Indonesia Soccer Championship
Rombongan Suporter Madura United Sempat Cari Pelempar Batu, tapi Dicegah Polisi
"Silaturahmi tersebut sebagai bukti iktikad baik Aremania. Jika mereka tidak melakukannya, berarti permintaan maaf mereka tidak sepenuh hati."
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Koordinator Suporter Madura United tidak akan memaafkan oknum yang melempar batu dan merusak mobil dan bus suporter usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (3/9/2016) malam.
"Taretan Dhibi hanya akan menerima permintaan maaf Aremaniajika bersilaturahmi ke Markas taretan Dhibi (suporter Madura United,red) dan mengganti banner Taretan Estoh yang disobek di tribun," tegas Bambang Prayitno, Kordinator Taretan Dhibi, Sabtu (3/9/2016).
"Silaturahmi tersebut sebagai bukti iktikad baik Aremania. Jika mereka tidak melakukannya, berarti permintaan maaf mereka tidak sepenuh hati."
Tak hanya Bambang, Junaidi Kepala rombongan Taretan Dhibi yang busnya tak luput dari lemparan batu dan mengakibatkan kerusakan di bagian bodi dan kaca bertekat akan melakukan sweeping untuk mencari pelaku.
"Kami tadi malam (Jumat,red) sudah sepakat akan terus lakukan sweeping sampai pelakunya menyerahkan diri dan akan tetap bertahan di jalan utama," terang Junaidi, Sabtu (3/9/2016).
"Tapi kami akhirnya balik ke Madura karena Wakapolres Malang menjamin bahwa akan mengganti kerusakan bus. Kalau tidak ada jaminan tersebut, kami sepakat akan tetap bertahan dan sudah saling komunikasi untuk minta bantuan."
Seperti diberitakan sebelumnya, Sepulang melihat pertandingan melawan Arema Cronus, di Stadion Kanjuruhan, Jumat (2/9/2016) malam, rombongan suporter Madura United mengaku menjadi korban kekerasan oknum di sepanjang jalan kawasan Singosari Malang.
Tercatat satu bus dan satu mobil yang ditumpangi suporter Madura, dilempari batu sehingga mengakibatkan kaca pecah.(Dya Ayu/Surya)