Pembekuan PSSI
Belajar dari Kasus ISL-IPL, Persegres Tetap Pilih Kompetisi PSSI Ketimbang Turnamen ala Kemenpora
Persegres Gresik United tak ingin terjerumus dengan konflik Kemenpora-PSSI. Mereka belajar dari kasus ISL-IPL
Sudharma Aji/Surya
TRIBUNNEWS.COM - SURABAYA - Gelaran kompetisi memang belum jelas, namun Kemenpora ancang-ancang menggelar turnamen profesional, namun PSSI tetap akan menggelar kompetisi per September 2015. Meski ada dua event berbeda, Persegres Gresik United tetap berpegang pada kompetisi di bawah payung PSSI.
Sekretaris Persegres Gresik United, Hendri Febry menguraikan, pihaknya memang tak ingin terjerumus dengan konflik Kemenpora-PSSI. Tim Laskar Joko Samudro ini hanya ingin kompetisi yang jelas payungnya, yakni di PSSI.
"Kami tetap pilih yang PSSI untuk gelaran kompetisi," tuturnya kepada Surya.co.id, Senin (8/6/2015).
Dijelaskan, pihaknya memilih kompetisi di bawah PSSI karena berkaca dari pengalaman di musim 2011-2012 lalu. Saat itu, ada dua kompetisi berbeda, yakni ISL dan IPL yang jalan. Namun akhirnya kompetisi IPL terhenti di tengah jalan.
"Akhirnya ada yang ilegal, dan takutnya kalau ikut turnamen profesional, yang dari Kemenpora itu ilegal," terangnya.
Hanya, untuk melihat kepastian kompetisi atau turnamen, pihaknya juga menunggu putusan akhir dari gugatan PSSI di PTUN, serta komunikasi dengan klub. Belum jelasnya kompetisi di tanah air, pihaknya juga belum akan mempersiapkan tim.
"Ya ditunggu saja bagaimana hasil putusan dan kebijakan pemerintah," tegasnya.
Sebelumnya, staf khusus Menpora, Zainul Munasichin mengungkapkan bahwa Kemenpora akan menggelar turnamen klub profesional dalam waktu dekat.
Adanya turnamen ini digunakan untuk membantu masalah keuangan klub, para pemain dan pihak lain akibat sanksi FIFA yang membekukan sepakbola Indonesia. Sedangkan PSSI, tetap pada rencana semula yang akan menggelar kompetisi pada September 2015.