands ball, sehingga ia pun menunjuk titik putih.

Penalti untuk BU yang kemudian dieksekusi Marcos Abel Flores berhasil memecah skor.

Robert Rene Alberts enggan berkomentar banyak terkait kekalahan menyakitkan timnya.

Termasuk soal penalti dan kartu merah yang diberikan kepada Marc Klok. “Silahkan anda semua yang menilainya, “ ujar eks Pelatih Arema Malang ini.

"Soal itu (penalti) tanyakan (juga) ke wasit. Dua momen itu (penalti dan kartu merah) mempengaruhi permainan, “ ujar kilahnya.

Faktor lain menurut dia menjadi penyebab kekalahan ini karena absennya dua pilar utama Hamka Hamzah dan Steven Paulle.

“Kita kurang beruntung, dua pemain utama di lini belakang absen," katanya mengakhiri.