Mauricio Pochettino Ingin Akhir Musim yang Manis

TRIBUNNEWS.COM - Dua  musim berturut-turut Mauricio Pochettino gagal membawa Tottenham menjuarai Liga Inggris.

Kali ini ia menuntut akhir yang manis.

Musim 2015/2016, Tottenham Hotspur punya peluang besar untuk meraih gelar Liga Inggris yang direbut Leicester City.

Spurs gagal karena performanya anjlok mendekati akhir musim.

Spurs bahkan disodok Arsenal yang menjadi musuh utamanya di London Utara dari posisi runner-up.

Kali ini, Arsenal melorot dan Spurs mantap bertengger di posisi kedua, di bawah Chelsea yang menjadi juara.

Baca: Arsene Wenger Sebut Alexis Sanchez Hantu Lapangan

Poche menuntut ending yang manis musim ini guna mengurangi kekecewaan. Ia membidik enam poin dalam dua laga sisa.

Dini hari nanti atau pekan ke-37, pasukan LilyWhite (julukan Spurs) meladeni tuan rumah Leicester City.

Akhir pekan nanti atau pada laga penutup, Spurs melawan Hull City yang sudah terdegradasi.

"Kami harus memenangi dua laga sisa. Ini penting. Kami memang tak bisa mengubah posisi klasemen (setelah Chelsea juara). Tapi kami ingin mengakhiri musim ini dengan baik. Kami harus mempertahankan posisi kedua," kata Poche.

Berbeda dengan Poche, bomber Spurs, Harry Kane, sudah bisa menerima kegagalan kali ini. Ia lalu berjanji musim depan Spurs bisa juara.

"Kami punya kekuatan dalam persaudaraan termasuk dengan Pelatih Pochettino. Itu menjadi modal sekaligus motivasi kami untuk mengejar gelar musim depan," kata Kane.

Ia juga senang Spurs bisa melakoni laga perpisahan di White Hart Lane dengan kemenangan emosional 2-1 atas Manchester United.

"Kami lapar kemenangan. Kami punya masa depan cerah," katanya lagi.

Pelatih Leicester, Craig "Shaky" Shakespeare, siap meladeni Spurs. Ia menyebut Spurs sama agresifnya dengan Manchester City yang mengalahkan Leicester 2-1 di laga terkahir.

Shaky memuji performa Jamie Vardy dkk di Etihad Stadium. Gaya seperti itu akan dipakai untuk menjamu Spurs.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (18/5/2017)