Fabregas Mulai Menanamkan Kepercayaan

TRIBUNNEWS.COM - Menyedihkan sekali melihat statistik Cesc Fabregas musim ini di bawah pelatih anyar Chelsea, Antonio Conte. Dari lima laga Liga Primer, playmaker asal Spanyol ini tak pernah jadi starter. Tiga kali jadi pemain pengganti, dan dua kali duduk di bangku cadangan. Total di lima laga ia hanya bermain 32 menit.

Conte lebih menyukai Nemanja Matic, dan N'Golo Kante untuk dipasang jadi gelandang dalam formasi 4-2-3-1. Konsekwensinya, Fab, panggilan, Fabregas hanya jadi pengganti saat kedua gelandang utama penampilannya menurun.

Conte sepertinya ingin memberikan porsi penuh untuk Fab di ajang di Piala Liga, dan bukannya di Liga Primer .

Terbukti, Fab selalu menjadi starter dalam dua laga Piala Liga.  Laga pertama, ia main sejak menit pertama ketika Chelsea mengalahkan Bristol Rover 3-2 (24/8) lalu. Laga kedua di kompetisi yang sama, ia juga kembali jadi starter saat Chelsea memukul balik Leicester City 4-2 di Stadion King Power, Leicester, Rabu (21/9) dini hari kemarin.

Menariknya, adalah Fab di laga kemarin tampil sebagai pahlawan. Gelandang 29 tahun ini seolah bangkit dari tidur panjang, dan ingin membuktikan bahwa dirinya masih tetap pantas jadi gelandang nomor satu.

Selain menyumbang satu assist,  pemain asal Spanyol ini juga mencetak dua gol penentu di babak ekstra time. Situs Daily Mail tak ragu memberinya nilai tertinggi, delapan, dan jadi man of the match.

Kemenangan The Blues atas The Foxes tak didapat dengan mudah. Mereka sempat tertinggal lebih dulu 0-2. Gol pertama Leicester tercipta akibat blunder Kiper Asmir Begovic pada menit ke-17. Bola yang terlihat mudah malah gagal ditangkap Begovic sehingga disambar dengan tandukan Shinji Okazaki ke gawang Chelsea.

Delapan belas menit berselang, Okazaki mencetak gol keduanya dengan memanfaatkan umpan Andy King. Gol ini tidak lepas dari kontrol tidak sempurna Pedro Rodriguez di lini tengah Chelsea.

Tertinggal dua gol, Chelsea berhasil bangkit  lewat tandukan Gary Cahill memanfaatkan bola sodoran Fabregas dari sepak pojok pada menit ke-47.

Permainan The Blues meningkat pada paruh kedua. Saat laga baru berjalan lima menit, mereka menyamakan kedudukan berkat gol indah Cesar Azpilicueta. Pemain belakang asal Spanyol itu menyambut bola liar dari jarak 22 meter dengan tembakan voli yang gagal dihalau kiper Ron Robert Zieler.

Situasi makin runyam untuk Leicester setelah bek Marcin Wasilewski diusir wasit gara-gara menerima kartu kuning kedua usai menyikut Diego Costa di menit ke-89.  Skor imbang 2-2 bertahan hingga 90 menit. Alhasil, wasit menggelar babak tambahan.

Pada fase krusial inilah Fabregas unjuk gigi.  Gol pertamanya terjadi menit ke-92. Bermula dari kerja sama satu-dua Eden Hazard dengan Diego Costa yang lalu memberikan operan jitu untuk  Fabregas. Sembari berlari, Fab menuntaskan dengan sepakan keras ke pojok kiri gawang.

Tiga menit kemudian Fab kembali menjebol gawang Leicester. Umpan Hazard diblok Kiper Zieler dan bola liar kemudian melambung ke Fab, yang menahan dulu dengan dada, sebelum melepaskan tendangan keras ke arah gawang.  Fab merayakan dua gol tersebut dengan berlari hingga ke tiang jauh, dan meluncur di permukaan rumput menggunakan kedua lututnya. Ia tersenyum lebar mendengar namanya dielu-elukan sekitar tiga ribu pendukung Chelsea yang datang ke stadion.

"Di atas segalanya, saya sangat senang bisa bermain sejak menit pertama. Tapi, jika kemudian saya bisa membantu tim menang, itu menjadi hal fantastis. Saya harap ini membungkam para jurnalis yang suka menulis berbagai isu tentang diri saya," ujar Fab yang sempat dispekulasikan bakal hengkang di bursa transfer musim panas lalu.