Liga Indonesia
Takut Bonek, Warga Sekitar Stadion Sultan Agung Tolak Laga PSIM vs Persebaya Surabaya
Penolakan tersebut disampaikan oleh warga dengan membuat petisi yang ditujukan kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSIM serta Polres Bantul
Editor:
Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Rencana pertandingan antara PSIM Yogyakarta melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 2 group 5 pada 18 Mei mendatang mendapatkan penolakan dari warga sekitar Stadion Sultan Agung, Bantul.
Mereka masih trauma dengan insiden Bonek pada 2012 silam terulang kembali.
Penolakan tersebut disampaikan oleh warga dengan membuat petisi yang ditujukan kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSIM serta Polres Bantul.
Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar stadion yang meliputi Dusun Wonokromo yang terdiri dari tiga rukun tetangga (RT) 7,8,9, Dusun Brajan RT 3, Dusun Pacar, Desa Timbulharjo yang meliputi RT 3,7,8 dan 9 telah melakukan musyawarah untuk membahas rencana pertandingan tersebut.
Dalam musyawarah tersebut, mereka sepakat untuk menolak pertandingan antara PSIM melawan Persebaya digelar di stadion tersebut.
“Dalam musyawarah antarwarga, terutama yang tinggal di sekitar stadion, warga sepakat bahawa bila ada pertandingan lawan Persebaya digelar, maka kami keberatan dan menolaknya,” kata Wayani, ketua RT 0 Dusun Brajan saat ditemui oleh wartawan, Kamis( 27/4/2017).
Menurut Wayani, penolakan pertandingan Persebaya di Stadion Sultan Agung ini murni karena kekhawatiran warga akan kehadiran Bonek.
Sebab, pada 2012 lalu, saat pertandingan antara Persebaya 1927 melawan Persija di SSA, sejumlah oknum Bonek melakukan penjarahaan warung milik warga.
Oknum bonek saat itu juga sempat mengganggu kegiatan hajatan salah seorang warga.
Kejadian tersebut hingga saat ini masih membekas sehingga membuat warga khawatir jika pertandingan antara PSIM melawan Persebaya digelar, kejadian serupa akan terulang kembali.
“Saya sempat ikut mengejar salah satu Bonek yang mengambil HP warga. Dia (oknum Bonek) langsung lari ke arah kerumunan teman-temannya ke stadion. Celana yang dijemur pun juga hilang,” imbuhnya.
Saat ini, imbuh Wayani, surat penolakan yang dikirimkan oleh warga tersebut kemungkinan sudah diterima oleh pihak kepolisian.
“Petisi tersebut sudah dibuat pekan lalu, kemungkinan saat ini sudah diajukan ke Polres,” imbuhnya.
Ketua Karangtaruna Dusun Pacar, Zudianto yang dihubungi oleh wartawan juga membenarkan tentang penolakan terhadap kehadiran Bonek.” Satu dusun kami ada empat RT, 1,2,3 dan 4,” imbuhnya. (has/tribunjogja.com)