Jumat, 3 Oktober 2025

PSSI Dibekukan

Penghentian Kompetisi Membunuh Klub Lokal

Kami sudah lama melakukan persiapan, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap mental tim.

Editor: Husein Sanusi
Banjarmasin Post/Ratino Taufik
Kemeriahan mewarnai jalannya acara Launching Team Jersey dan Maskot Martapura FC, di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan, Rabu (22/4/2015). Melalui acara tersebut, tim sepak bola berjuluk Laskar Sulthan Adam ini memperkenalkan jersey, skuat, serta maskot yang digunakan untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2015. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kisruh perseteruan antara PSSI dengan Kemenpora makin runcing. Kedua pihak sama-sama mengklain sebagai pihak yang berada di pintu kebenaran.

Bahkan, keduanya saling ngotot untuk menggelar kompetisi yang ada di Tanah Air, baik kompetisi Indonesia Super League (ISL) atau yang sekarang berubah menjadi QNB League atau meneruskan Kompetisi Divisi Utama.

Hal ini membuat semua pihak ikut meradang. Ada yang pro dan ada juga yang kontra menanggapi segala persoalan sepak bola Tanah Air saat ini.

Tidak hanya kompetisi kasta teratas yang saat ini tidak ada kejelasan. Sebab, kompetisi kasta kedua, Divisi Utama 2015 pun menjadi tidak jelas pelaksanaannya.

Hal ini tidak lain buntut dari memanasnya hubungan antara Menpora Imam Nahrawi dengan PSSI, yang berlanjut dengan dibekukannya PSSI dengan semua aktivitasnya.

Akibatnya pelaksanaan kompetisi baik itu ISL maupun Divisi Utama 2015 pun juga tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Dan terbaru, PSSI dan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi pun memutuskan untuk menghentikan semua pertandingan.

Adanya kekisruhan sepakbola seperti ini, sangat disayangkan Presiden Klub Martapura FC, H Mokhammad Hilman.

Menurut Hilman, kondisi ini akan berdampak sangat negatif bagi klub-klub yang tercatat sebagai peserta kompetisi khususnya di liga profesional.

Malah Hilman menyebut jika kondisi seperti ini tidak mengalami perubahan, maka akan 'membunuh' klub-klub.

"Kondisi ini sama saja membunuh klub. Klub tentunya akan sangat terbebani karena pengeluaran untuk operasional, gaji pemain, pelatih serta ofisial terus jalan. Sementara, kompetisi masih tidak ada kejelasan, kerja sama dengan sponsor menjadi ragu dan klub tidak ada pemasukan," kata Hilman, Senin (27/4).

Selain berupa beban operasional dari segi finansial, Hilman juga menegaskan, keadaan seperti ini akan terus berbuntut pada kondisi mental serta semangat, terutama sangat mempengaruhi mental timnya.

"Kami sudah lama melakukan persiapan, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap mental tim. Kami juga khawatir tim menjadi tidak bisa berprestasi secara maksimal," katanya.

Untuk itulah Hilman pun berharap, kepada pihak yang berkaitan erat dengan nasib kompetisi dan sepakbola untuk bisa menyelesaikan permasalahan sebaik mungkin.

"Kita tentunya berharap pihak yang terkait bisa memperbaiki diri. Karena yang akan menjadi korban adalah klub seperti kami ini," ucapnya.

Hilman menegaskan, klub-klub lokal terutama yang baru tumbuh berkembang akan 'terbunuh' atau mati pelan-pelan dengan kondisi seperti ini.

Sumber: Metro Banjar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved