Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga Inggris

Ranieri Akan Terus Berjuang Bersama Leicester

Hasilnya, The Foxes keluar sebagai juara Liga Primer Inggris musim 2015/2016. Kenyataan yang tentunya mengejutkan pecinta sepak bola dunia

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
Reauters
Claudio Ranieri seakan menghadapi kebuntuan setelah ditinggal tangan kanannya, Steve Walsh. 

TRIBUNNEWS.COM - Musim lalu Leicester City mampu tampil perkasa di ajang Liga Primer Inggris dengan mengemas 81 poin, usai mengantungi 23 kemenangan, 12 hasil imbang, dan tiga kali kalah dari 38 pertandingan.

Hasilnya, The Foxes keluar sebagai juara Liga Primer Inggris musim 2015/2016. Kenyataan yang tentunya mengejutkan pecinta sepak bola dunia, lantaran tak banyak yang menduga tim asuhan Claudio Ranieri mampu keluar sebagai juara.

Berkaca dari prestasi tersebut, Leicester besutan Ranieri pun masuk dalam daftar tim yang dijagokan keluar sebagai juara Liga Primer musim 2016/2017. Namun fakta di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya. Dari 23 laga yang telah dijalani, Ranieri sudah 12 kali melihat timnya menelan kekalahan di kompetisi liga musim ini. Sisanya, Leicester hanya mampu meraup lima kemenangan dan enam hasil imbang.

21 poin yang mereka kumpulkan pun hanya membuat mereka duduk di peringkat 16 klasemen sementara, cukup dekat dengan batas zona degradasi. Dalam sejarah Liga Primer Inggris, baru Manchester City yang tercatat menjadi juara bertahan yang terdegradasi musim berikutnya setelah keluar menjadi juara musim lalu.

Meski belum menyamai rekor City, hasil ini mulai menggoyang kursi manajer yang diduduki Ranieri. Pria yang menyabet gelar FIFA Coach of the Year 2016 ini pun ditanya apakah ia tak mungkin dipecat mengingat prestasinya yang mampu membawa Leicester keluar sebagai juara musim lalu.

"Semuanya mungkin. Musim lalu sangat berbeda. Setiap keputusan wasit, setiap tembakan yang mengenai tiang adalah gol. Tembakan pertama masuk, lawan melewatkan peluang, dan penalti yang merugikan kami bukanlah penalti, serta penalti untuk kami adalah penalti," ujar Ranieri seperti dilansir ESPN.

"Semuanya salah, tapi kami harus berjuang demi tim. Ketika segalanya berjalan baik-baik saja, begitu banyak orang yang mengatakan 'bagus'. Itu terlalu mudah," sambungnya.

Kemenangan merupakan sesuatu yang jarang dirasakan oleh Leicester City belakangan ini. Mereka belum pernah meraih tiga poin di kompetisi liga sejak 31 Desember. Meski timnya tengah dalam tren negatif, Ranieri menegaskan dirinya tidak khawatir atau memikirkan kemungkinan dirinya bakal dipecat sebagai manajer Leicester.

Mantan pelatih AS Roma dan Inter Milan ini bahkan memberi isyarat bahwa dirinya akan tetap bertahan di King Power Stadium, jikalau Leicester sampai terdegradasi pada akhir musim.

"Saya tak membahas mengenai posisiku dengan pemilik klub. Saya membahas semuanya, tapi bukan terkait posisiku. Bukan filosofiku memikirkan ini. Saya ingat apa yang dikatakan oleh pemilik klub saat pertama kali bertemu dengannya. Jika kami terpuruk, apakah kamu akan bersama kami? Saya katakan 'ya'," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
3
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
4
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
5
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved