Liga Inggris
Nasib Claudio Ranieri Habis jika Leicester City Terdegradasi
Leicester, hanya berjarak dua level dari zona relegasi. Rubah berpotensi mengulang Manchester City yang terdegradasi tahun 1958
TRIBUNNEWS.COM - Jika tidak dipecat, Claudio Ranieri punya opsi segera pergi meninggalkan Leicester City.
Itu lebih elegan dibandingkan menyertai Leicester City terdegradasi.
Sukses besar mengantar tim papan bawah Leicester menjuarai Liga Inggris 2015/2016 terkikis habis jika Claudio Ranieri gagal menahan Leicester terdegradasi musim ini.
The Foxes alias Si Rubah, julukan Leicester, hanya berjarak dua level dari zona relegasi. Rubah berpotensi mengulang Manchester City yang terdegradasi tahun 1958 dengan status juara bertahan.
Sejak kemenangan 1-0 atas West Ham pada 31 Desember 2016, Jamie Vardy dkk belum sekalipun meraup poin penuh tahun ini.
Dari posisi ke-14 klasemen Liga Inggris, kini anjlok ke posisi ke-16 atau satu poin dari Hull City yang menghuni posisi ke-18.
Kondisi kamar ganti Leicester semakin memburuk karena pemain kehilangan kepercayaan diri, bahkan mulai saling menyalahkan.
Riyad Mahrez yang banyak diincar klub besar termasuk Barcelona melempem.
Tak ada lagi tarian Mahrez di sisi kiri pertahanan lawan. Demikian pula Jamie Vardy. Penyerang baru Islam Slimani setali tiga uang.
Upaya menjauh dari degradasi bahkan kini lebih berat daripada menggapai tangga juara.
Sebab, tim-tim papan bawah belakangan menggeliat seperti Swansea, Hull City, dan Sunderland.
Kebangkitan Swansea tidak terlepas dari pelatih baru Paul Clement. Demikian pula dengan Hull yang ditangani Marco Silva, setelah pemecatan Mike Phelan.
Swansea benar-benar berubah di bawah sentuhan Clement. Sejak dikalahkan Arsenal 0-4, Fernando Llorente dkk mampu mengalahkan Liverpool 2-3, disusul kemenangan 2-1 atas Southampton.
Mereka nyaris menahan imbang Man City, jika saja tidak ada gol Gabriel Jesus di menit terakhir.
Akhir pekan ini, skuad Ranieri akan menguji skuad Paul Clement. "Kami harus bangkit dan saling mendukung. Tak ada pilihan. Semua bersatu mendukung Ranieri," kata winger Leicester, Demarai Gray.
"Ini bukan tanggung jawab pelatih semata. Kami semua bertanggung jawab. Kami semua akan malu kalau terdegradasi," timpal kiper Kasper Schmeichel.
Sebelum menghadapi Swansea yang tengah moncer, Leicester menjalani laga ulangan melawan Derby County di putaran ke-4 Piala FA. Di laga perdana, kedua tim bermain imbang 2-2.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (8/2/2017)