Jumat, 3 Oktober 2025

PSSI Dibekukan

Menpora Mau Cabut Sanksi Pembekuan PSSI dengan Beberapa Syarat

Salah satu syarat tersebut adalah kontrak pemain harus dilakukan secara terbuka.

Editor: Husein Sanusi
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pintu gerbang Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, disegel oleh massa dari Pecinta Sepakbola Indonesia, Minggu (19/4/2015). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjatuhkan sanksi administratif kepada PSSI yang isinya memutuskan pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI, termasuk hasil KLB di Surabaya yang memilih kepengurusan periode 2015-2019. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menyatakan bersedia mempertimbangkan pencabutan sanksi pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti, dengan mengajukan beberapa syarat.

Salah satu syarat tersebut adalah kontrak pemain harus dilakukan secara terbuka.

"Selain itu, PSSI harus bertindak tegas pada klub sehingga tidak ada masalah atau keluhan lagi dari para pemain," ujar Imam Nahrawi, Minggu (3/12/2015).

Syarat tersebut, lanjut Imam, diajukan agar hal-hal negatif dalam pesepakbolaan Indonesia tidak terulang kembali seperti sebelumnya sehingga reformasi sepakbola seperti yang diharapkan banyak pihak, bisa terwujud.

"Kalau terjadi masalah yang sama seperti sebelumnya, berarti reformasi ini gagal. Kita seakan-akan hanya tambal sulam soal sepakbola Indonesia," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI, La Nyala Matalitti yang dihubungi secara terpisah, mengaku senang. “Ya tentu saya senang kalau sanksi akan dicabut,” ujar La Nyalla saat dihubungi Surya, Minggu (3/12/2015) sore.

Terkait syarat yang diajukan Menpora, Nyalla mengatakan bahwa sejak dulu PSSI sudah transparan atau terbuka dalam berbagai hal. “Dari dulu PSSI sudah terbuka kok. Bukannya memang semua harus transparan?” sambung dia.

Walau telah mendengar adanya persyaratan yang diajukan oleh Menpora, Nyalla mengaku belum mendapat ajakan atau undangan untuk membahas hal tersebut.

"Saya malah senang kalau diundang. Selama ini saya sudah empat kali datang ke Kemenpora tetapi tidak pernah ditemui," aku La Nyalla Mattalitti.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved