Mimpi Klub Maribor Kedatangan Lionel Messi Nampaknya Bisa Terwujud
Paling tidak masyarakat Slovenia saat mempunyai kesempatan menyaksikan klub-klub besar datang ke kota mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Maribor ingin segera bertemu Barcelona di fase grup Liga Champions. Mereka tidak gentar dengan kebesaran klub Spanyol itu, karena lebih tertarik dengan ide Lionel Messi datang ke Ljudski Garden, markas mereka.
"Messi datang ke Ljudski selama ini hanya jadi mimpi. Tapi malam ini mimpi itu rasanya bisa terwujud," kata Pelatih Maribor, Ante Šimundža, di Glasgow, Skotlandia.
Menurut pelatih kelahiran Kota Maribor, 42 tahun yang lalu, kemenangan ini bukan hanya berarti besar bagi klub Maribor, tapi juga bagi masyarakat Slovenia secara keseluruhan. Paling tidak masyarakat Slovenia saat mempunyai kesempatan menyaksikan klub-klub besar datang ke kota mereka. Siapa pun yang datang, mau itu Barcelona, Bayern Muenchen, atau Real Madrid, pasti akan membuat pencinta sepak bola di Slovenia semangat.
Uniknya, 15 tahun lalu Simundza juga membawa Maribor lolos ke Liga Champions. Saat itu gol tunggal Simundza menyingkirkan Lyon, dan membawa mereka ke liga paling bergensi di Eropa musim 1999/2000.
"Kemenangannya memang berbeda, karena yang satu itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Tapi perasaannya hampir sama," katanya seperti dikutip harian Verec.
Simundza mengaku sejak awal pertandingan dia mengharapkan Celtic bermain seperti itu, sesuai dengan taktik yang mereka latih. "Saya tahu mereka pasti akan langsung menekan kami begitu pertandingan dimulai. Tapi tunggu beberapa detik kemudian, mereka langsung kendur," katanya.
Strategi yang dirancang Simundza adalah bermain bola-bola cepat, karena dia sudah menduga Celtic tak memiliki kemampuan menghadapi pasing-pasing yang cepat. Taktiknya itu ternyata bisa dijalankan dengan baik oleh Dare Vršic, Marco Tavares, dan Agim Ibraimi. Mereka membuat pemain Celtic frustasi dengan kemampuan mempertahankan bola.
"Mereka sangat bagus dalam bertahan, membuat bola seperti melekat di kaki mereka, kami pun menguasai jalannya pertandingan, dan membawa kami ke panggung yang lebih besar," ujar Simundza.
Kemenangan Maribor ini juga disambut gembira oleh Marinko Galic, mantan pemain Maribor di tahun 1999. Bersama Simundza, Galic juga bermain dalam pertandingan fenomenal melawan Lyon.
"Saya sangat bangga dengan tim ini. Para pemain yang sekarang bermain dengan hebat. Saya seperti punya perasaan mereka akan berhasil. Udaranya kemarin terasa penuh kesuksesan. Fans pun sangat senang dengan keberhasilan ini," kata Galic yang dikenal sebagai libero paling melegenda di Maribor.
Baca di Koran Super Ball, Kamis (28/8/2014)