Piala Eropa 2016
Fernando Santos: Hasil Laga Kontra Islandia Tidak Perlu Ditangisi
Bermain di Stadion Saint-Etienne, Rabu (15/6/2016) dini hari WIB, dalam penyisihan Grup F Piala Eropa 2016, Portugal hanya mampu melesakkan satu gol
TRIBUNNEWS.COM - Portugal banyak menciptakan peluang, namun hanya satu gol tercipta yang membuat hasil imbang saat kontra tim debutan Islandia di laga perdan Euro 2016 Grup F, kemarin.
Pelatih Portugal Fernando Santos menyebut hasil itu tak perlu ditangisi.
"Kami seharusnya mencetak lebih banyak gol. Tapi, ya sudah tidak ada yang perlu ditangisi. Suporter sangat brilian, kami salut terhadap mereka, mereka fantastis,” kata pria berusia 61 tahun itu.
Bermain di Stadion Saint-Etienne, Rabu (15/6/2016) dini hari WIB, dalam penyisihan Grup F Piala Eropa 2016, Portugal hanya mampu melesakkan satu gol lewat Nani menit ke-31.
Gol tercipta melalui umpan satu-dua antara Andre Gomes dan Vierinha.
Kemudian Gomes melepaskan umpan mendatar akurat ke kotak penalti dan dimanfaatkan Nani yang lolos dari kawalan lawan.
Mantan pemain Manchester United (MU) yang saat ini bermain untuk Fenerbahce itu langsung menendang tiang dekat, gol 1-0.
Gol Nani sangat istimewa karena merupakan gol ke-600 yang lahir di putaran final Piala Eropa. Gol pertama Euro diciptakan Milan Galic (Yugoslavia) pada 1960, yang menjebol gawang menit ke-11. Laga berakhir 5-4 untuk kemenangan Yugoslavia.
Namun, kemenangan itu mampu disamakan oleh Islandia lima menit setelah babak kedua dimulai. Berawal dari umpan silang Johann Berg Gudmundsson yang diteruskan tendangan voli Birkir Bjarnason, 1-1.
Dikutip dari Uefa, Santos mengakui laga perdana terkadang sangat menyulitkan. "Selalu banyak rintangan di laga pertama. Kami akan membalasnya di dua laga lainnya (melawan Hungaria dan Austria)," ujar mantan pelatih Yunani itu.
Sementara Pelatih Islandia, Hallgrimson, yang bekerja sama dengan Lars Lagerback, mengungkapkan rahasia keberhasilan karena bisa menjaga gerak Cristiano Ronaldo.
"Kemenangan ini merupakan kerja tim. Anda tak bisa hanya meletakkan satu pemain untuk menghentikan gerak pemain seperti Ronaldo. Ini kerja keras tim, menutup semua celah,” ujarnya.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Kamis (16/6/2016)