Nasser Al-Khelaifi Kecewa Berat
Pada laga pertama di Parc des Princes dua pekan silam, PSG tampil luar biasa dengan melumat Lionel Messi 4-0
TRIBUNNEWS.COM - "Sangat sulit menerima kekalahan seperti ini, kendati ada dua penalti. Seharusnya kita bisa lolos ke perempat final Liga Champions. Tidak ada maaf."
Penegasan ini disampaiken oleh Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, setelah menyaksikan klubnya dibantai oleh Barcelona dengan skor telak 1-6.
Itu membuyarkan harapan PSG melangkah ke delapan besar atau perempat final Liga Champions.
Sebab, pada laga pertama di Parc des Princes dua pekan silam, PSG tampil luar biasa dengan melumat Lionel Messi 4-0.
Itu kekalahan terburuk Barcelona sampai sang Pelatih Luis "Lucho" Enrique tertekan.
Sepekan kemudian, Lucho mengumumkan bahwa ia tak akan teken perpanjangan kontrak di Camp Nou, akhir musim ini.
Nama harum Barca terkoyak karena kekalahan ini. Para pemain Barca jadi bahan lelucon di media sosial.
Tapi, sejak itu Barca bisa berbenah diri. Setelah mengalahkan tuan rumah Atletico Madrid 1-2, kepercayaan diri Neymar dkk pulih kembali.
Di dua laga kandang terakhir, Barca menang 6-1 melawan Gijon dan 5-0 melawan Celta Vigo.
Dengan modal seperti itu, Lucho dan Neymar begitu optimistis bisa menembus kemustahilan dengan menguber defisit empat gol saat meladeni PSG di ajang Liga Champions di Camp Nou, kemarin. Ternyata terbukti dan PSG pun harus pulang dengan kepedihan yang mendalam.
Marco Verratti sampai lama telentang di lapangan dengan tangan menutupi mukanya yang basah karena air mata. Kiper PSG, Kevin Trapp, juga lama tercenung di bawah mistar.
Pelatih PSG Unai Emery juga nyaris tak percaya anak asuhnya gagal melangkah ke perempat final.
Tragis, karena tiket Barca diraih pada pengujung laga, tepatnya menit ke-90+5 lewat sentuhan kaki Sergi Roberto yang masuk menit ke-76, menggantikan Rafinha.
Barca mencetak sejarah mampu membalikkan ketertinggalan empat gol.
Empat pemandu siaran langsung BT Televisi di Inggris termasuk Michael Owen sampai melonjak-lonjak di studio menyaksikan gol terakhir Barca yang dicetak oleh Sergi Roberto.
Itulah kejamnya sepak bola. Satu pemenang, satu pecundang.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (10/3/2017)