Liga Super Indonesia
Ibnu Grahan Nilai Permainan Persebaya Monoton
"Permainan kami kelihatan monoton. Lini depan kami kurang masuk ke jantung pertahanan,"
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Permainan Persebaya Surabaya terlihat monoton saat laga perdana Piala Presiden, melawan Martapura FC, di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rabu (2/9/2015).
Peluang emas Persebaya melalui skema permainan hanya didapat dari striker pengganti, Erick Dwi, di menit ke-68. Namun tendangan Erick dapat diblok oleh kiper Fauzal Mubarak. Sedangkan selebihnya, peluang Persebaya banyak yang melenceng.
"Permainan kami kelihatan monoton. Lini depan kami kurang masuk ke jantung pertahanan," kata Ibnu Grahan, Pelatih Persebaya, usai pertandingan.
Menurut Ibnu, di pertandingan tersebut timnya menang ball position. Namun karena lini depan kurang menusuk ke jantung pertahanan, membuat timnya sulit untuk menciptakan gol.
"Tapi ini harus kami syukuri, karena tidak kalah di pertandingan ini. Karena kalau sampai kalah, makin sulit bagi kami untuk lolos ke babak selanjutnya," kata Ibnu.
Hanya saja menurut Ibnu, beberapa pemain muda mereka terlihat masih nervous di pertandingan perdana ini.
"Ini pertandingan pertama, terlihat masih ada yang nervous," kata Ibnu.
Di pertandingan tersebut, Ibnu mengakui jika dirinya memaksakan Evan Dimas Darmono untuk bermain penuh. Padahal kondisinya masih belum pulih benar usai melakukan operasi mata ikan.
"Memang kami paksakan Evan untuk bermain penuh, apalagi setelah Slamet Nur Cahyono ditarik keluar karena cedera," kata mantan gelandang Persebaya itu.
Ini dikarenakan, dua gelandang lainnya, Asep Berlian dan Zulfiandi, memiliki karakter permainan yang sama. Keduanya merupakan gelandang bertahan, sehingga Evan dibutuhkan di pertandingan tersebut.