Sepp Blatter Diusir dari Apartemennya Setelah Dihukum Komite Etik
Pasalnya apartemen yang selama ini ditempati oleh Blatter adalah fasilitas yang diberikan oleh FIFA.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah mendapatkan skorsing delapan tahun dari Komite Etik FIFA, Sepp Blatter diwajibkan untuk keluar dari apartemennya. Pasalnya apartemen yang selama ini ditempati oleh Blatter adalah fasilitas yang diberikan oleh FIFA.
Dilansir oleh AFP, Blatter diwajibkan hengkang dari apartemen tersebut pada 26 Februari 2016 atau setelah terpilih presiden baru. Apartemen tersebut berada dekat dengan markas FIFA di Zurich, Swiss.
Selain apartemen, fasilitas yang akan ditarik dari Blatter adalah telepon genggam dan email resminya di FIFA.
Fasilitas tersebut dicabut sesuai dengan habisnya kontrak Blatter di FIFA pada 26 Februari 2016. Hingga waktu tersebut, Blatter akan tetap mendapatkan gaji dan fasilitas lainnya.
"Blatter masih dilindungi oleh kontrak kerjanya di bawah hukum Swiss," ujar sumber FIFA kepada AFP.
Blatter mendapatkan hukuman larangan selama delapan tahun melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan sepakbola. Hukuman ini sama dengan hukuman yang diberikan kepada Presiden UEFA, Michel Platini.
Presiden FIFA dan UEFA ini diputuskan bersalah oleh Komite Etik FIFA yang disampaikan oleh hakim asal Jerman, Hans-Joachim Eckert. Blatter dinyatakan bersalah atas kasus aliran dana gelap sebesar 1,35 juta Poundsterling kepada Platini pada tahun 2011.
Blatter memberi uang tersebut sebagai wujud balas budi pada Platini atas pekerjaan yang telah diselesaikan periode 1998 dan 2002.
Komite Etik FIFA menyebut bahwa Blatter sebagai Presiden FIFA telah memberi uang kepada Platini tanpa dasar hukum atau perjanjian tertulis yang ditandatangani antara kedua pejabat pada 25 Agustus 1999.