Liga Super Indonesia
Martapura FC Punya Motivasi Tinggi Hadapi Persiba
Kemungkinan besar akan kami turunkan dan beri kesempatan. Mudah mudahan memberikan dampak positif tehadap permainan maupun hasil akhir
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Eks pemain PSS Sleman itu sebenarnya hanya pilihan alternatif dan 'terpaksa' didatangkan setelah tiga legiun asing; Charles Parker, Patrice Nzekou dan Henry Njobi Elad tak bisa dimainkan akibat terkendala Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas).
"Kemungkinan besar akan kami turunkan dan beri kesempatan. Mudah mudahan memberikan dampak positif tehadap permainan maupun hasil akhir," ujar Frans Sinatra, Jumat (4/9).
Meski begitu, Frans mengungkapkan tak mau terlalu menggantungkan harapan kepada satu atau dua pemain. Dia ingin anak asuhnya tampil solid secara tim demi meraih kemenangan dalam duel sesama tim dari Pulau Kalimantan tersebut.
Hasil imbang melawan Persebaya, menurut Frans, cukup menumbuhkan motivasi tinggi di benak anak asuhnya. "Anak anak kini punya motivasi tambahan setelah pertandingan pertama. Walaupun sebenarnya masih banyak yang harus dievaluasi, seperti penyelesaian akhir hingga proses transisi dari bertahan ke menyerang maupun sebaliknya," ungkapnya.
Melihat kondisi terakhir, meski berasal dari level divisi bawah, namun Martapura FC bukan tak mungkin bakal menjadi batu sandungan buat Persiba Balikpapan yang baru saja dihancurkan Persib Bandung dengan skor telak 0 4 di laga pertama.
Status sebagai kuda hitam akan membuat Martapura FC tampil lepas. Terlebih keberhasilan mencuri satu poin saat melawan tim unggulan Persebaya dipastikan bakal membuat kepercayaan diri Rizky Pora Cs meninggi.
Sebelumnya pada Rabu lalu, Persiba terpaksa menelan pil pahit kala dilumat tuan rumah Persib Bandung dengan empat gol tanpa balas dalam laga pembuka Grup A. Pelatih Eduard Tjong, mengaku sudah memprediksi bahwa timnya bakal kesulitan menahan gempuran Persib, yang juara Indonesia Super League (ISL) 2014. "Kami kecewa, kami harus akui kalah segalanya. Memang sudah diprediksi, mungkin tadi bisa lebih dari empat gol kalau penalti masuk," katanya seusai pertandingan.
Dia mengatakan, persiapan yang minim menjadi pemicu kekalahan tim besutannya. Kendati begitu, dia menyatakan bahwa hal itu tidak bisa jadi alasan atas kekalahan tersebut. "Tidak bisa bicara apa apa lagi. Memang, persiapan minim, tetapi bukan alasan. Persib lebih unggul segalanya. Kami kalah kelas," akunya.
Namun di sisi lain, kekalahan tersebut menurut Eduard bisa menjadi pelecut semangat anak asuhnya untuk menghadapi laga berikutnya. "It's OK itu pelajaran buat kami. Langkah berikutnya, kami berusaha, dua tim itu (Persebaya United dan Martapura FC) tidak terlalu berat. Ada waktu untuk perbaikan, evaluasi, lebih berani lagi main bola pendek," ucap mantan pemain Timnas Indonesia itu.