FOSSBI Bantu Kemenpora Bina Pemain Sepakbola Usia Muda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertamakali, Indonesia memiliki organisasi yang menaungi sekolah sepak bola (SSB).

Organisasi ini bernama Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) pimpinan Zuchli Imran Putra dan langsung diakui Kemenpora.

Bahkan, Kemenpora akan merangkul FOSSBI untuk menjalankan pembinaan sepak bola usia muda di Tanah Air. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengemukakan, pihaknya perlu kerjasama dengan organisasi yang fokus pada pembinaan usia muda.

Harapannya, pembinaan berjalan secara berkesinambungan hingga ke depan bisa menghasilkan pemain berkualitas untuk memperkuat timnas.

“Kita sadari bahwa saat ini fondasi pembinaan usia muda belum berjalan secara maksimal. Pemerintah memerlukan bantuan dari berbagai pihak terkait, dan FOSSBI salah satunya. Dengan adanya kerjasama nanti, kami berharap jalannya pembinaan antar sekolah sepak bola bisa berjalan secara lancar,” kata Isnanta saat mengukuhkan kepengurusan FOSSBI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (2/8).

Di tengah jadwal kesibukannya yang padat, Menpora Imam Nahrawi juga menyempatkan hadir dalam acara pengukuhan.

Imam datang jelang berakhirnya kegiatan pengukuhan. Kehadiran Menpora kontan disambut gembira oleh Presiden FOSSBI Zuchli Imran Putra dan seluruh pengurus yang telah dikukuhkan. Usai menyalami satu persatu pengurus FOSSBI, Menpora juga kemudian berfoto bersama dengan seluruh pengurus.

FOSSBI sendiri berjalan untuk mengembangkan pembinaan usia muda mulai usia 12 tahun, yang tujuan akhirnya untuk mencetak para pemain masa depan Indonesia melalui berbagai kompetisi yang berjenjang.

“FOSSBI memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah dalam hal pembinaan usia muda yang berjenjang, sehingga ke depannya konsep pembinaan usia muda di Indonesia berjalan secara baik,” imbuhnya.

Presiden FOSSBI, Zuchli Imran Putra mengaku kepercayaan dan dukungan yang diberikan Kemenpora saat ini menjadi modal besaruntuk perkembangan pembinaan usia muda yang tengah fokus dikembangkan FOSSBI.

“Kami secara konsisten membangun pembinaan usai muda di Indonesia, mulai usia 12 tahun yang secara berjenjang bisa dilaksanakan untuk persiapan timnas usia muda,” kata Imran.

FOSSBI adalah organisasi baru yang perduli pada pembinaan sepak bola usia dini/muda. Kelahiran organisasi diawali dengan interaksi para penggagasnya di media sosial. Para pelopor FOSSBI tersebut resah dan galau melihat kondisi pembinaan sepak bola usia dini/muda di Indonesia yang sudah menyimpang dari filosofi yang diajarkan FIFA.

Banyak manajemen sekolah sepak bola dan orang tua siswa yang salah kaprah. Mereka cenderung menuntut para pemain harus menang dan juara. Bahkan untuk memenuhi ambisi tersebut banyak yang nekat memanipulasi data pemain.

Merekayasa data pemain tersebut agar bisa bermain di kelompok usia yang lebih muda. Padahal sesuai filosofi FIFA, sepak bola usia dini/muda adalah fase dimana para pemain bermain untuk kesenangan dan kegembiraan.

Guna menghentikan praktik-praktik pencurian umur yang semakin marak terjadi dan membenahi sistem pembinaan yang sudah menyimpang sangat jauh dari filosofi FIFA, para penggagas tersebut lalu sepakat untuk membentuk organisasi baru yang dinamai FOSSBI.

Gagasan perubahan yang ditawarkan FOSSBI mendapat respon positif dan disambut antusias oleh komunitas sepak bola usia dini/muda. Berbekal spirit kebersamaan tersebut, akhirnya FOSSBI resmi dideklarasikan pada 27 Mei lalu di Kota Batu, Jawa Timur.

Bertepatan dengan penyeleanggaraan Festival Nasional U-12 FOSSBI I memperebutkan Piala Bergilir Menpora dan Walikota Batu.