Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Inggris

Tiga Hal yang Dinilai Akan Membuat Josep Guardiola Gagal di Manchester City

Tidak ada yang dapat menyangkal mengenai kejeniusan Guardiola dalam melatih sebuah tim.

Editor: Ravianto
zimbio.com
Pep Guardiola 

Laporan Wartawan SuperBall.id, Imadudin Robani Adam

TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Pekan ini adalah pekan pertama bergulirnya Liga Inggris.

Banyak ekspektasi yang muncul di Liga Inggris musim ini salah satunya debut kepelatihan Pep Guardiola di Liga Inggris bersamaManchester City.

Tidak ada yang dapat menyangkal mengenai kejeniusan Guardiola dalam melatih sebuah tim.

Namun ketika Guardiola memilih untuk melatih Manchester City, banyak komentar beragam yang muncul.

Sebagian orang optimis Guardiola bisa sukses dan mampu mengubah sepak bola Inggris.

Namun sebagian orang lagi tidak yakin Guardiola akan sukses di tahun pertamanya di Liga Inggris.

Berikut tiga alasan mengapa Guardiola bisa gagal di musim pertamanya:
1. Manchester City Bukan Barcelona atau Bayern Muenchen
Sebelumnya, Guardiola berhasil sukses menaklukan liga lokal di musim pertamanya saat bersama Barcelona maupun Bayern Muenchen.

Namun kali ini situasinya sangat jauh berbeda ketika Guardiola diManchester City.

Barcelona dan Bayern memiliki filosofisnya sendiri dalam bermain.

Karakteristik dua klub itu pun hampir serupa dalam bermain.

Ketika bersama Barcelona, Guardiola sudah memiliki segalanya untuk mendukung prestasinya di liga lokal maupun Liga Champions.

Dalam sistem bermain, Barcelona juga telah memiliki khasnya sendiri dalam bermain sebut saja tiki-taka.

Skuad Barcelona telah dilatih tiki-taka sejak masih di akademi dan tentu saja hal ini akan terbawa hingga sang pemain memasuki karier profesional.

Dalam hal ini, Guardiola hanya perlu mengarahkan dan melakukan sedikit modifikasi.

Materi pemain di Barcelona juga sangat berpengalaman dan memiliki mental juara.

Bayern Muenchen juga memiliki sedikit kesamaan dari Barcelonadalam hal kualitas pemain dan khas bermain.

Namun situasi di City sangatlah berbeda.

Dari segi permainan, para pemain City belum terbiasa dengan sistem milik Guardiola karena City tumbuh menjadi tim besar bukan karena akademi namun karena kekayaan yang dimiliki klub.

Begitupun dengan materi pemain, bila di Barcelona ada pemain sekelas Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez kala itu, di Manchester City saat ini hanya ada David Silva, Sergio Aguero, dan Kevin De Bruyne.

Meski sama-sama hebat, namun kualitas dan pengalamannya sangat berbeda dari trio milik Barcelona.

2. Ini Liga Inggris Bung!
Semua para penikmat bola pasti sudah mengetahui keras dan ketatnya persaingan di Liga Inggris.

Liga Inggris bisa dianggap liga paling ketat di dunia karena semua tim ingin menjadi pemenang bahkan hingga pekan terakhir sebelum liga usai, pemenang dari Liga Inggris belum bisa ditentukan dengan hitungan matematis karena sifatnya yang sulit diprediksi.

Hal ini bisa dibuktikan di musim 2015-2016 saat itu yang menjadi juara Liga Inggris adalah tim sekelas Leicester City.

Tim sekelas Arsenal, Manchester United, Chelsea, Liverpool, danManchester City yang dianggap hebat mengalami performa yang buruk musim lalu.

Di musim 2016-2017, setidaknya ada enam tim yang dijagokan sebagai juara yakni Arsenal, Chelsea, Manchester United,Manchester City, Leicester City, dan Liverpool.

Kesiapan mental dan kepintaran pelatih dalam meramu strategi tentu saja menjadi faktor yang paling penting.

Berbeda di Liga Spanyol dan Liga Jerman tempat Guardiola melatih dahulu.

Di Liga Spanyol, persaingan sengit biasanya hanya milik Barcelonadan Real Madrid.

Sedangkan di Liga Jerman, Bayern Muenchen hanya bersaing dengan Borussia Dortmund.

Tekanan seperti inilah yang dikhawatirkan gagal dilewati oleh Guardiola.

Tim-tim kecil juga kerap kali menyulitkan tim-tim besar di Liga Inggris.

Bisa dibilang, mentalitas di Liga Inggris sangat rata mulai dari tim besar hingga tim kecil sekalipun.

3. Menjadi Hebat Butuh Waktu
Untuk menjadi sebuah tim hebat tidak bisa langsung instan diManchester City.

City memang memiliki uang berlimpah dan bisa membeli banyak pemain namun untuk gaya bermain, stabilitas, dan kekompakan tim tentu saja membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sedangkan untuk memulai sebuah proses tidak bisa langsung sukses dan hal ini yang akan menjadi pekerjaan rumah Guardiola.

Guardiola setidaknya perlu waktu paling cepat satu musim untuk membangun kejayaan baru di City.

Sangat patut ditunggu, apakah keraguan mengenai suksesnya Guardiola bisa terbantahkan atau memang menjadi kenyataan. (*)

Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved