Syahril HM Taher: Saya Tetap Dukung La Nyalla Mattalitti
Kekisruhan yang terjadi dipersepakbolaan Indonesia belum juga menemui titik terang
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kekisruhan yang terjadi dipersepakbolaan Indonesia belum juga menemui titik terang.
Hingga saat ini, pembekuan PSSI yang dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi belum juga dicabut.
Kendati demikian, dukungan yang diberikan kepada Presiden PSSI 2015-2019 PSSI, La Nyalla Mattalitti, terus mengalir.
Mereka menolak rencana Tim Transisi untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), yang dimaksudkan untuk mencari mengganti La Nyalla Mattalitti.
Selain para pengurus PSSI di tingkat daerah, kini dukungan diberikan langsung oleh Presiden PT Liga Indonesia (PT LI) Syahril HM Taher.
Menurut Syahril, proses pemilihan La Nyalla sebagai orang nomor satu di organisasi tertinggi di sepakbola Indonesia tidak menyalahi aturan.
La Nyalla Mattalitti terpilih secara demokratis, oleh 99 dari 105 pemilik suara. KLB di Surabaya pada 18 April 2015 itu juga dihadiri oleh perwakilan FIFA dan AFC. Sampai detik ini, FIFA dan AFC masih komit mendukung penuh La Nyalla.
Namun, seperti diketahui, hasil KLB PSSI di Surabaya itu tidak diakui pemerintah, lantaran sehari sebelumnya muncul surat pembekuan dari Kemenpora.
Dampak dari campur tangan pemerintah tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI sehingga timnas dan klub tidak boleh mengikuti kejuaraan internasional.
“Sesuai hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham, Red) beberapa hari lalu, saya menilai proses pengguguran La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI tidak sesuai dengan statuta yang ada. Jadi, saya tetap mendukung dia (La Nyalla ) sebagai pemimpin,” ujar Syahril di sela-sela latihan skuad Persiba Balikpapan di Stadion Persiba, Senin (18/1).
Namun, Syahril juga menyatakan, bahwa dirinya juga mendukung penuh La Nyalla mundur dari jabatannya. Asalkan, kejahatan yang selama ini dituduhkan kepada La Nyalla dan PSSI terbukti. Artinya,
Tim Transisi bentukan Imam Nahrawi mampu menunjukkan data dan fakta kesalahan yang dilakukan PSSI atau La Nyalla. Misalnya, terkait pengaturan skor.
“Sampai saat ini tuduhan tersebut belum terbukti. Kalau ada buktinya, pasti saya orang pertama yang akan meminta La Nyalla untuk mundur dan mencari pengganti yang layak. Tetapi kalau tidak, sayang sekali. Orang yang benar-benar ingin memajukan sepakbola di Indonesia harus dihilangkan,” tegas Syahril.
Syahril pun membeberkan, keikutsertaan Persiba Balikpapan di Piala Gubernur Kaltim 2016 semata-mata menghargai dan ingin membahagiakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
“Sebenarnya, turnamen ini tidak bermanfaat karena tidak ada kejelasan mengenai kelanjutan tim dan pemain. Tapi, karena Persiba cinta dengan Pak Gubernur, makanya ikut. Semoga saja dengan keikutsertaan kami dapat mensukseskan turnamen dan membuat Pak Gubernur senang dan kemudian kesehatannya bisa membaik. Saya akui semangat Pak Gubernur untuk olahraga luar biasa,” pungkas Syahril. tb