Edin Dzeko: Mimpi Saya Ingin Menjadikan Roma Juara Italia
Dzeko menyadari betapa banyak hal yang berhasil dicapainya sejak bergabung dengan Roma (sebagai pemain pinjaman dari City) pada musim panas 2015
TRIBUNNEWS.COM - Edin Dzeko menjalani momen luar biasa bersama AS Roma di musim terakhir.
Striker berusia 31 tahun itu mencetak 39 gol dalam 48 laga yang dimainkannya untuk skuad Giallorossi di semua kompetisi.
Pemain internasional Bosnia itu menjadi top scorer Serie A Italia dan mengantar pasukan Merah-Kuning menjadi runner-up Serie A musim 2016-2017.
Bekas pemain Manchester City itu juga menjadi top scorer Liga Europa musim lalu dengan membukukan delapan gol, meskipun langkah Roma di kompetisi itu terhenti di babak 16 besar.
Dengan semua pencapaian itu, Dzeko menyadari betapa banyak hal yang berhasil dicapainya sejak bergabung dengan Roma (sebagai pemain pinjaman dari City) pada musim panas 2015.
Baca: Chelsea Hadapi Awal Berat di Musim Mendatang
Dengan status sebagai pemain permanen Roma sejak 2016 lalu, Dzeko berkeinginan mengikuti jejak bekas pemain legenda di Stadion Olimpic, Francesco Totti, yang meninggalkan skuad La Maggica akhir musim lalu.
"Saya ingin datang ke Italia setelah pengalaman yang dialami Miralem Pjanic, dan (Direktur Roma) Walter Sabatini secara konsisten meyakinkan saya. Di Roma, jika Anda menang dua laga rasanya seperti memenangi trofi. Jika Anda kalah, itu laksana bencana. Stevan Jovetic (bekas pemain Manchester City yang juga pernah bermain untuk Roma) mengatakan pada saya kesulitan yang akan saya alami di Serie A, tapi jika saya mencetak gol, saya akan diperlakukan layaknya seorang dewa," ujar Dzeko seperti diungkapkannya dalam wawncara dengan Mediaset Premium.
Bekas pemain Wolfsburg itu saat ini totalnya sudah bermain dalam 87 laga bersama Roma, dan mencetak 49 gol di semua kompetisi.
"Tidak mudah memang pada awalnya, terutama dengan semua kritik yang ditujukan kepadamu di musim pertama. Saya sempat berpikir untuk pergi saja. Tapi, lalu saya introspeksi, saya datang ke sini untuk melakukan hal-hal besar. Saya bukan orang yang melarikan diri karena satu musim yang buruk. Saya ingin membuktikan bahwa saya orang yang kuat. Saya belajar banyak dari Serie A, dan dari Luciano Spalletti (bekas pelatih Roma), bagaimana bergerak agar saya menjadi striker yang baik. Mimpi saya sekarang, menjadikan Roma benar-benar juara Italia, seperti ketika saya memenangi gelar di Jerman (untuk Wolfsburg) dan Inggris (bersama Manchester City)," ujarnya.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Kamis (15/6/2017)
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Kamis (15/6/2017)